Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dibalik Protes Masakan Padang Berbahan Babi di Rumah Makan Babiambo, Ini Faktanya

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Dibalik Protes Masakan Padang Berbahan Babi di Rumah Makan Babiambo, Ini Faktanya
Dibalik Protes Masakan Padang Berbahan Babi di Rumah Makan Babiambo, Ini Faktanya
Membuat heboh dan menuai banyak teguran dari masyarakat Minangkabau karena menjual masakan Padang berbahan dasar babi, ternyata ini alasan pemilik restoran Babiambo


Publik tengah dibuat heboh dengan keberadaan sebuah rumah makan Padang yang menjual masakan menu khas Minangkabau dengan berbahan dasar daging babi.

Masakan Minangkabau yang identik dengan menu-menu halal menjadi sebuah menu yang haram karena dibuat dengan bahan dasar daging babi di Restoran Babiambo.

Restoran Babiambo tersebut pun viral setelah mendapatkan sorotan secara langsung dari dua orang anggota DPR RI asal Sumatera Barat yaitu Guspardi Gaus dan juga Andre Rosiade.

Andre Rosiade yang merupakan Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) mengatakan bahwa dirinya telah mendengar secara langsung adanya restoran Padang di Jakarta yang membuat olahan makanan dari daging babi. Adanya restoran tersebut membuat resah Masyarakat Minang, karena dianggap menyalahi aturan dan juga menghilangkan kekhasan dari menu masakan Padang yang merupakan masakan halal.

Tentu harapan dari Andre Rosiade menghimbau agar rumah makan Babiambi menghilangkan unsur Minang dengan tidak lagi menjual rendang berbahan dasar daging babi.


Dibalik Protes Masakan Padang Berbahan Babi di Rumah Makan Babiambo, Ini Faktanya


Membahas tentang rumah makan Babiambo, lantas siapa sebenarnya pemilik restoran tersebut dan apa tujuannya membuat menu masakan Padang Non Halal?
Berikut ini dia beberapa faktanya GanSis.


1. Pemilik

Rumah makan Babiambo yang terletak di daerah Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara tersebut adalah milik seorang pemuda bernama Sergio.
Kemarin perhari Jumat, 10 Juni 2022 Sergio telah dipanggil ke Kepolisian Kelapa Gading untuk dimintai keterangan atas kontroversi dibuatnya rumah makan Padang Non Halal tersebut.

2. Berawal dari Kecintaan

Berawal dari sebuah kecintaan terhadap makanan khas Padang Sumatera Barat, Sergio mengaku itulah yang menginspirasi dirinya untuk membangun rumah makan Padang dengan bahan baku masakan dari daging babi.

Sergio mengaku tidak ada sama sekali niat untuk merendahkan atau merusak adat serta budaya dari suku Minangkabau atau masyarakat Sumatera Barat.

3. Dibuat Saat Masa Pandemi

Rumah makan Babiambo tersebut dibuka pada masa pandemi tepatnya pada awal tahun 2020 dengan melalui pemesanan online.
Usaha masakan Padang berbahan dasar daging babi tersebut hanya bertahan tiga bulan kemudian tutup.

4. Sengaja Menuliskan Nama Babi dengan Maksut

Sergio secara jelas mengatakan bahwa dirinya sengaja menuliskan nama babi di nama restoran dan menu makanan agar tidak ada orang yang tertipu atau salah memesan makanan.
Pada setiap menu memang sudah dituliskan secara jelas bahwa menu-menu yang dijual berbahan dasar daging babi.

5. Penggunaan Nama Padang

Penggunaan nama Rumah Makan "Padang" sendiri menurut Sergio merupakan sebuah ide spontan agar masyarakat atau pelanggan tahu bahwa rumah makan tersebut menjual masakan Padang seperti rendang, gulai, atau bakaran namun dengan bahan dasar babi.
Sergio mengaku tidak ada sedikitpun maksut untuk menghina atau merendahkan masyarakat Minangkabau.

Dibalik Protes Masakan Padang Berbahan Babi di Rumah Makan Babiambo, Ini Faktanya


Itulah GanSis sekilas tentang kehebohan dijualnya masakan Padang berbahan dasar daging babi.

Menurut TS pribadi memang apa yang dilakukan oleh pemilik rumah makan tersebut kurang pantas atau menyalahi aturan GanSis, pasalnya membawa nama Padang (suatu daerah) untuk makanan khas daerah tersebut yang memang dikenal memiliki menu-menu halal dan tidak menyediakan menu non halal atau haram.

Jika memang pemilik restoran ingin membuat masakan serupa sebenarnya bisa saja, pastinya tanpa membawa nama Padang dan tidak menamai masakan non halal tersebut dengan nama-nama masakan khas Padang.

Mudah-mudahan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi Agan Sista semua agar kedepannya tidak terulang kembali kejadian serupa yang memang dinilai kurang sopan dan tidak sesuai pada aturan.


Dibalik Protes Masakan Padang Berbahan Babi di Rumah Makan Babiambo, Ini Faktanya


Penulis: @masnukho©2022
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
Referensi
disini dan disini
watsoncynthia
aradit805
sarjuu5
sarjuu5 dan 65 lainnya memberi reputasi
36
24.6K
905
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Tampilkan semua post
vaantw88Avatar border
vaantw88
#296
Dari awal kan si Sergio sudah nulis ada penjelasan babi, biar orang ga salah pilih. Harusnya ga salah sih.

Papa & adik ane yg bungsu dulu pernah buka depot bakso babi, ditulisnya besar & jelas BAKSO BABI. Jadi ga menyalahi aturan & tetangga sekitar juga ga ada yg protes.

Contoh 1
Fakta yg perlu kalian tau. Penjual makanan dari PKL sampe restoran itu banyak yg menyajikan babi tapi ga bilang. Entah itu masakannya pake minyak babi atau daging sapi campur babi. Kayak penjual bakso keliling di kantor adik ane, semua bilang baksonya enak. Baunya lengur, kita yg non muslim sudah tau itu ada campuran babi tapi diam. Daripada nanti yg beli tau malah ribut sama penjualnya. Kecurigaan ini terbukti, sebelum PPKM 2021 harga babi di Surabaya melonjak drastis akibat ulah mafia. Office boy (muslim) kantor adik ane biasanya suka beli bakso ini bilang kok sekarang rasanya kurang enak, adik ane diam aja daripada nanti si OB tau malah ribut sama penjualnya.

FYI sebelum PPKM peternak jagal babi Surabaya banyak diborong Jakarta & luar pulau Jawa, sampe daging babi langka di Surabaya. Efek peternak jagal babi di Jakarta & luar pulau Jawa gagal panen karena babinya banyak yg mati kena penyakit. Dari sini ane baru tau kalau sistem semua peternak jagal mau ayam, sapi, babi, dll itu pake sistem lelang. Siapa penawar tertinggi itu yg dapat. Gara² ini adik ane yg bungsu ga mau lanjutin jual bakso babi lagi karena untungnya ga masuk.

Contoh 2
Dulu ada restoran terkenal kejar sertifikasi halal, mereka bilang ga pake babi. Ane dikasih tau teman ane yg muslim, katanya selama proses perijinan sertifikasi halal masakan restoran tersebut jadi ga enak. Dia bilang ke ane, berarti dulu itu enaknya karena pake babi ya. Setelah restoran tersebut dapat sertifikat halal, bisa aja balik pake babi lagi.

Contoh 3
Ada penjual pangsit mie yg pernah bilang ke adik ane yg bungsu kalau semua pangsit mie itu ga bisa kalau ga pake minyak babi. Sebenarnya bisa pake minyak ayam, tapi rasanya ga bakal seenak pake minyak babi. Tetap ada yg jual pangsit mie pake cara benar & halal.

Kesimpulan
Mending mana?? Ditulis jelas babi agar kita ga salah pilih atau yg ga jujur bilang halal tapi dicampur babi?? Masih banyak masakan lain berunsur babi, tapi 3 contoh tadi sudah bisa mewakili. Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat kalian semua. Salam damai. emoticon-Peace
Diubah oleh vaantw88 11-06-2022 15:24
jojo.pulsarian
masnukho
arbiel
arbiel dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.