Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

barbaricaAvatar border
TS
barbarica
5 Fakta Agama Zoroaster atau Majusi yang Dianggap Nabi



VIVA – Apakah kamu pernah mendengar Zoroaster?
Zoroaster adalah seorang yang diyakini nabi, yang membawa agama bernama Zoroastriniasme. Zoroastriniasme adalah salah satu agama yang berasal dari Persia kuno. Zoroastrianisme adalah agama yang diyakini di negara dari tiga dinasti Persia, hingga penaklukan Muslim atas Persia pada abad ketujuh masehi.

Para pengungsi Zoroaster, yang disebut Parsis, lolos dari gempuran Muslim di Iran dengan mayoritas berimigrasi ke India. Di sejumlah daerah Asia Tengah dan Indonesia ia juga dikenal dengan nama agama Majusi. Zoroastrianisme saat ini memiliki sekitar 100.000 hingga 200.000 penganut di seluruh dunia, dan kini menjadi agama minoritas di beberapa bagian Iran dan India.

Selain penjelasan di atas, simak 5 fakta mengenai Zoroastrianisme berikut ini :


Agama Tertua

Zoroastriniasme menjadi salah satu agama tertua di dunia. Menurut catatan, agama ini ada sejak abad keenam sebelum masehi.
Bahkan, Zoroastriniasme adalah agama monoisme atau penganut satu tuhan pertama yang pernah ada di dunia, bahkan sebelum Kristen dan Islam ada.


Memiliki Kitab Suci

Seperti agama lain, Dalam ajaran Zoroastrianisme juga memiliki kitab suci yang bernama Avestaz. Ajaran Zoroastrianisme mempercayai bahwa Tuhan adalah makhluk yang esa atau satu, yang disebut Spenta Mainyu.
Dengan kata lain, ia hadir sebagai ajaran monoteisme.

Dibandingkan Islam dan Kristen yang kini paling populer dan punya pengikut terbanyak sebagai agama monoteisme, Zarathustra rupanya hadir lebih dulu dengan Zoroastrianisme. Hal ini membuatnya menjadi agama samawi atau agama yang berasal dari langit tertua yang pernah ada.


Memiliki Nabi




Zoroastrianisme pertama kali disebarkan oleh seorang Imam di negeri Persia bernama Zarathustra atau yang dikenal dengan nama Zoaster. Menurut catatan, ia mengaku bahwa ia adalah manusia pertama yang bertemu dengan zat yang lebih besar dibanding dengan seluruh isi dunia, yang saat ini bisa disebut dengan Tuhan.

Zoaster yang saat itu berumur 30 tahun saat pertama kali menerima wahyu. Ia melihat cahaya besar yang kemudian membawanya masuk ke dalam cahaya Ahura Mazda atau “Tuhan yang Bijaksana".

Dalam pertemuan itu, Zarathustra "dibuka matanya" oleh kebenaran spiritual yang berbeda dari apa yang pernah dilihatnya. Kala itu, abad keenam sebelum masehi, kebanyakan orang masih menyembah berhala atau patung dan percaya bahwa terdapat banyak dewa - dewi. Melalui wahyu dari Ahura Mazda, Zarathustra akhirnya meyakini bahwa Tuhan itu satu dan ajarannya adalah kebenaran yang mutlak.


Zoroanistrian adalah Para Penganutnya

Para penganut ajaran Zoroastriniasme disebut dengan Zoroastrinian. Zoroastrinian percaya bahwa dalam ajarannya, terdapat malaikat - malaikat yang bernama Asha Vahista, Vohu Manah, Keshatra Vairya, Spenta Armaity, serta Haurvatat dan Amertat.

Zoroastrinian bermigrasi ke India, dan dikenal sebagai orang Parsi. Para Zoroastrinian juga sudah menetap di kota-kota besar dunia, seperti London, New York, dan lainnya.


Percaya Kehidupan Setelah Mati

Seperti di agama Islam dan Kristen, Zoroastriniasme juga meyakini bahwa adanya kehidupan setelah kematian atau after life. Ketika Zoroastrinian mati, maka ia dipercaya mengalami penghakiman setelah meninggal atas apa yang dilakukannya saat di dunia.

Roh manusia akan diminta membuktikan telah melakukan hal hal baik apa selama masa hidupnya. Tiga hari setelah meninggal, roh masih akan tetap tinggal di tubuh, lalu di hari keempat ia harus melewati Jembatan Cinvat, untuk membuktikan semasa hidup dekat dengan Spenta Mainyu. Jika berhasil, ia akan mendapat balasan berupa tempat penuh rahmat di Ahura Mazda, semacam surga dalam ajaran Islam dan Kristen. Jika tak berhasil, ia akan masuk ke dalam tempat suram penuh api dan kesedihan, semacam neraka.

https://www.viva.co.id/edukasi/14798...-dianggap-nabi


termyata agama samawi atau ibrahim dan sektenya, yg ngaku2 sebagai agama tauhid satu2nya
hanyalah plagiator dari agama zoroaster

bahkan konsep kenabian atau manusia utusan tuhan, malaikat, hingga surga neraka seluruhnya hasil memplagiat konsep zoroaster

bulboel
pengennyusu
dhanyjos
dhanyjos dan 67 lainnya memberi reputasi
24
12K
311
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Tampilkan semua post
muddy.watersAvatar border
muddy.waters
#8
Ditengarai juga bahwa Zoroaster ini yang mempengaruhi monotheisme dalam agama abrahamic.

Dulu Yahudi belum menganut ajaran monotheisme, makanya dulu mereka mempunyai beberapa penyebutan nama Tuhan. Kemudian pada saat Yerusalem perang dengan Babylon, Yahudi berhasil di "jajah" oleh Babylon. Pada saat itu Raja Persia Cyrrus the Great kemudian berhasil menaklukkan Babylon dan kerajaan2 Mesopotamia lainnya.

Dalam pemerintahannya Cyrus membebaskan daerah taklukannya untuk memeluk agama masing2 walaupun agama Persia yang dianut saat itu ya Zoroaster ini.

Bahkan Cyrus memberikan dana kepada bangsa Yahudi untuk membangun kembali kuil nya yang hancur. Makanya Cyrus merupakan satu2nya orang non-Yahudi yang dianggap sebagai mesiah oleh orang Yahudi.

Karena Bangsa Yahudi hidup damai dibawah pemerintahan Persia, perlahan ajaran monotheis Zoroaster mempengaruhi ajaran agama Yahudi itu sendiri, seperti baik dan buruk/pahala dan dosa, satu Tuhan, kehidupan setelah mati, dll.

Seperti yang kita ketahui Yahudi sebagai agama abrhamic tertua kemudian juga mempengaruhi agama abrahamic setelahnya, yaitu Kristen dan Islam.
muhamad.hanif.2
nurade247
nowbitool
nowbitool dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.