Ketika Kisah Suami Selingkuh, Pebinor, dan Drama Rumah Tangga Lebai Lebih Diviralkan

Beranda

...

The Lounge
Ketika Kisah Suami Selingkuh, Pebinor, dan Drama Rumah Tangga Lebai Lebih Diviralkan

Kokonata

10-06-2022 23:20

Ketika Kisah Suami Selingkuh, Pebinor, dan Drama Rumah Tangga Lebai Lebih Diviralkan

Saat ini siapa saja dapat membuat berita. Media sosial menjadi salurannya. Beberapa kasus yang viral berasal dari media sosial. Misalnya saja kisruh rumah tangga yang kemudian diberi judul Layangan Putus. Bahkan Layangan Putus menjadi drama seri yang meraih banyak penonton.

Cerita Drama dari Warganet

Kasus layangan putus menghadirkan persepsi bahwa laki-laki gampang tergoda. Suami yang terlihat baik-baik saja patut dicurigai. Mana tahu di luar sana dia ternyata punya simpanan. Bukan simpanan dalam bentuk investasi uang atau barang, melainkan wanita muda yang dimanja-manjakan.

Faktanya memang ada laki seperti itu, namun tidak semua. Lelaki yang setia meskipun godaan wanita lain sangat dahsyat itu ada. Namun kita jarang membaca kisahnya. Lebih menarik laki yang asyik dengan perempuan lain, main kucing-kucingan dengan istri syah. Sebab perilaku laki seperti itu menimbulkan konflik yang lebih menegangkan.

Cerita drama fiksi butuh konflik. Konflik yang membuat menarik. Tanpa konflik, cerita jadi hambar. Rumus tokoh + konflik + penyelesaian masalah rumus kisah, konten-konten media sosial. Warganet sadar atau tidak membuat kisah (story) dengan rumusan tersebut berdasarkan kisah nyata.

Kesukaan kita terhadap kisah pun sudah rahasia umum di kalangan pemasar digital. Mereka membuat kisah. Berusaha memviralkannya dengan tujuan pemasaran. Sadar atau tidak warganet telah digiring dalam jaring isu tertentu. Padahal dalam rangka pengenalan produk atau jasa tertentu.

Kisahkan untuk Menebarkan Hikmah

Tidak masalah mengangkat kisah berdasarkan kisah nyata untuk tujuan tertentu. Khusus masalah rumah tangga, memang perlu mengangkat konflik rumah tangga yang menunjukkan proses. Bagaimana suami dan istri tumbuh bersama, menghadapi dan mengatasi masalah secara dewasa.

Kita perlu juga menghadirkan kisah-kisah rumah tangga yang sukses mengatasi berbagai konfliknya. Jadi bukan sekadar kisah yang cari sensasi. Lebih banyak bumbu-bumbu cerita daripada hikmah yang dapat diambil pembaca.

Saya yakin, Agan dan Sista di sini sebagian sudah menikah. Kisah yang bikin semangat menjalani kehidupan rumah tangga lebih diharapkan daripada kisah-kisah yang bikin cemas dan curiga terhadap pasangan, kan?

Kita butuh lebih banyak kisah yang menawarkan hikmah. Belajar dari konflik rumah tangga lain untuk mencegah terjadinya konflik serupa dalam rumah tangga kita. Mari lebih cerdas menulis dan menyebarkan kisah rumah tangga sehingga lebih banyak manfaat yang dipetik bukan sensasi semata.

Sumber foto

IG Rabbit Hole
IG Ridwan Kamil
Serambinews

Diubah oleh Kokonata 11-06-2022 00:04