- Beranda
- Stories from the Heart
Gue Benci Bandung
...
TS
book12345
Gue Benci Bandung
Hai, ini thread baru saya setelah menyelesaikan A Failure beberapa hari yang lalu.
Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.
Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.
Akan di update secara rutin ketika sedang galau
Semoga dapat dinikmati
Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.
Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.
Akan di update secara rutin ketika sedang galau
Semoga dapat dinikmati
Quote:
Diubah oleh book12345 11-06-2022 20:29
fhy544 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.9K
50
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
book12345
#12
Part 3
Gue terbangun di kamar kos gue yang berukuran 2 x 3 meter, dengan sebuah jendela di sebelah kiri ranjang yang menghadap langsung ke luar. Langit terlihat masih gelap dari kamar kos.
Hari ini adalah hari pertama ospek dan gue nggak mau telat di hari pertama. Segera gue mandi dan berangkat ke kampus yang letaknya tidak jauh dari kosan, tapi butuh perjuangan karena mendaki jalanan yang cukup curam.
Sesampainya di plaza serba guna kampus - tempat dimana ospek dilaksanakan, gue melihat beberapa teman gue sudah menunggu dibelakang bendera bertuliskan Arsitektur. Tanda tempat kami berbaris untuk menunggu acara dimulai. Terlihat dari kejauhan teman-teman SMA gue yang
"Oi Yan! Sini sini!" Sahut Chris, disebelahnya terlihat Marvin, Jessy, dan Vina yang semuanya juga satu SMA dengan gue.
"Oi udah pada lama disini ? gue kira gue bakal nyampe duluan" Kata gue sambil menghampiri mereka
"Udah dong, ini acara aja udah mau mulai. Liat tuh sebelah kanan barisan anak-anak Sipil, udah penuh semua" Kata Jessy sambil melirik ke kanan.
Kami dibagi menjadi dua barisan, barisan pria di sebelah kiri, dan barisan wanita di sebelah kanan.Perlahan -lahan, plaza dengan panjang lebih dari 100 meter itu mulai terisi dengan ribuan mahasiswa baru dari berbagai jurusan
Dan sembari terbitnya matahari, terlihat dari atas panggung muncul sesosok mahasiswa dengan jaket almamater kampus berwarna kuning.
Sekilas gue melihat dia menarik nafas dalam-dalam seperti sedang ber ancang-ancang -
"SEMUA SIAP DI TEMPATTTTTT!!!" Teriaknya dengan kencang
Sontak semua mahasiswa baru yang hadir di lapangan tersebut kaget dan berdiri tegak melihat ke arah teriakan tersebut. Yang gue lebih kaget lagi suaranya bisa menggema ke seluruh pojok lapangan tanpa menggunakan pengeras suara.
Nampaknya dia presiden mahasiswa yang sedang menjabat. Karena tidak lama setelah itu, dia melanjutkan acara dengan pidato sekitar 15 menit penuh tanpa teks. Gue gak yakin karena sejujurnya gue terlalu ngantuk untuk dengerin beliau ngomong apa. (mohon maaf pak presiden)
Sesudah pidato tersebut, masing-masing jurusan diminta untuk berjalan dengan rapih ke gedung kampusnya masing-masing, termasuk Arsitektur. Kebetulan, barisan wanita diminta untuk berjalan terlebih dahulu sementara barisan pria menunggu.
Satu per-satu lewat di sisi gue, memang betul kata orang-orang, cewek-cewek jurusan arsitektur kualitasnya dari paras dan penampilan memang jauh diatas rata-rata dibandingkan jurusan lainnya di kampus itu.
Tiba-tiba gue melihat wajah familiar mulai melewati gue, sambil melakukan kontak mata dengan gue. Dia tersenyum tipis tanda mengenali gue dan melewati cowok untuk terus berjalan mengikuti rombongan. Itu Rosa - biarpun banyak cewek-cewek cantik di depannya yang baru saja lewat, tetap saja dia ada di puncak kasta dengan senyumannya yang manis itu.
"Eh! liat ga tuh yang barusan lewat?" Sahut Chris dari belakang gue, "Rosa senyum ke gue!" Lanjutnya
"Iya selamat ya, mungkin bentar lagi dia jadian sama lo" sahut gue acuh
Sejujurnya gue nggak bisa memungkiri kecantikan Rosa, tapi entah kenapa ada hal yang membuat gue nggak bisa tertarik sama dia. Dan gue nggak tau itu apa.
Hari ini adalah hari pertama ospek dan gue nggak mau telat di hari pertama. Segera gue mandi dan berangkat ke kampus yang letaknya tidak jauh dari kosan, tapi butuh perjuangan karena mendaki jalanan yang cukup curam.
Sesampainya di plaza serba guna kampus - tempat dimana ospek dilaksanakan, gue melihat beberapa teman gue sudah menunggu dibelakang bendera bertuliskan Arsitektur. Tanda tempat kami berbaris untuk menunggu acara dimulai. Terlihat dari kejauhan teman-teman SMA gue yang
"Oi Yan! Sini sini!" Sahut Chris, disebelahnya terlihat Marvin, Jessy, dan Vina yang semuanya juga satu SMA dengan gue.
"Oi udah pada lama disini ? gue kira gue bakal nyampe duluan" Kata gue sambil menghampiri mereka
"Udah dong, ini acara aja udah mau mulai. Liat tuh sebelah kanan barisan anak-anak Sipil, udah penuh semua" Kata Jessy sambil melirik ke kanan.
Kami dibagi menjadi dua barisan, barisan pria di sebelah kiri, dan barisan wanita di sebelah kanan.Perlahan -lahan, plaza dengan panjang lebih dari 100 meter itu mulai terisi dengan ribuan mahasiswa baru dari berbagai jurusan
Dan sembari terbitnya matahari, terlihat dari atas panggung muncul sesosok mahasiswa dengan jaket almamater kampus berwarna kuning.
Sekilas gue melihat dia menarik nafas dalam-dalam seperti sedang ber ancang-ancang -
"SEMUA SIAP DI TEMPATTTTTT!!!" Teriaknya dengan kencang
Sontak semua mahasiswa baru yang hadir di lapangan tersebut kaget dan berdiri tegak melihat ke arah teriakan tersebut. Yang gue lebih kaget lagi suaranya bisa menggema ke seluruh pojok lapangan tanpa menggunakan pengeras suara.
Nampaknya dia presiden mahasiswa yang sedang menjabat. Karena tidak lama setelah itu, dia melanjutkan acara dengan pidato sekitar 15 menit penuh tanpa teks. Gue gak yakin karena sejujurnya gue terlalu ngantuk untuk dengerin beliau ngomong apa. (mohon maaf pak presiden)
Sesudah pidato tersebut, masing-masing jurusan diminta untuk berjalan dengan rapih ke gedung kampusnya masing-masing, termasuk Arsitektur. Kebetulan, barisan wanita diminta untuk berjalan terlebih dahulu sementara barisan pria menunggu.
Satu per-satu lewat di sisi gue, memang betul kata orang-orang, cewek-cewek jurusan arsitektur kualitasnya dari paras dan penampilan memang jauh diatas rata-rata dibandingkan jurusan lainnya di kampus itu.
Tiba-tiba gue melihat wajah familiar mulai melewati gue, sambil melakukan kontak mata dengan gue. Dia tersenyum tipis tanda mengenali gue dan melewati cowok untuk terus berjalan mengikuti rombongan. Itu Rosa - biarpun banyak cewek-cewek cantik di depannya yang baru saja lewat, tetap saja dia ada di puncak kasta dengan senyumannya yang manis itu.
"Eh! liat ga tuh yang barusan lewat?" Sahut Chris dari belakang gue, "Rosa senyum ke gue!" Lanjutnya
"Iya selamat ya, mungkin bentar lagi dia jadian sama lo" sahut gue acuh
Sejujurnya gue nggak bisa memungkiri kecantikan Rosa, tapi entah kenapa ada hal yang membuat gue nggak bisa tertarik sama dia. Dan gue nggak tau itu apa.
i4munited dan 2 lainnya memberi reputasi
3