Hello GanSis kembali lagi bersama kreator kembali, Kali ini TS mau membahas mengenai proyek ambisius yang bisa dikatakan mega proyek Filipina yang merupakan ambisi sang ibu negara dengan menjadikan Manila sebagai pusat film Asia, memang kedengerannya bagus dan ambisius namun dibalik pembangunan gedung ini ternyata banyak korupsi dan intrik kemanusiaan yang cukup merenyuh hati. Nah beberapa bulan lalu Filipina sudah melaksanakan Pemilu Presiden dengan hasil Bong-bong Marcos anak mendiang diktator Ferdinand Marcos berhasil keluar sebagai pemenang dalam pemilu Filipina kali ini dengan wakil presiden yang dimenangkan oleh Sarah Duterte anak dari presiden Filipina saat ini Rodrigo Duterte.


Sumber Gambar

Namun yang akan TS bahas kali ini bukan mengenai Bon-Bon Marcos namun sang Ibu yakni Imelda Marcos istri dari Ferdinand Marcos sekaligus ibu dari Bon Bon Marcos. Seperti yang diketahui banyak kalangan hampir 20 tahun Ferdinand Marcos berkuasa di Filipina membawa penderitaan berat bagi seluruh masyarakat Filipina dengan tindakan represif yang tak segan memenjarakan dan menghabisi para penentangnya. Korupsi besar-besaran juga terjadi dimana 5 Miliar Dollar raib selama dirinya berkuasa. Salah satu dari orang kepercayaan Ferdinand Marcos menyebut uang sebanyak itu banyak disedot oleh sang istri yakni Imelda Marcos yang menghabiskan banyak uang untuk barang mewah sekaligus proyek-proyek mercusuar yang salah satunya memakan banyak tumbal.

Imelda Marcos yang merupakan ibu negara sekaligus istri dari diktator Filipina, Ferdinand Marcos ini dikenal sebagai pribadi yang suka kemewahan. Bahkan, ia memenuhi nafsunya pada barang mewah terutama sepatu yang sudah berjumlah ribuan dengan menggunakan kas negara hingga keuangan Filipina menjadi cekak. Selain barang mewah, Imelda memiliki ambisi menjadikan manila sebagai pusat dari segalanya di dunia sehingga ia juga sering menggunakan dana dari kas negara untuk membangun proyek mercusuar yang tidak jelas, dan tidak memiliki fungsi yang penting dan cuma menjadi proyek unjuk kehebatan sang ibu negara nan boros ini. Hingga kemudian sebuah proyek mercusuar di rancang oleh sang ibu negara untuk menjadikan Filipina sebagai pusat hiburan di Asia.


Sumber Gambar

Ambisi Imelda kali ini muncul karena dirinya merasa Filipina tidak memiliki gedung untuk menyimpan arsip perfilman dan ingin agar Filipina menjadi pusat perfilman di Asia. Pada Januari 1981, ia akhirnya mencanangkan pembangunan sebuah gedung pusat perfilman yang ia namakan menjadi Manila Film Centre. Karena ingin yang terbaik. Imelda melibatkan ratusan arsitek untuk merancang banguannya. Betty Benitez, istri Deputi Menteri Perumahan Filipina dan sahabat Imelda Marcos pun terpilih menjadi kepala pengawas dari proyek ini. Imelda menuntut agar gedung ini jadi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (mungkin kalau bisa dalam satu malam seperti candi Prambanan). Tujuannya adalah agar dapat dipakai pada Festival Film Manila pada Januari 1982 sehingga proyek mercusuar Imelda ini melibatkan 4000 pekerja hingga menggelontorkan dana sebesar 25 Juta Dollar.

Karena tuntutan dari Imelda menyelesaikan bangunan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Para pekerja proyek ini harus kerja selama 24 Jam dalam 3 shift. Hingga akhirnya pekerjaan yang terburu-buru ini menimbulkan tragedi pada 17 November 1981. Dimana pilar penyangga gedung termasuk langit-langit gedung seketika roboh pada pukul 3 pagi dan mengubur hidup-hidup 169 pekerja. Namun ambulans dan regu penyelamat dilarang masuk sebelum sang ibu negara Imelda Marcos memberikan keterangan pers sehingga mereka baru dievakuasi 9 jam kemudian. Perjuangan evakuasi akhirnya berujung pada 12 orang yang masih terjebak, namun Imelda memerintahkan orang-orang yang tersisa untuk ditutup dengan semen, baik yang masih hidup atau yang mati hingga pekerjaan tetap bisa dilanjutkan dan akan selesai tepat waktu.


Sumber Gambar

Meski pembangunan terus dilanjutkan namun mereka gagal mencapai target selesai pada Januari 1982. Meski begitu, Festival Film Manila tetap dilakukan ditengah-tengah konstruksi yang masih terus berjalan pada tanggal 18-29 Januari 1982. Tujuh belas film diputar dan Imelda sang ibu negara tanpa merasa bersalah menjadi salah satu pembaca nominasi dan pemberi penghargaan. Namun, konstruksi yang masih belum selesai ditambah aura-aura mistis akibat tragedi yang terjadi pada November 1981 lalu membuat para tamu undangan yang beberapa dari mereka merupakan pesohor Hollywood memilih pulang lebih awal. Festival ini sendiri bisa dikatakan gagal dan meninggalkan hutang yang membengkak sampai Imelda memperbolehkan film-film "soft porn" ditayangkan ditempat ini agar balik modal.

Gedung ini kemudian ditinggalkan ketika gempa besar menimpa Manila pada 1990. Pemerintah sempat merehabilitasi gedung ini dan dipakai untuk acara show transpuan bernama Amazing show dari 2001-2009 namun lagi-lagi ditinggalkan dan terbengkalai hingga saat ini. Tragedi yang menimpa pekerja dan jasad-jasad yang masih terkubur dilantai gedung ini membuat gedung ini menjadi bangunan terangker di Manila. Beberapa orang sering mendengar rintihan atau jeritan minta tolong ketika melewati gedung ini begitu juga tamu yang mengunjungi tempat ini. Bahkan, kematian Betty Benitez sang arsitek yang ditugaskan membangun gedung ini meninggal akibat kecelakaan tak lama setelah festival dianggap merupakan kutukan dari para pekerja yang jasadnya terkubur di gedung ini.

Nah GanSis begitulah cuplikan sedikit thread TS yang mengenai Manila Film Centre yang merupakan gedung yang dibangun dengan ambisi dan dengan tidak memperdulikan sikap kemanusiaan terhadap pekerja. Terkesan proyek ini sebagai upaya bukti kejayaan Marcos dan sang Istri kala memimpin Filipina namun berakhir mangkrak, dan merugi. Nah GanSis kira-kira proyek ini bisa ga disamakan dengan Mega Proyek Hambalang di Indonesia?. Berikan komentar terbaik GanSis dikolom komentar ya.

Sekian thread TS kali ini semoga menambah wawasan GanSis sekalian TS akhiri Terimakasih dan Sampai jumpa di thread lainnya.