• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mengenang Playboy Indonesia, Majalah Pemersatu Bangsa yang Pernah Hebohkan Indonesia

cintadineAvatar border
TS
cintadine
Mengenang Playboy Indonesia, Majalah Pemersatu Bangsa yang Pernah Hebohkan Indonesia


Masih ingatkah agan dengan majalah Playboy Indonesia yang sempat menghebohkan berita nasional pada 2006? Ya, majalah "pemersatu bangsa" ini sempat beredar di Indonesia walaupun cuma sebentar dan ditutup setelah 10 edisi serta pemiliknya sempat mendekam di penjara setelah majalah tersebut didemo oleh ormas "putih".

Padahal, majalah pria dewasa seperti FHM dan Maxim yang menyajikan konten serupa tidak dikecam dan beredar dengan lancar sampai akhirnya FHM berhenti terbit beberapa waktu tahun lalu, bukan karena didemo tapi sudah sepi pelanggan yang sudah tidak membaca majalah cetak lagi. Kenapa hanya Playboy Indonesia yang kena? Karena citra Majalah Playboy di Amerika Serikat yang sudah dikenal sebagai majalah pria dewasa kelas berat dengan menampilkan ketelanjangan sampai semi telanjang, itulah yang menjadi penyebabnya. Nama Majalah Playboy ini yang sudah terkenal yang menyebabkannya.

Sekilas Tentang Majalah Playboy


Majalah Playboy didirikan oleh Hugh Hefner dan diterbitkan pertama kali 1953 sebagai majalah gaya hidup pria dewasa dan melakukan "revolusi seksual" di era 1960an. Majalah ini dikenal sebagai majalah kelas atas dan dibaca oleh kaum adam baik yang sudah dewasa maupun remaja.

Pada awal tahun 1970-an, sirkulasi majalah Playboy mencapai puncaknya, sekitar 7 juta eksemplar terjual per bulan.

Majalah ini bernasib sama seperti majalah lainnya yang semakin kehilangan pembaca di era digital. Yang awalnya bulanan menjadi dua bulanan, empat bulanan dan akhirnya versi cetaknya berhenti terbit pada 2020 dan beralih ke digital.

Playboy Indonesia dan Kontroversinya

Playboy Indonesia didirikan oleh wartawan Erwin Arnada pada 2006 dan edisi perdananya diterbitkan pada April 2006. Kontroversi pun mencuat, ormas seperti Front Pembela Islam (FPI) mengecam keras terbitnya majalah ini karena dianggap tidak senonoh dan tidak sesuai dengan masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragam Islam.

Demo pun terjadi setelah edisi perdananya terbit. Meskipun Erwin Arnada menjelaskan kalau di Playboy Indonesia ini berbeda dan tidak ada konten ketelanjangan, tetap saja protes keras dan kecaman mengalir deras. Akibatnya edisi bulan Mei 2006 tidak diterbitkan. Setelah kantor Playboy Indonesia berpindah ke Bali, edisi Juni 2006 diterbitkan kembali.

Kepindahan kantor ini dilakukan setelah kantor Playboy Indonesia dirusak oleh ormas yang mengecam terbitnya majalah ini.

Kontan saja ini membuat ormas agama semakin murka. Pada 29 Juni 2006, polisi menetapkan Pemimpin Redaksi Majalah Playboy yaitu Erwin Arnada, dan model majalah ini, yaitu Kartika Oktavina Gunawan dan Andhara Early, sebagai tersangka dengan tuduhan tindakan pornografi atau tindak pidana susila.

Konten Sensitif


Ketika masa terbitnya, majalah ini membuat kecewa dua pihak. Yaitu pihak pro dan kontra. Pihak yang mendukung majalah ini terbit kecewa karena isinya ternyata tidak sebrutal dengan konten yang kerap ditampilkan pada versi aslinya, konten majalah Playboy Indonesia dianggap terlalu soft dan nyaris tidak ada bedanya dengan majalah pria lain seperti FHM.

Sementara yang kontra pada majalah ini tentu saja karena marah dengan dibiarkannya majalah ini terbit.

Di beberapa tempat sekelompok ormas melakukan menyisiran di tempat-tempat penjualan majalah dan melakukan penyitaan tak hanya pada Playboy Indonesia tapi juga majalah dewasa lain. Akibat pemberitaan yang kencang, majalah ini pada awalnya banyak yang memburu bahkan oleh anak-anak remaja yang masih di bawah umur.

Setelah terbit selama setahun, Playboy Indonesia berhenti Maret 2007 karena terlalu banyak kontroversi yang menyertai dan juga karena publisitas yang buruk menyebabkan tidak adanya pengiklan yang mau beriklan di majalah ini. Penutupan ini membuat senang mereka yang tidak mau majalah ini terbit.

Erwin Arnada yang ditetapkan sebagai tersangka sebenarnya sudah divonis bebas pada 2007 namun jaksa mengajukan banding dan Pengadilan Tinggi DKI memvonis Erwin Arnada bersalah dengan 1,5 tahun penjara.

Quote:


Quote:




Apes bener ya bre, isi majalahnya serba nanggung dan kurang laku, kontroversinya parah dan sampai masuk penjara. emoticon-Hammer2

Referensi

Referensi 2
Diubah oleh cintadine 18-06-2022 08:26
ucupthea
haroldjordan
SoupAyam
SoupAyam dan 2 lainnya memberi reputasi
3
11.2K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Tampilkan semua post
anoezarAvatar border
anoezar
#2
Kenapa playboy identik dengan logo kelinci emoticon-Bingung
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.