Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vanjipengAvatar border
TS
vanjipeng
F.A.K
F.A.K


Spoiler for MULUSTRASI YE, BIAR ADA BAYANGAN:
Diubah oleh vanjipeng 23-05-2022 17:23
panjul1993
hand.2.hand
cahganteng14
cahganteng14 dan 30 lainnya memberi reputasi
29
220.7K
1K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
vanjipengAvatar border
TS
vanjipeng
#891
Quinguennial 2
***


Masih di hari yang sama. Malam hari dikosan, waktu menunjukan pukul 10an malam.

Belum terlalu malam, makan udah, mandi udah. Gue pun bingung mau ngapain. Ngantuk juga belom, cowo perkasa macam apa yang tidur jam 10 malam, cih! hahaha. Akhirnya gue memutuskan untuk menyalakan laptop dan menonton film. Pas baru mau nyetel sebuah film, handphone gue bunyi.

Gue ambil hp yang ada di atas kasur, gue liat di layar hp muncul nama Vany. "Ngapain nih diee nelpon", ucap gue dalam hati.

"Halaw, Jipeng speaking"

"Gausah sok inggris lo!" omel Vany dengan nada sopran khasnya

"Ngapeee?"

"Lo dimana?"

"Kos, mau mampir? Quickie bisa sih", ujar gue sekenanya, barangkali proyek goal kan

"Pikiran lo kenapa kesitu mulu deh"

"Ciri khas bro. Ada apakah gerangan adinda menelpon kanda di malam yang sepi dan dingin ini?"

"Gue nginep situ ya"

"Lah lo bukannya di Denpasar? Tadi status lo lagi disana", tanya gue bingung

"Iya, ganti crew, gue lagi kurang enak badan"

"Kurang "ayo" itu. Yaudah kesini aja, nanti abang pijitin, nuru massage", ucap gue asal

"Tai lo, yaudah nanti gue kesitu"

"Oke" ucap gue mengakhiri pembicaraan

Ga lama dari Vany nelpon tadi, kira-kira 1,5 jam lah, akhirnya dia sampe di kos gue.

Tok tok tok, suara pintu diketok dari luar. Gue bangun dari rebahan dan langsung buka pintu.

"Tumben di kos, jumat gini ga dugem" ucap Vany tanpa tedeng aling-aling sambil menggeret kopernya masuk kamar

"Bosen" jawab gue sambil nutup pintu

"Makanya gue kan udah bilang berkali-kali. Mabok tuh ga harus tiap hari. Korek dong" ucap dia sambil menjulurkan tangan minta korek

"Nih", sambil ngasih tangan kaya gambar di bawah

Spoiler for nih:


"Yeee monyeeet! Mana sini korek buru!!", ngomel sambil mukul tangan gue

"Hahaha, nih", ngasih korek. "Ya kan lo tau ceritanya Van, kenapa gue sampe candu banget dugem", jelas gue

"Iya gue tau, tapi mau sampe kapan? Udah mau 2 tahun loh", ucap dia sambil bakar rokok

"..."

Gue pun cuma bisa diam ngeliatin Vany yang sedang ngebakar rokok dengan berbalut baju batiknya yang elegan plus belahan yang tidak begitu panjang seperti sebelumnya sedang duduk di ujung kasur.

"Kok diem, btw rumah udah laku?" tanya dia masih sambil pas pos rokoan kaya kuli borongan

"Udah ada yang nawar sih, tapi gimana ya Van, agak berat ngelepasnya" jawab gue males

"Lagian sih lo, dibilangin ga percaya sama gue"

"Van udah deh, males gue bahasnya lagi" ucap gue dengan nada agak kesel

"Oke oke, gue mau mandi. Handuk dong" ucap Vany bangkit dari kasur, naro rokoknya di asbak dan langsung melepas baju kebesarannya

"Nih pake handuk gue aje dulu, masih pada di laundry" ucap gue sambil ngelempar handuk

"Okelah, mau ikut?" goda dia sambil nangkep handuk lalu menuju ke kamar mandi

"Ikut?? Mandi???" tanya gue antusias

"Iyaaa" jawab dia centil

"BOLEEEEEHHHHH!" ucap gue dengan semangat 45 sambil bangun dari duduk gue, selain itu adalagi yang bangun *iykwim emoticon-Embarrassmentgara-gara Vany maen buka baju aje di depan gue

"Tapi gue lagi mens, gapapa?"

"Ahelaaaah! Tai lo" jawab gue dengan nada kecewa dan langsung terduduk lemas

"Hihihihi" melengos masuk kamar mandi.


<<<>>>



Sekitar setengah jam semenjak Vany masuk ke kamar mandi dan dia masih belum kelar juga. Gue duduk di pinggir jendela dari lantai 3 kamar gue sambil melihat lampu-lampu saling berkedepian di gelapnya langit ibukota. Gue bakar rokok, sayup-sayup diiringi dengan lagu maliq "dia" sukes bikin gue inget lagi kejadian itu.

Tiba-tiba.

"WOOOY!!", teriak Vany sambil dorong bahu gue yang menyebabkan jantung gue mau copot karna hampir jatoh dari lantai 3

"Eh bego lo!", teriak gue kaget sambil pegangan pinggiran jendela

"Hahaha, bengong aje lo", ucap dia sambil balik badan dan mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk

"Bego lo, kalo jatoh "koit" gue", omel gue

Vany jalan menuju kasur dan duduk di ujung kasur sembari masih mengusap rambutnya, "Yaelah kaga bakal mati, paling cuma patah-patah aja"

"Bener-bener lo ye, becanda lo kaya anak STM, bahayain nyawa", ucap gue sambil menjauhi jendela dan duduk di sebelah Vany

Sambil membelitkan handuk di kepalanya, Vany mencabut sebuah rokok dari bungkusnya dan langsung membakarnya tanpa menghiraukan omongan gue.

"Bagi ya Van, rokok gue abis", pinta gue sambil tangan kiri gue meraih bungkus rokok yang ada di pahanya

"Eeeehh, bego lo! Kena pentil gue!!", ucap Vany kaget sambil menutupi dadanya

"Ya maap, lagian kenapa lo taro disitu rokoknya. Terus juga salah sendiri kenape gede banget pentil lo", jawab gue sambil bakar rokok

"Settingan racing broo", jawab Vany asal

"Hahahaha tai lo"

Ga lama, Hp Vany bunyi. Gue pun diam sejenak untuk beberapa menit karna pacarnya doi nelpon. Gue pun menjauh dari Vany sambil menyibukkan diri sama HP gue membalas beberapa chat kerjaan dan urusan-urusan perbirahian.

Ga berapa lama kemudian.

"Dah sayang", ujar Vany mengakhiri pembicaraan di Hpnya

"Udah?", tanya gue pelan tanpa suara cuma komat kamit aje kaya ikan maskoki

"Udeeeh", jawab dia sambil menaruh Hpnya

"Lo bilang dimana sama laki lo?", tanya gue penasaran

"Di tempat lo"

"Ah gila lo!", ucap gue panik

"Ya kaga lah, gue bilang udah di mess, mau istirahat besok flight subuh"

"Kacaaaaaau, booong mulu lo. Kalo laki lo tau gue ga mau ikut-ikutan keseret yee. Awas aje lo!"

"Kagaa, tenang aja", ucap dia santai

"Lo pacaran tapi boong mulu, kaga sehat ye bukannya begitu?", tanya gue sambil kembali duduk di sebelah Vany

"Nih ngomong sama ketek gue! Kaya yang bener aja lo ceramahin gue. Lo juga sama aja dulu, jalan sama gue tapi bilangnya ngantuk mau tidur sama cewe lo", oceh Vany sambil noyor kepala gue

"Iye sih", jawab gue sekenanya karna di counter attack

"Iye iye aje lo", ucap Vany jumawa karna berhasil counter gue

Gue bangun dari duduk menuju ke meja kerja dan ngambil kunci mobil.

"Eh, mau kemana?", tanya Vany memburu

"Beli rokok, ikut ga?", ajak gue

"Sekalian makan indomie enak sih jam 12 gini", ucap Vany sok-sokan ng-ide

"Ayo deh, leh uga", jawab gue mengiyakan

"Yeey!", ucap Vany kegirangan dan langsung bangun dari duduknya loncat menuju keluar pintu kamar

"Eh eh eh! Ntaaaar! Pake BH dulu kaliii! Gondal gandul kaya wewe gombel", sergap gue sambil megang kepala Vany yang udah ngelengos mau keluar kamar

"Oiya lupa", jawab Vany balik badan sambil mukul selangkangan gue pake tangan kanannya pelan tapi tepat sasaran ke kedua lonceng sakti gue

"DUH! Mules! Sakit perut! Bego lo!", omel gue sambil coba nendang pantatnya pake kaki kiri gue tapi ga kena.


<<<>>>



Beli rokok udah, makan Indomie udah, Isi bensin udah.

Rasanya gue lagi males balik kos.

Jam menunjukan pukul 2 dini hari. Gue arahkan mobil gue ke sebuah taman. Langit malam itu lagi cerah. Bintang terlihat samar namun indah di langit penuh polusi ibukota. Gue parkirkan mobil dan membuka cover atap mobil gue.

"Belum ngantuk kan Van?", tanya gue ke Vany sambil merebahkan jok mobil gue supaya gue bisa jelas melihat bintang

"Belum kok", jawab Vany sambil melakukan hal yang sama

"Gue lagi males balik, disini dulu bentar ya"

"Oke"

Kita terdiam cukup lama untuk sekedar menikmati langit malam itu.

"Peng", ucap Vany pelan

"Hah?", jawab gue

"Ini kita ngeliatin apaan daritadi, moonroof lo gelap begooo!"

"Lah iya, gue pikir mendung", jawab gue sembari buka moonroof

"Bego", ucap Vany pelan tapi tegas intonasinya

Nah ini baru bener. Kita kembali terdiam cukup lama. Sampai pada akhirnya.

"Peng gue mau nanya deh", ucap Vany lembut sambil menatap langit

"Apa Van?", jawab gue lembut juga ngikutin dia

"Lo kenapa ngekos sih? Rumah yang lo beli juga kan ga jauh-jauh amat dari tempat lo yang sekarang juga"

"Ga sanggup gue Van tinggal disitu", jawab gue

"Iya sih paham gue, tapi sayang tau kalo ga ditempatin"

"Van gue beli rumah itu kan biar gue bisa tempati bareng dia", jawab gue sambil mengenang

"Iya iya. Terus jadi dijual?", ucap Vany mengalihkan pembicaraan

"Jadi", jawab gue males

"Mmmm, terus, masih sayang?", tanya Vany lagi sambil mengangkat kepalanya dari senderan jok lalu menolehkan pandangannya ke gue

"Rumahnya atau orangnya?", gue tanya balik sambil neglirik bales pandangan Vany dengan kepala masih nyender

Vany pun hanya bisa diam sejenak dan merebahkan kepalanya kembali ke jok lalu membuang pandangannya lagi ke arah langit. Gue masih ngelirik Vany dalam diam.

"Kenapa kita ga pacaran ya?", tanya gue ke Vany masih sambil memandang mukanya dia

"Ya gimana ya Peng. Ada aja ga sih kendalanya. Gue single, lo taken. Gue taken lo single. gitu terus. Kita kaya bales-balesan kekecewaan. Iya ga sih?", jawab Vany sambil menolehkan tatapannya ke gue

"Iya juga sih", ucap gue sambil sedikit menghela nafas dan merebahkan lagi kepala gue ke senderan jok dan membuang tatapan gue ke langit

"Kita temenan, deket. Deket banget. Having sex many times. It's wrong, isn't it?", ucap Vany masih sambil menatap gue lewat sudut matanya

"Van, kita ML disaat kita berdua mabok doang Van. Kalo salah satu kita sadar, ga bakal kejadian", jelas gue

"Iya sih bener", jawab dia mengiyakan

"Kaya semalem, gue mabok, lo ngga. Ga kejadian kan?", tanya gue

"Iya"

Vany pun kembali menatap kosong ke arah langit. Kita terdiam lagi, kali ini, cukup lama, sangat lama.

"Balik yuk Van", ajak gue sambil bangkit membenarkan jok

"Yuk", jawab dia sambil melakukan hal yang sama

"Van", panggil gue sambil starter mobil

"Apee?", sahut Vany sambil menoleh ke gue

"Gue sayang sama lo deh, sayang banget", ucap gue lirih

"Yaa ya, i know kok peng.. I love you too", jawab Vany sambil mengusap bahu kiri gue lembut, lalu mencium pelan pipi kiri gue

Gue pun kaget dan menoleh ke Vany sambil mentap dalam matanya lalu berucap singkat, jelas dan padat "ML nih kita malam ini??"

"Wooo ngga yaaa! Mens brooo!", ucap dia sambil nampar pipi gue pelan

Gue pun gamau kehilangan momen dan langsung mengalihkan misi dan target operasi, "BJ??"

"Sariawan"

"HJ???"

"Abis kutekan"

"Tai lu"

"Hahahaha"

FAK! Handbody-an lagi aja urusannye ini mah emoticon-Nohope


***
Diubah oleh vanjipeng 17-05-2022 19:24
rinandya
saputra030090
oktavp
oktavp dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.