dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Aktivis Dayah Kritik Gowes Tour de Aceh, Pakai Celana Pendek dan Melanggar Syari'at
Aktivis Dayah Kritik Gowes Tour de Aceh, Pakai Celana Pendek dan Melanggar Syari'at Islam
Selasa, 17 Mei 2022 23:40



TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE/SERAMBI ON TV

Aktivis Dayah Aceh yang juga Ketua I Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Dr Teuku Zulkhairi 


Aktivis Dayah Kritik Gowes Tour de Aceh, Pakai Celana Pendek dan Melanggar Syari'at Islam
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aktivis Dayah Aceh yang juga Ketua I Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Dr Teuku Zulkhairi mengkritik parade gowes Tour de Aceh Etape yang dibuka Sekretariat Daerah Aceh, dr Taqwallah.
Pasalnya, sebagian foto yang beredar peserta gowes terlihat menggunakan celana pendek sehingga auratnya terlihat jelas.
Ia pun meminta pihak penyelenggara agar mematuhi dan memberikan penjelasan tentang Syariat Islam kepada para peserta.
"Meskipun peserta acara gowes ini datang dari provinsi luar Aceh juga, tapi seharusnya pihak penyelenggara dapat memberikan penjelasan tentang aturan Syari'at Islam di Aceh khususnya dalam hal ini aturan menutup aurat, " ujar Teuku Zulkhairi yang juga akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry ini, Selasa (17/5/2022).
Teuku Zulkhairi mengatakan, semua pihak seharusnya dapat menghargai aturan-aturan Syari'at Islam di Aceh, termasuk pihak luar Aceh.
Ia menegaskan, hukum menutup aurat di Aceh bukan hanya diperuntukkan untuk perempuan, melainkan kaum lelaki juga berlaku.
Menurut Zulkhairi, sekilas mungkin ini persoalan kecil.
Tetapi jika hal ini menjadi hal lumrah dan biasa, maka lama kelamaan identitas Aceh sebagai Provinsi yang berlaku Syari'at Islam akan semakin sirna.

"Dan pejabat harus menjadi teladan dalam ketundukan kepada aturan Syari'at Islam dalam hal menutup aurat ini,” katanya.

“ Tidak salah apabila pejabat kita mengingatkan peserta gowes bahwa Aceh ini Provinsi yang berlaku Syari'at Islam dimana membuka aurat di depan umum adalah hal terlarang," ujar Zulkhairi.
Apalagi, sambungnya, umat muslim seharusnya sadar batasan aurat laki-laki dan perempuan.
Zulkhairi mengatakan, akhir-akhir ini kaum laki-laki di Aceh semakin gemar memakai celana pendek di depan publik dan sepertinya situasi ini sangat sulit dihentikan.
Aneh karena terjadi paradoks antara Syari'at Islam dengan fenomena di lapangan.

"Jangan-jangan fenomena laki-laki bercelana pendek di depan umum ini sulit dihentikan karena memang sejalan dengan agenda merusak identitas Syari'at Islam di Aceh seperti halnya gowes dengan celana pendek itu?," kata Zulkhairi mempertanyakan.
Teuku Zulkhairi mengingatkan pihak-pihak terkait untuk betul-betul pro aktif mendukung Syari'at Islam di Aceh sebagai suatu keistimewaan yang dimiliki oleh daerah Aceh.
Ia juga mengatakan bahwa Syari'at Islam di Aceh berlaku untuk semuanya. Bukan untuk masyarakat kelas bawah saja sementara yang memiliki kedudukan jabatan tidak berlaku.
"Kalau kita orang Aceh sendiri tidak mau hargai Syari'at Islam di Aceh, apakah mungkin orang luar akan menghargainya?," ujar Zulkhairi mengingatkan. (*)

https://aceh.tribunnews.com/2022/05/...t-islam?page=2


0
1.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
pacuan.kudaAvatar border
pacuan.kuda
#11
Semestinya panita mewajibkan baju koko
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.