Acara ospek berakhir dengan baik, gue akhirnya secara resmi menjadi mahasiswa jurusan Aristektur. Gue nggak peduli dengan yang lain, target gue cuma lulus dengan baik sebagai tanggung jawab gue ke ortu yang udah bayarin kuliah.

Gue nggak cukup peduli untuk maen ataupun bersosialisasi dengan teman-teman baru.

Prinsip gue saat itu cuma satu: "Kupu-Kupu" Alias Kuliah - Pulang - Kuliah - Pulang. Gue nggak cukup peduli dengan gaya 'having fun' anak-anak yang baru saja dilepas orangtua nya. Kebanyakan dari mereka sibuk clubbing, minum-minum. Tapi bagi gue saat itu, laptop kecil gue untuk main game sudah lebih dari cukup. Tipikal anak kuper yang mengurung diri tanpa sosialisasi.

Mungkin sebagian dari itu terpengaruh karena homesick gue saat itu. Betapa gue kangen rumah, nyokap - bokap, dan segala isinya. Bahkan saat itu gue sampai bela-belain pulang pergi travel setiap minggu. Cuma karena gue tau, gue ga bakal enjoy weekend di Bandung, apalagi gue gak berusaha untuk bergaul dengan teman-teman kampus.

Satu hari ketika gue sedang berjalan pulang dari kampus, gue berpapasan dengan Ganesh. Ganesh ini adalah salah satu pentolan angkatan gue, ketika ospek dia yang paling vokal dan sangat aktif di kalangan mahasiswa baru. Tadinya gue merasa dia nggak mungkin inget gue, biarpun waktu itu kita sempat berkenalan di acara perkenalan restoran jepang sebelum ospek. Gue cuma buang muka dan berjalan buru- buru - sampai tiba2 dicegat oleh Ganesh

"Eh! lo Yan kan?" Kata dia sambil membentangkan tangan kanannya yang besar ke depan muka gue.

"Eh iya, lo inget gue?" Balas gue

"Iyalah inget! cuma lo yang mukanya sesuram itu!" Katanya sambil tertawa

"oh iya haha..." kata gue sambil tertawa kecil, memahami ledekannya cuma bercanda.

"Eh kita lagi pada mau maen futsal nih! Mau ikut gak lo? di lapangan belakang kampus"

"Sama siapa aja?" Kata gue

"Err.. banyak sih cowok-cowok! kemungkinan 15-20 orang lah"

"Oh.." Gue yang saat itu sebenernya udah siap-siap mau pulang ke Jakarta di hari jumat sore tersebut, tiba2 mulai berpikir. Mungkin ini kesempatan gue untuk bersosialisasi dengan yang lain, beruntung yang ngajak gue Ganesh, dan semua orang pasti mau ngobrol sama dia - gue tinggal nimbrung.

"Oke deh!" Kata gue membalas ajakan Ganesh

"Oke! Jam 5 sore ya nanti, see you!" Katanya sambil melambaikan tangan dan meninggalkan gue.

Sore itu jam 4:50 gue sudah tiba di pinggir lapangan tempat anak-anak cowok jurusan Arsitektur bermain, terlihat beberapa cewek juga di pinggir lapangan yang cuma nonton. Sebagian mungkin pacar dari cowok-cowok yang mau main.

Gue berpapasan dengan Kevin, bekas anak SMA C yang gue kenal sebelumnya, yang kebetulan juga masuk ke jurusan Arsitektur.

"Oi Vin, lu juga main hari ini?"

"Oh iya emang hobi gue, jadi pasti ikut. btw akhirnya gue liat lo selain di kampus!" Balas Kevin

"Iya nih.,. tadi diajakin sama Ganesh pas balik dari kampus. Ngomong-ngomong Ganesh mana? Liat nggak?"

"Wah lu belom denger? tadi jam 4-an pas si Ganesh mau kesini, kepala dia ketusuk paku , gara-gara ngelewatin bedeng proyek depan kosannya" Papar Kevin

"BUSET!! SERIUSAN? Dia nggak apa-apa tuh sekarang??" Balas gue dengan sangat kaget

"Iya ga papa sih katanya, lukanya sih kecil, tapi anak-anak lagi pada bawa dia ke rumah sakit, takutnya tetanus soalnya. Katanya pakunya berkarat. Tapi ga usah khawatir sih"

"Oh... okelah" Kata gue sambil mengehla nafas.

Gue mulai masuk ke lapangan untuk pemanasan. Sembari mereganggkan kaki gue, gue lihat di bangku penonton beberapa orang sedang duduk, ada dua orang yang memisahkan diri agak ke pojok. Terlihat Rosa dengan Dito, calon ketua angkatan gue saat itu. Dito tampak sedang asyik membicarakan sesuatu, Rosa sesekali melihat ke arah Dito dan mengangguk, membalasnya singkat

Gue nggak heran, memang cuma masalah waktu aja Rosa mulai dideketin orang-orang. Paling 1-2 bulan lagi udah punya pacar. Atau mungkin sekarang dia udah pacaran sama Dito?