Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Situasi China Makin Memburuk, Lampu Kuning Buat RI
Situasi China Makin Memburuk, Lampu Kuning Buat RI

akarta, CNBC Indonesia - Situasi China semakin memburuk. Serangan covid-19 yang memaksa pemerintah memberlakukan penguncian alias lockdown membuat perekonomian semakin melambat. Indonesia pas juga kena dampaknya.

Ekonom Bank BCA David Sumual menyatakan, imbas memburuknya kondisi China akan terlihat pada harga barang di Indonesia. Apalagi Indonesia masih bergantung pada impor barang jadi atau konsumsi dan setengah jadi dari China.


"Kita tahu banyak bahan setengah jadi dan konsumsi asalnya dari China," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/5/2022).


Barang konsumsi yang patut diperhatikan adalah pangan. Harga pangan melambung tinggi sejak beberapa bulan terakhir sehingga mendorong kenaikan inflasi. Terutama akibat terhentinya pasokan pasca perang Rusia dan Ukraina.

"Kira harus antisipasi pangan. Banyak negara me-secure menjaga ketersediaan bahan pangan, salah satunya India, yang stop eskpor gandum setelah Rusia, Ukraina dan Australia," jelasnya.

Inflasi April 2022 tercatat sebesar 0,95% (mtm) atau 3,47% (yoy). Komponen harga bergejolak (volatile food/VF) menjadi penyumbang utama inflasi April dengan andil 0,39% dan mengalami inflasi sebesar 2,30% (mtm) didorong oleh peningkatan harga al. minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Komponen inflasi harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 1,83% (mtm), 4,83% (yoy) disebabkan adanya kenaikan bensin jenis pertamax dan tarif angkutan udara. Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 0,36% (mtm) atau 2,60% (yoy).

David memperkirakan inflasi tahun ini akan mencapai 4,2% atau lebih tinggi dari asumsi pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Belum termasuk adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan LPG serta tarif listrik.

"Kalau semua sekaligus naik, parah," tegas David.

link




Ekonom Bank BCA David Sumual menyatakan, imbas memburuknya kondisi China akan terlihat pada harga barang di Indonesia. Apalagi Indonesia masih bergantung pada impor barang jadi atau konsumsi dan setengah jadi dari China.
pilotwaras108
.bindexee.
nomorelies
nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.5K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
Ardent99Avatar border
Ardent99
#14
dan satu hal yg harus dipahami, penyebab utama inflasi dunia itu adalah pencetakan usd yg sembarangan, impor dr china cm alasan utk menjadikan org lain sbg kambing hitam kenaikan inflasi.

china jg menahan inflasi yg disebabkan usd, kl ngga inflasi akan makin parah. lihat aj nilai tukar yuan dgn idr, dlm 10 thn cm naik rp. 200.

kita bs menikmati inflasi yg rada jinak krn sebagian diredam oleh china, bayangin kl produk2 elektronik sehari2 ngikut usd, apa2 jd mahal.

selama dunia pake usd maka seluruh dunia ikut menanggung inflasi kl amerika cetak usd terus, cm kadang inflasinya diredam oleh bbrp negara lewat pembelian bond amerika atau nyimpen usd.




0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.