Beberapa tahun lalu media berita lokal Cina dihebohkan tentang seorang ibu yang menampar anaknya hingga berujung kematian. Menurut laporan yang disampaikan mengatakan, bila korban tersebut adalah seorang anak perempuan berusia 8 tahun.

Saat gadis naas tersebut dibawa ke Rumah Sakit Anak Shenzhen sudah keadaan lemas dan tak berdaya, karena takut dan panik si Ibu pun berbohong dan mengatakan kepada pihak medis jika anaknya itu awalnya makan sebungkus acar ceker ayam, kemudian tak lama ia mengeluhkan pusing dan muntah terus-menerus.

Mendengar perkataan ibunya, pihak medis pun langsung memberikan pertolongan gawat darurat. Alasan medis bertanya jika terminum racun maka tidak boleh digunakan oksigen karena membahayakan paru-paru dan organ lainnya. Karena ini kasusnya di indikasikan sementara keracunan makanan maka pemberian oksigen dapat dilakukan sebagai alat bantu pernapasan.



Setelah dokter melakukan segala cara upaya penyelamatan, namun sayang takdir berkata lain dimana nyawa gadis kecil tersebut tidak bisa diselamatkan lagi. Karena penasaran dengan penjelasan si ibu, dokter yang menangani tersebut kembali bertanya, "apa penyebab kematian anak itu? Apakah itu benar-benar keracunan makanan?" Jika benar anak tersebut keracunan karena makan acar ceker ayam, kenapa ibu atau orang yang lain tidak keracunan. Pastinya, ada aduan kerumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

Mendengar pernyataan si dokter, pihak keluarga menjadi penasaran dan ingin mengetahui penyebab sebenarnya, pihak keluarga pun meminta dokter melakukan otopsi. Kemudian dokter pun mengiyakan permintaan keluarga, setelah selesai melakukan otopsi.

Hasil otopsi menunjukkan jika kematian gadis kecil tersebut tidak ada hubungannya dengan acar ceker ayam, melainkan adanya kerusakan pada tengkorak kepala bagian belakang yang disebabkan oleh pukulan keras.

Kemudian baik ayahnya maupun pihak keluarganya menjadi bingung, karena anaknya tidak pernah berkelahi atau terjatuh. Dokter kembali mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kerusakan pada kepalanya, mengingat usianya yang masih dini sehingga tengkoraknya jauh lebih lunak dari tengkorak orang dewasa.



Setelah berbicara panjang lebar dengan bahasa halus, pihak keluarga masih bingung karena hal tersebut tidak mungkin ada yang memukul kepala anaknya. Kemudian dokter menjelaskan ini juga bisa disebabkan kena tampar atau dipukul dengan keras. Si ibu pun menceritakan jika ia menampar bagian belakang kepala anak naas tersebut dengan sangat keras karena terbawa amarah, penyebabnya adalah karena si anak tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Si ibu pun menangis dan merasa bersalah, ia mengaku tidak menyangka akan terjadi seperti ini, sang ibu tidak tahu bahwa bagian belakang kepala anak adalah bagian yang tidak boleh dipukul sembarangan. Karena bagian tersebut ada otak di dalamnya, dokter juga mengatakan jika di bagian dalam tengkorak kepala belakang merupakan tempat pusat pernapasan dan Medula oblongata. Jika terkena pukulan keras maka dapat menyebabkan pusat pernapasan terganggu, yang dapat menyebabkan kolaps.

Selanjutnya si ibu merasa sangat rerpukul atas perbuatannya yang tidak mengetahui tamparan di kepala belakang anaknya dapat menyebabkan kematian.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kejadian ini adalah jangan memukul atau menampar kepala bagian belakang anak-anak, karena masih memiliki kerentanan akan terjadi benturan hebat pada otaknya.

Catatan: Berita ini telah dipublikasikan pada bulan Oktober 2019, tulisan bertujuan untuk memperingatkan agar tidak sembarangan memukul bagian belakang kepala anak-anak.


Penulis: Sambelterasi052
Referensi: mothership.sg - Girl, 8, dies from rupture in brain after mother hit her head for careless mistakes in homework
Gabung Yuk di Komunitas: Toba Ethos