Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masmastampanAvatar border
TS
masmastampan
KISAH PAK SINDER - AMBTENAAR HUTAN JATI PULAU JAWA
Assalamualaikum.

Ini adalah kisah Bapak saya semasa masih bertugas sebagai polisi hutan di salah satu BUMN. Kisah ini sempat beliau tuliskan dan rajin-rajin beliau kirimkan di WA pada tahun 2015. Beliau memang rajin menulis.
Saya simpan di Kaskus, setidaknya saat ada masalah dengan akun WA saya, saya tahu dimana harus menengok kembali.
 

Sehat selalu ya pak. Ditunggu kapan waktunya sempat berkisah kembali.

KISAH I 

RUMAH DINAS - Tahun 1990

KISAH PAK SINDER - AMBTENAAR HUTAN JATI PULAU JAWA
caption: Penampakan rumah dinas dari google street view - tahun 2015.

POV (Point of View - Bapak)

Tahun 1990 saya ditempatkan di BKPH Kalinanas, sebuah desa terpencil 40 km selatan Kabupaten Rembang. Rumah dinasnya model lama berada di petak 40 dan terpencil jauh dari tetangga.

Saya diberi tahu kalau rumah dinas itu 'wingit'dan saya tidak boleh menempati atau tidur di kamar depan. Ini sudah tradisi entah sejak kapan. Bahkan ada yg selalu memberi sesaji kelapa muda hijau di kamar depan tersebut.
Kalau terpaksa, misal untuk tamu, boleh saja menginap 1-2 malam, itupun kita tidak boleh "aneh2", demikian wanti-wanti banyak orang..

Tapi saya tidak terlalu peduli dengan "paugeran" yg menurut saya tidak masuk akal dan dibuat terlalu sepihak. Maka di suatu malam saya "mencoba" tidur di kamar depan tersebut, sudah barang tentu dengan "membaca semua doa" yg saya bisa.

Adapun hasilnya adalah:

Jam 1 dini hari saya bangun dlm posisi duduk di kursi tamu. Saya masuk kamar lagi dan tidur lagi.

Jam 2 dini hari saya bangun dalam posisi duduk di kursi tamu lagi.
Saya masuk kamar itu lagi dan tidur lagi..

Kira2 jam 3 pagi hari saya terbangun dalam posisi berdiri, terasa dipeluk erat dari belakang, tidak bisa menoleh. Saya merasa didorong terus berjalan ke belakang, saya berteriak-teriak.

Sampai di kamar paling belakang saya dilempar ke tempat tidur; glubrak! (semua ada 4 kamar).

Saya baru merasa lumayan takut, terus buru-buru pindah ke kamar tidur sebelahnya, kumpul dengan anak isteri yg sedang lelap tidurnya..

Kira-kira satu tahun kemudian, kakak sepupu saya karena suatu acara, singgah ke rumah yg saya tempati tersebut. Di tempat tinggalnya, beliau dikenal sebagai ulama dan cukup paham dengan dunia telematika.

Sekedar iseng, beliau saya persilakan nginap di kamar depan. Penasaran saja, hasilnya seperti apa..

Benar saja, jam 2 dini hari saya dibangunkan:
"Sembrono! Mosok saya dikasih kamar jelek gitu!
Kebangetan!"
"Maksud Kangmas?", saya pura tidak paham
"Kamu pasti ngerjain saya! Ayo lihat dalam kamar kalau nggak percaya!"
"Tidak Mas, terima kasih..!"

Tapi tetap saja saya diseret dan dipaksa. Memang di kamar tersebut dihuni seorang noni Belanda berambut blonde yang sangat cantik. Kecantikannya berkurang karena terlampau tinggi hingga membungkuk di plafon rumah. Selain itu, kalau dilihat ke bawah kakinya kaki kuda.

Makhluk tersebut sudah "given" tinggal di tempat tersebut sehingga tidak bisa dipindah. Ya sudah nggak apa-apa wong kamar lain juga ada..

 - END "KISAH I" -

KISAH PAK SINDER - AMBTENAAR HUTAN JATI PULAU JAWA
caption: rumah kami tampak depan dari bawah bukit. - google street view 2015

Kisah berikutnya saya akan tuliskan di post di bawah. 
Diubah oleh masmastampan 10-05-2022 14:26
ferist123
dewij067305
motherparker699
motherparker699 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
14.7K
143
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
masmastampanAvatar border
TS
masmastampan
#35
UPDATE DARURAT - Raw

DADUNGAWUK - Tahun 1992

Tinggal di tempat terpencil desa tertinggal, nyaris tanpa hiburan. Ingin nonton tv? Harus nyalakan genset dulu dengan BBM 1 jam 1 liter yg harus dibeli dari kocek pribadi. Artinya kalau 1 malam 8 liter, satu bulan 240 liter, atau pendapatan hanya habis untuk beli BBM.

Agak terhibur kalau menjelang akhir musim penghujan atau awal musim kemarau. Tanah sudah kering, tumbuhan masih hijau, dapat berjalan-jalan di hutan.
Begitu yang saya lakukan di suatu malam, jalan-jalan di hutan, patroli sekaligus menghibur diri, duduk2 ngobrol kalau sdh lelah sekali.
Mungkin jam 23-an ketika saya baru saja duduk istirahat di petak 65 ditemani Pak Mantri, pak Mutris namanya.
Sedang asyik berbicang, pak Mutris berbisik-bisik menunjuk ke sesuatu benda ber-gerak2 di temaram sinar bulan. Ada babi hutan, bisiknya. Iseng saya muncul, ingin menembak binatang itu kendati hanya dg senjata genggam colt 38.

Saya berjalan ke arah yg ditunjuk, meski belum melihat mana si babi hutan. Bisikan: "Itu..itu..!" semakin keras krn saya belum melihat juga.

Kaget betul ketika benda yg sejak semula saya kira seonggok besar batu hitam, kurang dari 5 m jaraknya bangkit seketika dan "bradat!" lari masuk ke dalam hutan. Waktu itu pandangan saya lurus ke depan mengira babi hutan masih jauh, ternyata hanya nyaris di bawah kaki. Babi hutan ukuran sedang sekitar 50 kg.

Untuk mendapatkan jejak buruan kami pun berpencar. Pak Mutris pergi ke seberang dg maksud menggiring kembali binatang tersebut ke tempat semula, yang dekat dengan lorong semak agar mudag menggiringnya. Saya pun tinggal di tempat, ubek2an di sekitar tempat itu saja.

Mungkin sekitar satu jam saya sendirian ketika dari jarak 10 m muncul cahaya bundar sedikit buram seperti mendekat. Tentu saja saya berpikir itu lampu senter Pak Mutris. Namun ketika saya panggil sinar itu berjalan pelan menjauh. Saya ikuti terus, sambil saya panggil2, dan sinar itu terus berjalan semakin masuk hutan.

Sampai di antara dua tebing yang menyerupai lorong panjang, sinar itu pun berhenti. Saya terus mendekat hingga 2 atau 3 meter. Sejak semakin dekat sebenarnya mulai curiga karena lingkaran sinarnya lebih besar dibanding senter biasa, terlebih dalam sedekat itu sosok Pak Mutris tidak kelihatan. Setelah begitu rapat, sinar pun pelan2 turun ke tanah dan padam. Saya celingukan seperti di tempat asing dalam hutan. Saya panggil cukup keras:
"Pak Mutris!" tidak ada sahutan.
Sepi
Belum habis bingung saya, tercium bau pesing dan apek luar biasa. Pesing betul hingga tidak tahan. Segera saja bergegas meninggalkan tempat tersebut, mungkin sebagian tanpa arah karena biarpun membawa senter terasa gelap dan lupa arah.

Saya berusaha kembali ke tempat semula. Dalam perjalanan teringat mitologi Jawa, kalau baunya jelek begini pasti hantu yg sangat jelek, yaitu "Dadungawuk" jenis makhluk berwujud raksasa berperawakan sedang yang pekerjaannya menggembala dan menggiring babi hutan. Terlebih lebih sedari tadi saya sedang mengganggu babi hutan. Jadi merinding juga.

Mungkin satu jam lebih saya akhirnya menemukan tempat semula. Ada Pak Mutris sedang menunggu. Dikatakan kalau babi hutan yang tadi tidak ketemu. Agak heran juga, biasanya babi hutan berkelompok, setidaknya 3 atau 4 ekor, bahkan ada yang 8 ekor. Tapi yang tadi sendirian saja. Entahlah..

Kami pun pulang ke rumah masing2, cuci kaki, tidur.

Pagi hari di kantor seperti biasa, namun jam 09.00 ada suara gaduh di jalan depan rumah. Nampak serombongan orang bersama2 mengangkut sesuatu bungkusan.Setelah lewat baru diberi tahu kalau tadi adalah orang2 menggotong ular sanca yang lumayan besar dipikul 6 orang.

Ular tersebut dapat ditangkap karena semalam baru menyantap babi hutan cukup besar sehingga tergeletak saja kekenyangan. Konon sudah laku dengan harga lumayan.

Siang hari saya baru sedikit terkesiap, ternyata orang2 menemukan ular tersebut di tempat saya duduk2 dan ubek2an mencari babi hutan.
Mungkin andai tidak menjauh, santapan ular itu ada dua pilihan, babi hutan atau saya. Mungkin tidak sulit kalau ular itu meringkus saya karena waktu itu berat badan masih di kisaran 45 kg.

Saya jadi berpikir, semalam sinar bulat yang saya ikuti itu mungkin ada maksudnya. Mungkin biar saya jauh dari ular yg menunggu santapan. Atau sebaliknya, benar "Dadungawuk" yg berusaha menjauhkan babi hutan dari keisengan saya, tapi keburu di santap ular.
Untung saya belum sempat ketemu ular lapar itu..
Diubah oleh masmastampan 23-05-2022 04:01
noejbr
rinandya
aripinastiko612
aripinastiko612 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.