Para kaum Feminisme saat ini ingin kesetaraan, mereka membuat gerakan agar laki-laki dan perempuan dapat setara.

Jadi mereka beranggapan, kalau selama ini terjadi perbedaan perlakuan terhadap perempuan itu dikarenakan kontruksi masyarakat dimasa lalu yang menyebabkan seperti itu. Perbedaannya hanya masalah biologis saja, dimana wanita bisa melahirkan dan lelaki tidak.



Maka sekarang banyak lahir wanita dengan profesi yang sejajar dengan lelaki, dari jabatan tinggi hingga kuli semua sudah bisa dilakukan oleh wanita.

Bahkan ada pemaparan yang menarik dimana disebut dengan brainsex, jadi baik lelaki ataupun perempuan yang membedakan feminisme dan maskulin adalah otaknya. Otak ini yang membentuk sifat lelaki menjadi maskulin, dan otak juga bisa menjadikan laki-laki lemah gemulai.



Jadi mereka beranggapan kalau lelaki dan perempuan sebenarnya punya kesetaraan yang sama!

Tentu hal itu bisa dibantah dan didebat, karena kalau otak manusia itu sama bagaimana dengan kaum LGBT?

Namun di dalam perdebatan sebenarnya bukan untuk mengalahkan pihak lawan bicara, tapi memberikan pemahaman antara banyak kepala. Setidaknya akan ada banyak pandangan dalam melihat sesuatu hal, kalau pandangan harus sama bukanlah manusia tetapi robot.



Jadi walau timbul perdebatan, setidaknya ini memberikan ruang ilmu agar pemikiran yang berbeda bisa diambil garis keaimpulannya.

Seperti halnya definisi feminisme saja sudah menjadi paradoks, dimana mempunyai arti karakter yang menyerupai manusia yang mempunyai rahim.

Rahim itu fungsinya untuk reproduksi, maka secara garis besar perempuan mempunyai karakter yang cukup berbeda dengan laki-laki seperti lebih sabar, lebih lembut, apa itu kontruksi masyarakat? Jelas bukan itu karena otak perempuan berbeda, dan sudah di design sedemikian rupa untuk mempunyai karakter seperti itu.



Lalu paradoks Ladies First, ini juga menunjukkan kalau setara untuk apa di dahulukan? Bukankah fenomena ini menjadi paradoks?

Bahkan dalam kehidupan sehari-hari wanita banyak mendapatkan prioritas lebih, contoh ada perbedaaan gerbong kereta khusus untuk perempuan sedangkan lelaki tidak ada.



Sebenarnya lahirnya ungkapan Ladies First, itu dimulai pada masa perang dunia pertama. Saat itu, para pria “mempersilakan” perempuan untuk keluar dari sebuah ruangan duluan supaya seandainya di luar ada musuh yang menembak, sang pria bisa membalas tembakan musuh karena dilindungi oleh perempuan.

Bisa dikatakan dalam perang masa lalu wanita memang cenderung tidak ditembak, karena jarang yang bersenjata.



Itu sejarah awalnya, namun berjalannya waktu Ladies First menjadi pemghormatan untuk kaum wanita untuk lebih di dahulukan dalam suatu hal apapun.

Apa juragan punya pendapat berbeda, atau ada pemikiran yang berbeda silahkan disampaikan.



Sumber : klik, klik, klik