Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

book12345Avatar border
TS
book12345
Gue Benci Bandung
Hai, ini thread baru saya setelah menyelesaikan A Failure beberapa hari yang lalu.

Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.

Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.


Akan di update secara rutin ketika sedang galau emoticon-Wink

Semoga dapat dinikmati emoticon-Smilie

Quote:


Gue Benci Bandung
Diubah oleh book12345 11-06-2022 20:29
i4munited
cahganteng14
fhy544
fhy544 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.9K
50
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.9KAnggota
Tampilkan semua post
book12345Avatar border
TS
book12345
#30
Part 9
Tahun 2013 berakhir, gue mengakhiri semester tanpa betul-betul berkenalan dengan teman satu angkatan gue, ketika yang lain sudah dekat dengan satu sama lain. Gue memulai tahun 2014 sebagai semester kedua gue di Bandung dengan sibuknya pindahan kosan, karena menurut nyokap, kosan sebelumnya nggak layak untuk ditinggali.

Sebetulnya gue nggak peduli, karena toh kosan cuma tempat gue numpang tidur, bahkan agak menolak untuk pindah ketika semua barang sudah tertata rapi di kosan lama. Tapi setelah melihat kosan baru (yang tentunya lebih mahal emoticon-Frown ), gue cukup berterimakasih sama keputusan nyokap untuk memaksa gue pindah, terutama untuk sisa 8 semester gue di Bandung.

Kosannya terlihat tertata rapih dengan lapangan parkir yang luas. Untuk masuknya saja menggunakan kartu akses. Di lobby terdapat lounge yang luas dengan meja biliar di belakangnya, tapi yang mengejutkan adalah fakta bahwa ini bukan kosan paling mahal yang ada di daerah kampus.

Gue mulai meletakkan satu persatu boks yang baru saja gue pindahkan dari kosan lama ke depan kamar gue, nomor 310 yang terletak di lantai 3. Kamar 310 memang relatif lebih murah dibanding kamar lainnya karena jendelanya menghadap ke koridor, tidak seperti kamar-kamar lainnya yang menghadap keluar bangunan. Ketika gue mengangkat boks terakhir, gue berpapasan dengan sosok yang familiar berbadan tinggi dan berkacamata - Willy, dengan seseorang di belakangnya.

"Oi Yan! lo pindah ke kosan ini juga?" Kata Willy memulai percakapan

"Wah iya nih, lo ngekos disini juga ternyata?"

"Nggak, semester kemaren gue ngekos di belakang kampus, tapi gue udah naro nama ngekos disini, kamar gue di 308, Lo dimana?"

"Oh gue di 310, tetanggaan dong kita!"

"Wah mantap, ah iya kenalin nih temen gue, Ditya." Katanya sambil memberi gestur ke arah Ditya

Ditya berbadan cukup tinggi untuk standar mahasiswa, sekitar 176-177 cm, dengan kacamata dan tatapan yang nanar, dia berjalan ke arah gue perlahan

"Ditya" Katanya sambil menjulurkan tangan

"Yan" balas gue sambil menjabat tangannya

"Dia anak Akuntansi, temennya Dito juga. Kamar dia sebelahnya kamar Dito"

"Oh Dito ngekos disini juga?"

"Iya Dito di kamar 206, Ditya di kamar 207. Seinget gue ada temen angkatan kita juga, Liam di kamar 306 deh. Kebanyakan disini anak Arsitek sih" Balas Willy

"Oh good to know, oke deh gue lanjut beberes dulu ya!" Kata gue mengakhiri percakapan

"Sip! kapan-kapan kita makan bareng lah" Balas Willy sambil berjalan melalui gue bersama Ditya

Dengan banyaknya teman-teman angkatan di kosan tersebut gue merasa sepertinya akan lebih mudah untuk gue bersosialisasi. Tapi saat itu yang gue nggak tau adalah fakta bahwa pindah ke kosan ini akan mendekatkan gue kepada Rosa.
Diubah oleh book12345 11-06-2022 20:28
i4munited
Arsana277
Arsana277 dan i4munited memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.