- Beranda
- Stories from the Heart
Gue Benci Bandung
...
TS
book12345
Gue Benci Bandung
Hai, ini thread baru saya setelah menyelesaikan A Failure beberapa hari yang lalu.
Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.
Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.
Akan di update secara rutin ketika sedang galau
Semoga dapat dinikmati
Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.
Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.
Akan di update secara rutin ketika sedang galau
Semoga dapat dinikmati
Quote:
Diubah oleh book12345 11-06-2022 20:29
fhy544 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.9K
50
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
book12345
#14
Part 5
Gue berjalan menaiki anak tangga kampus, menuju ke lantai 3, lantai paling atas gedung tua ini. Dengan buku gambar A3 dan peralatan gambar tipikal mahasiswa arsitektur. Sebuah pintu berukuran besar dengan dua daun langsung menyambut sesampainya di lantai 3, pintu tersebut sudah terbuka lebar dan ruangan didalamnya terdengar ramai terisi mahasiswa satu angkatan.
Ruang itu adalah ruang studio arsitektur, tempat mahasiswa merancang bangunan dan berkonsultasi dengan dosen. tempat duduk gue berada dekat dari pintu masuk, tepat disebelah jendela yang menghadap keluar bangunan.
Gue menghampiri meja gue dan meletakkan buku gambar serta peralatan gue diatas meja. Sebelum gue sempat duduk, gue merasa pundak gue ditepuk dari belakang.
Gue menengok, Willy sedang membawa secarik kertas yang dihadapkan ke gue
"Yan, bantuin vote ya buat ketua angkatan"
"Oh oke wil, lo mencalonkan diri?"
"Nggak, ini buat Dito"
"Hah kok lo meng-endorse Dito untuk jadi ketua angkatan?"
Tiba-tiba sebelum Willy bisa menjawab pertanyaan tersebut, Dito menepuk tagannya ke punggung Willy
"Oi will, gimana kampanye nya? haha"
"Oi Dit, ini gue lagi menarik suara. Ah Yan, ya sesuai yg lo tanya - karena ini orang emang mau jadi ketua angkatan." Kata Willy sambil nunjuk muka Dito di sebelahnya
"Emang yang direkomendasi sama senior-senior itu gue, tapi gue tanya ke Dito, lo mau gak jadi ketua angkatan? katanya mau, jadi gue bakal mastiin dia yang dapet jabatannya" Lanjut Willy
"Yoi, lembar baru di jaman perkuliahan ini artinya waktunya gue untuk bersinar" Kata Dito dengan pede sambil mengacungkan jari telunjuknya ke atas
Gue kaget, sambil tertawa gue membubuhkan vote gue diatas kertas tersebut. Gue tau saat itu juga Dito sudah pasti menang dalam persaingannya untuk menjadi ketua Angkatan, dikarenakan popularitas dan kapabilitas Willy - orang yang meng endorse Dito -sudah dipercaya banyak orang di angkatan gue.
Gue melirik tipis ke arah meja studio , sekitar 2 blok dari posisi gue. Gue melihat Rosa sedang serius mengerjakan tugas studionya tanpa memperhatikan siapapun. Dalam hati gue, gue berkata
"Memang power attracts"
Orang-orang populer yang ganteng , cantik dan powerful selalu akan tertarik satu sama lain - mungkin ini kenapa Rosa tertarik dengan Dito? Karena dia akan jadi ketua angkatan? Gue rasa?
Ruang itu adalah ruang studio arsitektur, tempat mahasiswa merancang bangunan dan berkonsultasi dengan dosen. tempat duduk gue berada dekat dari pintu masuk, tepat disebelah jendela yang menghadap keluar bangunan.
Gue menghampiri meja gue dan meletakkan buku gambar serta peralatan gue diatas meja. Sebelum gue sempat duduk, gue merasa pundak gue ditepuk dari belakang.
Gue menengok, Willy sedang membawa secarik kertas yang dihadapkan ke gue
"Yan, bantuin vote ya buat ketua angkatan"
"Oh oke wil, lo mencalonkan diri?"
"Nggak, ini buat Dito"
"Hah kok lo meng-endorse Dito untuk jadi ketua angkatan?"
Tiba-tiba sebelum Willy bisa menjawab pertanyaan tersebut, Dito menepuk tagannya ke punggung Willy
"Oi will, gimana kampanye nya? haha"
"Oi Dit, ini gue lagi menarik suara. Ah Yan, ya sesuai yg lo tanya - karena ini orang emang mau jadi ketua angkatan." Kata Willy sambil nunjuk muka Dito di sebelahnya
"Emang yang direkomendasi sama senior-senior itu gue, tapi gue tanya ke Dito, lo mau gak jadi ketua angkatan? katanya mau, jadi gue bakal mastiin dia yang dapet jabatannya" Lanjut Willy
"Yoi, lembar baru di jaman perkuliahan ini artinya waktunya gue untuk bersinar" Kata Dito dengan pede sambil mengacungkan jari telunjuknya ke atas
Gue kaget, sambil tertawa gue membubuhkan vote gue diatas kertas tersebut. Gue tau saat itu juga Dito sudah pasti menang dalam persaingannya untuk menjadi ketua Angkatan, dikarenakan popularitas dan kapabilitas Willy - orang yang meng endorse Dito -sudah dipercaya banyak orang di angkatan gue.
Gue melirik tipis ke arah meja studio , sekitar 2 blok dari posisi gue. Gue melihat Rosa sedang serius mengerjakan tugas studionya tanpa memperhatikan siapapun. Dalam hati gue, gue berkata
"Memang power attracts"
Orang-orang populer yang ganteng , cantik dan powerful selalu akan tertarik satu sama lain - mungkin ini kenapa Rosa tertarik dengan Dito? Karena dia akan jadi ketua angkatan? Gue rasa?
i4munited dan Arsana277 memberi reputasi
2