Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Kapal Mata-Mata China Berlayar di Dekat Stasiun Komunikasi Kapal Selam Australia
Quote:



Pejabat Australia telah bereaksi dengan marah atas kemunculan kapal pengumpul data intelijen Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat atau PLAN di lepas pantai Australia. Meskipun kapal mata-mata itu tampaknya tetap berada di perairan internasional selama insiden itu, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton menggambarkan tindakan kapal PLAN sebagai “tindakan agresif.” Selain itu, insiden tersebut menunjukkan aktivitas PLAN yang lebih dekat ke daratan Australia dan potensi perselisihan yang semakin besar yang ditimbulkannya.

Insiden terbaru melibatkan  kapal intelijen Kelas Dongdiao Type 815 AGI (auxiliary general intelligence) yang bernama Haiwangxing, yang terdeteksi oleh pihak Kementerian Pertahanan Australia pada 13 Mei 2022 selama seminggu di lepas pantai barat Australia. Menurut Menteri Pertahanan Dutton, tidak ada kapal PLAN sebelumnya yang berlayar sejauh ini ke selatan. Merespon munculnya kapal mata-mata tersebut pihak Australia telah mengirim pesawat patroli maritim P-8A Poseidon Angkatan Udara Australia (RAAF) dan pesawat patroli maritim Dash 8  yang dioperasikan kontraktor swasta, serta sebuah kapal patroli telah digunakan untuk mengawasi kapal mata-mata tersebut.

Rute kapal  Haiwangxing yakni menyusuri pantai barat Australia dan membawanya dekat dengan Exmouth, di North West Cape Australia Barat. Kemudian tampaknya kapal berubah arah, menuju ke timur di sepanjang pantai menuju Darwin di Northern Territory. Jalur yang dilewatinya ternyata cukup dekat dengan Naval Communication Station Harold E. Holt atau HEHCS, merupakan stasiun komunikasi angkatan laut bersama Australia dan AS yang dekat dengan Exmouth.


Quote:



“Saya pikir itu adalah tindakan agresif, dan saya pikir terutama karena itu telah terjadi begitu jauh ke selatan,”kata Dutton dalam konferensi pers di Perth pada 13 Mei. "Ini sangat tidak biasa, kami belum pernah melihat kapal dari Tentara Pembebasan Rakyat datang sejauh ini ke selatan," tambah Dutton.

Jika Stasiun Komunikasi Angkatan Laut Harold E. Holt memang menjadi target pengumpulan data intelijen, hal ini tentu tidak mengejutkan. Pasalnya fasilitas rahasia seperti itu kemungkinan besar akan menarik minat China untuk menyelidikinya. Fasilitas ini dioperasikan dan dipelihara oleh Departemen Pertahanan Australia atas nama RAN (Angkatan Laut Australia) dan Angkatan Laut AS.

Fasilitas yang dimaksud menyediakan komunikasi radio frekuensi sangat rendah (VLF) yang penting untuk operasi oleh kapal selam Australia, AS, dan sekutu yang beroperasi di Samudra Pasifik bagian barat dan Samudra Hindia bagian timur. Memiliki kapal yang cukup dekat untuk menguping kegiatan di pangkalan HEHCS yang berhubungan dengan berbagai komunikasi militer rahasia, tentu bisa sangat berharga bagi China.

Sekilas tentang kapal Kelas Dongdiao/Type 815, saat ini ada sembilan kapal yang bertugas bersama PLAN di tiga sub-kelas. Kapal dapat melakukan pengawasan elektronik atas nama PLAN dan dinas intelijen yang lebih luas. Versi selanjutnya dari kapal ini dilaporkan juga mampu melacak peluncuran rudal balistik. Kapal berbobot sekitar 6.000 ton, kapal juga dilengkapi persenjataan pertahanan berupa satu meriam 37 mm dan dua meriam 25 mm. Kapal ini punya panjang 130 meter dan lebar 16,4 meter, kapal mata-mata tersebut juga memiliki dek penerbangan dan hanggar untuk mengoperasikan satu helikopter. Kapal  Kelas Dongdiao secara teratur juga beroperasi di perairan dekat Taiwan.

Mengutip artikel indomiliter.com di dalam kapal tersebut berisi berbagai alat pendukung operasi intelijen. Hal tersebut dikuatkan dengan keberadaan large spherical radomes yang punya diameter 6 hingga 8 meter. Antena dalam kubah ini kaabrnya digunakan untuk ‘menguping’ jalur komunikasi, sinyal radar, ballistic missile tracking serta berbagai uji coba persenjataan lainnya.

Fakta bahwa kapal mata-mata tetap berada di perairan internasional sepanjang waktu berarti kapal itu tampaknya beroperasi sesuai dengan peraturan maritim internasional. Kapal Haiwangxing berada di zona ekonomi eksklusif Australia atau ZEE, garis ZEE itu membentang sekitar 12 mil laut hingga 200 mil laut dari garis pantai Australia dan boleh dilintasi kapal asing, baik komersial atau militer. Meskipun mungkin saja "spy ship" China melakukan tindakan terlarang lainnya, akan tetapi hal ini belum diungkapkan sejauh ini.


Quote:



Kemunculan spy ship China di lepas pantai Australia juga belum pernah terjadi sebelumnya. Pada Juli tahun lalu,  kapal mata-mata Kelas Dongdiao lainnya diketahui beroperasi di lepas pantai Queensland. Dalam kesempatan tersebut, kehadirannya kemungkinan terkait dengan Talisman Sabre; latihan militer AS-Australia.

Secara khusus, mungkin juga China tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemampuan kapal selam Australia; terutama karena negara tersebut memulai program kapal selam bertenaga nuklir baru yang signifikan untuk melawan ancaman Angkatan Laut China saat ini dan yang akan muncul kelak.

Memang, ketika Australia, Amerika Serikat, dan Inggris mulai bekerja lebih erat lagi di bawah naungan perjanjian AUKUS; Stasiun Komunikasi Angkatan Laut Harold E. Holt akan menjadi obyek yang lebih menarik bagi China. Sementara itu, pangkalan kapal selam baru juga akan dibangun lebih jauh di pantai timur; untuk mendukung kapal selam bertenaga nuklir RAN yang akan datang. Selain itu pangkalan baru tersebut juga akan menerima kunjungan rutin dari kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.


Quote:



Sebelum insiden kapal mata-mata di ZEE Australia, baru-baru ini pada Februari 2022 terjadi insiden di Laut Arafura, antara China dan Australia. Pihak Australia menuduh kapal Angkatan Laut PLAN menyinari pesawat patroli maritim RAAF P-8A Poseidon dengan laser, sementara China menyalahkan Royal Australian Navy (RAN) karena mengganggu salah satu kapalnya, termasuk menjatuhkan sonobuoy di sekitar mereka.

Hal ini menyebabkan perang kata-kata antara pejabat Australia dan China karena tindakan yang diklaim dari salah satu kapal PLAN, yang terdiri dari  kapal transportasi amfibi  Type 071 Kelas  Yuzhao Jinggang Shan dan kapal perusak Type 052D (Luyang III  Hefei). Munculnya kapal mata-mata Haiwangxing mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan, tetapi kehadiran dari kapal itu merupakan bukti lebih lanjut dari meningkatnya keinginan kapal-kapal Angkatan Laut China untuk beroperasi di dekat pantai Australia, terlebih untuk mencari data terbaru terkait program kapal selam nuklir Si Kanguru.



---------




Referensi Tulisan: TheDrive.com& apnews.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 20-05-2022 04:21
nowbitool
emineminna
gabener.edan
gabener.edan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
3.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Tampilkan semua post
m451617Avatar border
m451617
#9
Indonesia bisa apa?
jlamp
jagotorpedo
gepyan
gepyan dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.