Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vanjipengAvatar border
TS
vanjipeng
F.A.K
F.A.K


Spoiler for MULUSTRASI YE, BIAR ADA BAYANGAN:
Diubah oleh vanjipeng 23-05-2022 17:23
panjul1993
hand.2.hand
cahganteng14
cahganteng14 dan 30 lainnya memberi reputasi
29
220.7K
1K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
vanjipengAvatar border
TS
vanjipeng
#895
Quinguennial 3
***

7 hari berlalu, masuk hari ke 8 dari hari itu.

Suara gemericik air terdengar sayup dari kamar mandi. Gue mencoba untuk memicingkan mata dan berusaha untuk membangunkan tubuh gue yang gemulai lalu duduk senderan di kasur.

"Jam berapa ya? Gila, pusing banget kepala gue", ucap gue sambil mengusap jidat. Masih sembari memegang jidat, gue liat Hp gue tergeletak di lantai, gue coba ambil Hp itu dan nyalain layarnya, "Jam 6 pagi", batin gue.

Setelah itu, gue berusaha untuk berdiri menuju dispenser untuk mengambil segelas air putih, rasanya tenggorokan gue kering banget. Waktu lagi minum ada suara cewe yang ngomong ke gue.

"Eh udah bangun", ucap cewe itu dengan nada menggoda dari depan pintu kamar mandi

Sambil memegang gelas di tangan kiri, gue menoleh ke arah sumber suara. Gue pun sangat kaget melihat sosok yang menyapa gue dari arah kamar mandi, "Uhuuuk. Wanjrit, ngapain kamu??", jawab gue sambil sedikit keselek aer dingin

"Yee biasa aja kali", ucap dia santai sambil menuju kursi dan duduk di dekat meja kerja gue

Masih bingung dan terperangah, gue cuma bisa menatap dia dengan tatapan ga percaya.

"Boleh ngerokok ga sih disini?", tanya dia sambil meraih rokok yang ada di atas meja

"Bo.. boleh", jawab gue terbata-bata

Dia ambil sebatang rokok, ditaruh di bibirnya yang merah jambu dan menyalakan rokoknya sambil bergumam, "Tenang, kita ga ngapa-ngapain, aku cuma numpang tidur"

"Kok kamu bisa disini?", tanya gue masih bingung dengan apa yang terjadi

Dia menghisap rokoknya dalam-dalam sembari menatap gue tajam lalu berucap, "Kamu ga inget?"

Gue cuma diam sambil berharap mendapatkan penjelasan kenapa dia disini di kalimat berikutnya. Dia menghisap sekali lagi rokoknya yang terselip diantara telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.

"Aku ga ngerti sama kamu deh, udah bertahun-tahun aku kenal sama kamu, tetep aja aku masih ga ngerti sama kelakuan kamu yang ini", ucap dia sambil nunjuk gue pake pake rokok yang dia pegang sembari memberi tatapan tajam ke gue yang masih berdiri di sebelah dispenser.

"Kelakuan yang mana?", tanya gue bingung

"Yang ini nih", jawab dia sembari menyedot rokoknya lagi, sesaat kemudian dia melanjutkan, "Pagi beda, malem beda"

"Maksudnya?", tanya gue lagi sambil mengernyitkan dahi, entah karna basian semalem atau emang gue bego aja

"Gini", ucap dia sambil mencondongkan badannya ke depan tanda dia ingin bicara serius, lalu sejurus kemudian melanjutkan ucapannya, "Kamu nih ya, kalo habis mabok gini, polos, baik, lucu, gemesin. Persis kaya anak kucing"

Dia diam untuk sejenak menghisap rokoknya lagi, lalu menaruhnya di asbak. "Beda banget kalo kamu udah mulai mabok, nempel sana sini, lompat sana sini, ngomong ga karuan, ga bisa diem. Kaya monyet tau ga"

Gue cuma bisa diam mendengarkan penjelasannya.

"Aku yang udah pernah hidup bareng sama kamu bertahun-tahun aja ga pernah bayangin sifat kamu kalo lagi mabok bakal bisa kaya gini". Dia kembali mengambil rokoknya dari asbak dan menghisapnya, lalu melanjutkan ucapannya, "Apalagi bagian Skip nya, gila, gila, gila", ucap dia sambil menggelengkan kepala

Gue beranjak dari sebelah dispenser menuju pinggir kasur dan duduk disana sambil memegangi kepala gue yang masih agak pusing.

"Kok bisa sih?", tanya dia

"Apanya?", ucap gue sambil menatap dia

"Skipnya"

"Gatau aku", jawab gue sekenanya

Dia lalu memandang gue dengan tatapan lebih tajam dan dalam dari sebelumnya sambil berucap pelan, "Segitunya kah?"

"Hah?!", jawab gue dengan nada bingung

"Aku denger cerita dari temen aku tentang kamu, semenjak kita udahan, kehidupan malam kamu mulai ga terkontrol. Aku sempet mikir ga mungkin kamu begitu. Sampai tadi malem aku liat pake mata kepala aku sendiri. Ternyata emang bener cerita-cerita temen aku tentang kamu", jelas dia

Gue cuma diam sambil mendengarkan dia bicara. Sambil memilih kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan dia sebelumnya.

Gue raih bungkus rokok yang ada di lantai, gue cabut sebatang dan membakarnya. Gue hisap dalam-dalam dan sesekali melihat dia yang masih menanti penjelasan gue.

"Ken", panggil gue mencoba menjelaskan, yang dibalas dengan anggukan kepala tanda dia merespon panggilan gue dan siap mendengarkan, "Ga pengen aku begini", ucap gue lirih sembari memainkan rokok yang ada di sela jari

"Terus", ucap dia singkat sambil menatap gue dengan tatapan yang teduh tidak lagi tajam seperti tadi

"Kamu taulah kita gimana, aku gimana ke kamu. Rencana aku, hati aku, perasaan aku. Lebur Ken asal kamu tau", ucap gue dengan emosi yang sedikit meledak

Dia diam sejenak, lalu berucap, "Iya aku tau, tapi jujur aku ga suka liat kamu kaya semalem. Bukan Jipeng yang selama ini aku kenal"

Gue cuma diam menatap kosong ke arah ujung kamar. Gue tau dia masih memandang gue sambil menunggu respon gue, tapi gue hiraukan.

Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk dari luar.
Tok tok tok...

"Peeeng, Jipeeeeng. Spadaaa, Assalamualaikum, sampur asuuuuun", teriak Vany dari luar kamar

Gue langsung lompat menuju pintu. Gue buka pintu. Tanpa tedeng aling-aling Vany langsung nyelonong masuk ke kamar sambil ngomong, "engas gue, have sex yuk"

Dari aromanya tercium dia habis minum, mabok nih 34B.

Kendra pun kaget melihat Vany yang tiba-tiba masuk dan ngomong kaya tadi.

"Eh sorry, gue gatau kalo kalian akhirnya pacaran", ucap Kendra dengan canggung sambil beranjak dari kursi untuk merapikan barang-barangnya yang ada di atas meja. Sementara gue masih terpaku di depan pintu, begitu pun juga Vany yang ga sadar ternyata ada Kendra di dalam kamar gue.

Kondisi saat itu sangat amat canggung.

Sambil melirik gue Vany berbisik pelan, "Sorry, gue gatau"

Gue pun cuma menganggukan kepala pelan tanda, "it's ok"

Ga lama kemudian setelah mengambil barang-barangnya Kendra pun langsung pamitan untuk pergi dari kamar gue. "Gue cabut ya, sorry gue gatau", ucap dia kepada kita berdua dibarengi dengan senyuman yang masam

"Ati-ati ya", ucap gue yang hanya dibalas dengan senyuman kecil sambil kemudian dia menutup pintu kamar

Suara pintu ditutup.
Jeglek...

"bodoh LO!!!", teriak Vany panik sambil mukul pundak gue pake tas jinjingnya

Gue kaget sambil mengusap pundak gue yang dipukul pake tas Vany yang keras banget kaya kepala anak-anak jaman sekarang hahahahahak, "Apa sih nyeet!"

"Bilang-bilang kek kalo ada orang di dalem"

"Yeee mana gue tau kalo lo bakal kesini"

"Ngapain dia?", tanya Vany memburu, penasaran

Sambil berlalu menuju meja kerja, gue jawab, "Gatau gue, ga inget"

"Booty call?"

"Ga lah, gila!", ucap gue sambil melempar handuk gue yang tergeletak di meja ke arah Vany

Sambil ngeles, "Wah gila sih, kalo lo sampe nelpon dia buat jemput lo pas mabok, kaya gue kemaren-kemaren"

"Ya gatau gue, iye kali", jawab gue sekenanya sambil duduk

Vany melepas high heelsnya, lalu berjalan menuju kasur dan merebahkan badannya, sambil berucap, "Gila lo, makin ancur aja pertemanan gue"

"Yaaah mau gimana lagi", jawab gue

"CLBK ya?", tanya dia lagi sambil rebahan di kasur dengan posisi jurus kodok kaya di film kungfu hustle sembari memejamkan mata

"Kaga nyet", ucap gue kesal

"Cinta Lama Berakhir Kelam hihihi", goda Vany sambil cekikikan

"Leer"

***
maresad
saputra030090
oktavp
oktavp dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.