Picture: DetikFinance

Baru-baru ini ramai berita seorang perempuan berusia 28 tahun memilih cerai setelah menikahi dokter. Siapa dan ada apakah dokter ini hingga sang istri rela bercerai? Bukankah suami berprofesi dokter itu sangat diinginkan banyak wanita untuk dinikahi?

Rupanya suami dokter perempuan ini tak lebih adalah seorang penipu. Parahnya sang wanita tidak sadar bahwa suami yang ia nikahi selama ini adalah seorang wanita.

Sang suami yang dikenal Korban dari aplikasi kencan Tantan bernama Ahnaf Arrifif. Selain itu pelaku juga mengaku sebagai seorang mualaf sehingga saat menikahinya secara siri ia tak menaruh kecurigaan apapun. Pelaku berdalih bahwasanya berkas-berkas yang dimilikinya masih dalam proses perbaikan.


Malangnya, pernikahan siri tersebut sempat ditolak oleh korban karena korban ingin menikah secara resmi. Namun pelaku bersama komplotannya ternyata lebih lihai melancarkan aksinya. Alhasil terjadilah pernikahan haram yang tidak diinginkan tersebut.

Bukan tanpa kecurigaan sang ibu, berinisial S sudah merasakan kejanggalan pada diri menantunya tersebut. Sejak anaknya menikah dengan korban, S selalu menaruh curiga terhadap pelaku. Namun kecurigaan itu selalu terbantahkan oleh alibi pelaku yang begitu masuk diakal.
sumber 1

Saat diwawancara di Pengadilan Agama Jambi, korban tak habis pikir kalau selama ini yang ia nikahi adalah seorang wanita. Terlebih saat berhubungan intim matanya selalu ditutup pakai pasmina dan selalu melihat sang suami keluar kamar mandi dengan pakaian lengkap.sumber2

Dari kasus diatas kita mesti lebih ektra hati-hati nih sista. Penipu dan para lesbong kalau memang niat bannget nipu ada aja caranya. Jangan sekali-kali kita atau kerabat kita tertipu modus penipuan baru ini.

Rupanya dari kedua sumber yang saya peroleh bisa diketahui bahwa pelaku bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melancarkan aksinya. Seolah drama lelaki berprofesi sebagai dokter memang sudah direncanakan sejak pelaku dan korban bertemu dalam aplikasi kencan Tantan.



Selain itu pelaku rupanya telah mendapatkan keuntungan dengan menikahi korban. Uang senilai 300 juta yang digelontorkan sang ibu korban untuk pengobatan strok sang ayah jelas sudah raib. Tepatlah jika pepatah sudah jatuh tertimpa tangga disandang keluarga korban.

Betapa malunya jika suami dokter yang dibanggakan tak lebih seorang banci kaleng penipu yang sudah merebut semuanya. Hancur sudah harapan korban dan kekuarga. Keperawanan hilang, harta juga ilang. Fakta yang bikin nyesek banget

Sehingga wajar jika sang ibu melayangkan gugatan pasal berlapis kepada pelaku. Berupa tuduhan penipuan, pencemaran nama baik bahkan penistaan agama.

Diketahui dalam melancarkan aksinya pelaku juga rela menjadi imam sholat Jumat. Hal ini semakin membuat emosi keluarga korban memuncak.

Bisa disimpulkan sih jika aplikasi kencan tak selamanya bisa jadi alternatif memilih jodoh. Alangkah baiknya jika bertemu jodoh di aplikasi kencan kita lebih selektif.

Lebih baik lagi temukan jodoh di dunia nyata. Melalui perjodohan kedua belah keluarga atau dikenalkan oleh kawan atay saudara yang kita kenal baik.

Nah dari kasus ini kita bisa memetik hikmah, supaya lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Jangan karena dikejar usia kita jadi memilih kucing di dalam karung.

Aturan pertama dalam menikah ini gak bisa diganggu gugat. Pastikan kelengkapan administrasi saat hendak menikahi seseorang. Jangan hanya karena mengaku berprofesi dokter langsung terpikat hati. Tanpa memikirkan resiko yang bisa timbul di kemudian hari.

Kartu keluarga dan KTP adalah dua syarat wajib yang harus ditunjukkan pelamar sebelum meminang seorang wanita. Macam melamar kerja dua syarat diatas setidaknyamenjadi hal final yang gak bisa dinego dalam mengurus berkas- berkas pernikahan.

Oke, sekian dulu thread saya kali ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih buat komen positif yang ditinggalkan di kolom kometar. Sekian dan wassalam