• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • The Live Aid, Konser Akbar Demi Membantu Orang-Orang Kelaparan di Afrika.

dellesologyAvatar border
TS
dellesology
The Live Aid, Konser Akbar Demi Membantu Orang-Orang Kelaparan di Afrika.
Hello GanSis kembali lagi di thread kreator.
Kali ini kreator mau bahas mengenai satu konser yang didedikasikan untuk menolong para masyarakat yang menderita kelaparan di Benua Afrika. Live Aid jika GanSis pernah mendengar konser ini, ini merupakan konser terbesar di tahun 80an dan diselenggarakan demi tujuan mulia, yaitu membantu masyarakat Afrika yang saat itu sedang mengalami krisis besar. Namun acara ini ternyata tidak lepas dari berbagai kontroversi dikarenakan adanya kecurigaan terhadap pihak yang diduga mengambil keuntungan dari acara amal ini. Memang seberapa besar sih konsernya? dan apa yang membuatnya berkesan terlepas dari beberapa kontroversi?. Berikut ini kreator bahas mengenai Live Aid Konser Akbar yang pernah terselenggara di tahun 80an.


Sumber Gambar

Berawal dari negara Eithopia pada tahun 1980an dikuasai oleh junta militer komunis yang represif yang disebut sebagai "Derg". Strategi perekonomian dan penanganan pangan rezim Derg yang keliru karena meniru "Great Leap Forward" ala Mao Zedong serta cuaca panas yang ekstrem yang menyebabkan kekeringan sehingga tak ada tanaman yang bisa ditanam atau mengalami gagal panen menyebabkan Eithopia dilanda bencana kelaparan besar yang terjadi dalam rentang waktu 1983-1985. Bencana kelaparan ini kemudian memakan korban jiwa hingga 400 ribu rakyat Eithopia. Namun, ada desas-desus bahwa bencana kelaparan ini adalah taktik kotor Derg yang memblokade aliran sungai untuk menarik keluar para pemberontak yang merongrong rezim mereka.

Bencana Eithopia ini membuat Bob Geldof, musisi asal Irlandia dan vokalis band rock, Boomtown Rats mengunjungi Eithopia di tahun 1984 untuk melihat sendiri kemalangan rakyat Eithopia dan terinspirasi oleh lagu "we are the world" oleh musisi di AS kemudian mengumpulkan musisi top seperti Bono, George Michael dan Sting dengan tajuk Band Aid untuk merekam sebuah lagu natal berjudul "Do They Know it's Christmast?" yang dirilis menjelang natal pada Desember 1984. Single ini terjual secara global sebesar $11 juta dollar yang langsung disumbangkan ke Eithopia. Namun, keadaan di Eithopia yang semakin parah membuat Geldof merasa perlu melakukan usaha yang lebih besar lagi.

Ambisi Geldof membuat dua promotor yakni Havey Goldsmith dari Inggris dan Bill Graham dari Amerika bersedia membiayai konser akbar di dua negara ini. Tanggal konser akhirnya ditentukan pada 13 Juli 1985 di dua tempat di dua kota beda negara yakni di Stadiun Wembley di London, Inggris dan di Stadiun JFK di Philadelphia, Amerika. Dengan taktik khusus yakni sedikit berbohong (misal Geldof berkata pada Elton John bahwa Queen akan tampil meski Queen belum dihubungi). Geldof juga berhasil mengumpulkan musisi papan atas untuk mengisi acaranya ini. Mereka yang hadir antara lain: Queen, The Who, David Bowie, U2, Elton John, Paul McCatney (London) serta Beach boy, Led Zeppelin, Eric Clapton, Madonna, Temptations dan Run-DMC.


Sumber Gambar

Live Aid kemudian resmi dibuka oleh Pangeran Charles dan Putri Diana pada jam 12 siang di London serta jam 9 pagi di Philadelphia. Para penampil tampil secara bergantian dari Wembley ke JFK kemudian ke Wembley lagi. 72 ribu orang menghadiri penampilan di London sementara 89 ribu orang menghadiri penampilan di Wembley. Tiap penampilan diberi waktu 10 hingga 20 menit untuk tampil. Konser di London kemudian berakhir pada pukul 21.57 waktu London dengan Band Aid menyanyikan lagu "Do They Know it's Christmast?". Sementara di Philadelphia ditutup pukul 22.55 dengan lagu "We are the World". Total live aid berlangsung selama 16 jam, ditayangkan oleh televisi secara langsung di 110 negara dan berhasil mengumpulkan dana sekitar $117 juta dollar.

Dari keseluruhan penampilan para artis dan musisi, tak ada yang paling menarik perhatian selain penampilan Queen bersama sang vokalis Freddy Mercury. Tampil pada pukul 18.41, Queen membawakan enam lagu hits mereka dan sukses menyihir Wembley dan dunia lewat penampilan enerjik dari sang vokalis serta mengajak para hadirin untuk berinteraksi bahkan ketika menyanyikan lagu "Hammer to Fall", Freddie mengajak sang kameramen berdansa. Penampilan Queen ini dianggap yang terbaik dalam Live Aid dan bahkan sebagai peampilan live terbaik bagi band mereka sendiri. Selain penampilan Queen, momen yang paling diingat adalah reuni dari band Led Zappelin yang sudah vakum dan bubar selama 3 tahun paska kematian sang drummer, John Bonham.


Sumber Gambar

Namun tentunya sebuah peristiwa besar tidak luput dari kontroversi. Geldof menyerahkan seluruh uang berjumlah ratusan juta dollar itu langsung menuji NGO di Eithopia tanpa melalui badan amal yang kredibel. Akibatnya, menurut BBC uang hasil Live AId sebagian jatuh ketangan rezim Derg dan pemimpinnya. Mengistu Haile Mariam yang kemudian di korup dan dibelikan senjata dari Uni Soviet serta sebagian menuju kelompok pemberontak Tigray yang melawan Derg. Geldof dianggap terlalu naif dan menganggap enteng perpolitikan Afrika sehingga tidak tepat sasaram. Selain itu, Live Aid dituding memperuncing stigma "Western Hero" yang seolah selalu jadi juru selamat bagi negara di dunia ketiga. Tudingan miring ini dibantah oleh Bob Geldof yang menyatakan bahwa event live aid bersih dari kepentingan politik.

Geldof langsung menuntut BBC karena tuduhan tak berdasar. BBC akhirnya meminta maaf pada tahun 2010 karena tidak ada bukti. Di tahun 2005, Geldof kembali melangsungkan konser "Live 8" yang kerap disebut sebagai Live Aid 2 pada 2 Juli sebagai bagian dari konferensi G8 di Skotlandia. Kali ini, konser dilakukan di 8 negara anggota G8 seperti Jepang, Jerman, dan Perancis serta Afrika Selatan dan melibatkan kembali artis kenamaan seperti U2 dan Green day. Namun gaungnya tidak sebesar Live Aid pada 20 tahun sebelumnya. Nah GanSis dari penjelasan ini menurut GanSis pembaca apakah konser Live Aid ini murni konser amal atau hanya bentuk eksploitasi terhadap kemalangan Afrika saja?.


Sumber Gambar

Silahkan tanggapan GanSis mengenai konser yang sempat menimbulkan kontroversi dan membuat kantor berita sekelas BBC harus meminta maaf karena statement yang keliru terhadap pencetus ide Live Aid yakni Bob Geldof. Nah GanSis sekian thread kali ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang peristiwa yang pernah terjadi Kreator akhiri thread kali ini dan Terimakasih.....
emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Spoiler for Sumber dan Referensi:




nowbitool
eyefirst2
zizill
zizill dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Tampilkan semua post
palapanusaAvatar border
palapanusa
#2
Apa yang dilakukan oleh BBC merupakan hoax??
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.