- Beranda
- Stories from the Heart
Rendy!
...
TS
justhaloo
Rendy!

Spoiler for Index!:
Diubah oleh justhaloo 04-09-2022 10:57
devanpanca dan 140 lainnya memberi reputasi
137
527.2K
2.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
justhaloo
#1368
Part 53
Gw balik ke warnet untuk menjemput Tika, sebelumnya gw udah janjian sama Haikal untuk mempertemukan dia dan Tika di sebuah cafe dengan maksud untuk menjelaskan semuanya.
Jujur gw sedikit ragu dengan keputusan gw untuk membantu Haikal menjelaskan semua ini, karena bukan gak mungkin setelah Tika mendengar hal ini dia akan kembali membuka hati nya untuk Haikal, dan sudah pasti gw akan kehilangan Tika.
Sesampai nya diwarnet gw menjelaskan secara singkat maksud dan tujuan gw menjemput nya, awal nya dia menolak karena sudah ingin melupakan masalah ini, dan minta untuk tidak di ungkit lagi.
“lo kan udah janji gak ungkit masalah ini lagi, Tor..”
“iya gw tau, gw Cuma mau lurusin masalah ini, jadi please tolong ikut gw sebentar.. Haikal udah nunggu..”
“gw gak mau, Tor…” ucap Tika sedikit memelas “gw takut..”
“takut apa? Haikal gak akan macem macem, gw yang jamin..”
“bukan itu..”
“udah lah, Tik.. gak ada salah nya lo denger penjelasan Haikal…”
“yaudah, tapi lo jangan nyesel dengan apapun yang bakalan terjadi kedepan nya..” ucap Tika.
Gw gak ngerti apa yang dimaksud Tika, gw hanya bisa buru buru meng-iyakan dan membawa Tika ke cafe tempat Haikal menunggu.
Di perjalanan Tika hanya diam membisu, begitu pun gw. Memasuki pintu cafe gw dapat melihat Haikal duduk sendiri dan termenung.
Ada kecanggungan ketika gw dan Tika sudah berdiri didepan Haikal dan kami bertiga diselimuti keheningan sampai suara Haikal memecah keheningan itu.
“duduk dulu..” ucap Haikal.
Gw dan Tika memesan minuman, menunggu pesanan dan sampai minuman itu tiba gak ada satu pun dari kami yang bersuara.
“mungkin gw harus kasih waktu untuk mereka berdua..” gw membatin.
Gw meminum sedikit minuman gw. “kalian ngobrol berdua aja ya, gw mau balik ke kantor Mas Andra, masih ada yang harus gw kerjain disana..”
“loh, Tor.. terus gw balik sama siapa..?” Tanya Tika “ko lo ninggalin gw sih..”
“ntar gw jemput lagi..” ucap gw.
“nanti gw yang anter aja Tika kerumah nya, Ren..” sahut Haikal.
“oh yaudah..” ucap Tika sedikit lemas dan kembali bersandar pada kursi.
Gw pergi meninggalkan mereka berdua, dengan sedikit harapan yang jauh tersimpan dihati gw,mereka hanya menyelesaikan masalah ini tapi tidak kembali berpacaran.
Gw kembali ke kantor Mas Andra dan ikut sedikit membantu pekerjaan Riro dan teman nya.
“oi Ren bukan kearah situ kabel nya..” ucap seorang teman Riro.
“eh sorry bang, gw gak fokus..” jawab gw.
“lu kenapa Ren..?” Tanya Riro “gw liat dari lo balik kesini tadi kebanyakan bengong..”
“gapapa, bang..”
Mas Andra memanggil gw dengan tujuan meminta no rek, dia mau melunasi semua biaya yang sudah kami sepakati. Bersamaan dengan gw memberikan no rek, sebuah mobil pengangkutan parkir didepan kantor Mas Andra, pak mojo turun dari pintu mobil itu.
“Rendy, trip 1 ya… sehabis ini ada lagi..” Teriak pak Mojo dari luar kantor.
“oke pak..” jawab gw.
Gw gak tau kalau Pak Mojo punya mobil pengankutan sendiri, walaupun mobil nya tidak terlalu besar. Sambil memegang beberapa Bon, gw kembali keruang Mas Andra.
“Ren bisa bantuin angkat foto ini gak.. kita taruh disitu..” ucap Mas Andra sambil menunjuk kesalah satu dinding.
Foto keluarga yang ukuran nya besar, disitu gw dapat melihat semua keluarga nya Haikal, ternyata Haikal anak terakhir dan dia masih memiliki 2 orang kakak perempuan lagi diatas nya, dan Mas Andra yang paling tua. Disebelah foto itu, di bingkai yang berbeda ada Foto mas Andra dengan istri dan anak nya. Dan terakhir ada beberapa bingkai foto kecil yang nanti akan diletakan di atas meja kerja kata Mas Andra.
Gw melihat foto foto yang nanti akan diletakan diatas meja kerja nya Mas Andra, Foto berdua Mas Andra dengan Istri, Foto adik adik nya mas Andra termasuk Haikal, Foto anak nya, dan terakhir Foto mas Andra dan Istri beserta Haikal dan seorang cewe, Tika.
Gw balik ke warnet untuk menjemput Tika, sebelumnya gw udah janjian sama Haikal untuk mempertemukan dia dan Tika di sebuah cafe dengan maksud untuk menjelaskan semuanya.
Jujur gw sedikit ragu dengan keputusan gw untuk membantu Haikal menjelaskan semua ini, karena bukan gak mungkin setelah Tika mendengar hal ini dia akan kembali membuka hati nya untuk Haikal, dan sudah pasti gw akan kehilangan Tika.
Sesampai nya diwarnet gw menjelaskan secara singkat maksud dan tujuan gw menjemput nya, awal nya dia menolak karena sudah ingin melupakan masalah ini, dan minta untuk tidak di ungkit lagi.
“lo kan udah janji gak ungkit masalah ini lagi, Tor..”
“iya gw tau, gw Cuma mau lurusin masalah ini, jadi please tolong ikut gw sebentar.. Haikal udah nunggu..”
“gw gak mau, Tor…” ucap Tika sedikit memelas “gw takut..”
“takut apa? Haikal gak akan macem macem, gw yang jamin..”
“bukan itu..”
“udah lah, Tik.. gak ada salah nya lo denger penjelasan Haikal…”
“yaudah, tapi lo jangan nyesel dengan apapun yang bakalan terjadi kedepan nya..” ucap Tika.
Gw gak ngerti apa yang dimaksud Tika, gw hanya bisa buru buru meng-iyakan dan membawa Tika ke cafe tempat Haikal menunggu.
Di perjalanan Tika hanya diam membisu, begitu pun gw. Memasuki pintu cafe gw dapat melihat Haikal duduk sendiri dan termenung.
Ada kecanggungan ketika gw dan Tika sudah berdiri didepan Haikal dan kami bertiga diselimuti keheningan sampai suara Haikal memecah keheningan itu.
“duduk dulu..” ucap Haikal.
Gw dan Tika memesan minuman, menunggu pesanan dan sampai minuman itu tiba gak ada satu pun dari kami yang bersuara.
“mungkin gw harus kasih waktu untuk mereka berdua..” gw membatin.
Gw meminum sedikit minuman gw. “kalian ngobrol berdua aja ya, gw mau balik ke kantor Mas Andra, masih ada yang harus gw kerjain disana..”
“loh, Tor.. terus gw balik sama siapa..?” Tanya Tika “ko lo ninggalin gw sih..”
“ntar gw jemput lagi..” ucap gw.
“nanti gw yang anter aja Tika kerumah nya, Ren..” sahut Haikal.
“oh yaudah..” ucap Tika sedikit lemas dan kembali bersandar pada kursi.
Gw pergi meninggalkan mereka berdua, dengan sedikit harapan yang jauh tersimpan dihati gw,mereka hanya menyelesaikan masalah ini tapi tidak kembali berpacaran.
Gw kembali ke kantor Mas Andra dan ikut sedikit membantu pekerjaan Riro dan teman nya.
“oi Ren bukan kearah situ kabel nya..” ucap seorang teman Riro.
“eh sorry bang, gw gak fokus..” jawab gw.
“lu kenapa Ren..?” Tanya Riro “gw liat dari lo balik kesini tadi kebanyakan bengong..”
“gapapa, bang..”
Mas Andra memanggil gw dengan tujuan meminta no rek, dia mau melunasi semua biaya yang sudah kami sepakati. Bersamaan dengan gw memberikan no rek, sebuah mobil pengangkutan parkir didepan kantor Mas Andra, pak mojo turun dari pintu mobil itu.
“Rendy, trip 1 ya… sehabis ini ada lagi..” Teriak pak Mojo dari luar kantor.
“oke pak..” jawab gw.
Gw gak tau kalau Pak Mojo punya mobil pengankutan sendiri, walaupun mobil nya tidak terlalu besar. Sambil memegang beberapa Bon, gw kembali keruang Mas Andra.
“Ren bisa bantuin angkat foto ini gak.. kita taruh disitu..” ucap Mas Andra sambil menunjuk kesalah satu dinding.
Foto keluarga yang ukuran nya besar, disitu gw dapat melihat semua keluarga nya Haikal, ternyata Haikal anak terakhir dan dia masih memiliki 2 orang kakak perempuan lagi diatas nya, dan Mas Andra yang paling tua. Disebelah foto itu, di bingkai yang berbeda ada Foto mas Andra dengan istri dan anak nya. Dan terakhir ada beberapa bingkai foto kecil yang nanti akan diletakan di atas meja kerja kata Mas Andra.
Gw melihat foto foto yang nanti akan diletakan diatas meja kerja nya Mas Andra, Foto berdua Mas Andra dengan Istri, Foto adik adik nya mas Andra termasuk Haikal, Foto anak nya, dan terakhir Foto mas Andra dan Istri beserta Haikal dan seorang cewe, Tika.
Diubah oleh justhaloo 14-06-2022 20:10
itkgid dan 29 lainnya memberi reputasi
30