- Beranda
- Stories from the Heart
Gue Benci Bandung
...
TS
book12345
Gue Benci Bandung
Hai, ini thread baru saya setelah menyelesaikan A Failure beberapa hari yang lalu.
Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.
Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.
Akan di update secara rutin ketika sedang galau
Semoga dapat dinikmati
Masih sama, true story dan secara timeline memang sambungan dari thread sebelumnya, alasan pemisahan thread ini adalah karena ceritanya yang jauh berbeda dan tidak berhubungan sama sekali.
Selain itu cerita ini akan cukup panjang karena menceritakan cerita saya selama kurang lebih 5 tahun di Bandung.
Akan di update secara rutin ketika sedang galau
Semoga dapat dinikmati
Quote:
Diubah oleh book12345 11-06-2022 20:29
fhy544 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.9K
50
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
book12345
#1
Part 1
Prologue
Gue Benci Bandung.
Bukan karena tempatnya yang penuh kreativitas, bukan karena orangnya yang ramah-ramah, dan bukan juga karena sejuknya udara dingin nan bersih 768 meter diatas permukaan laut.
Nama gue Yan, mahasiswa baru sebuah universitas swasta di Bandung, jurusan Arsitektur. Sudah seminggu lebih ini gue tinggal di kota Bandung, mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan sebelum masuk untuk ospek minggu depan. Alasan gue benci Bandung adalah karena betapa parahnya gue kangen rumah.
Gue kangen masakan nyokap, gue kangen kamar gue yang kecil tapi nyaman, gue kangen rasa familiar tinggal di kota Jakarta yang sudah gue tempati selama 17 tahun.
Gue nggak menyangka bahwa merantau untuk pertama kalinya akan seberat ini dampaknya ke gue.
Tapi hari ini gue perlu pergi ke sebuah restoran jepang di dekat kampus. Pasalnya beberapa hari yang lalu gue mendapat pesan berantai dari Chris - teman SMA gue yang masuk ke jurusan yang sama dengan gue. Ada acara perkenalan yang diadakan oleh mahasiswa-mahasiswa baru jurusan Arsitektur untuk tahun ini, dan semuanya di undang.
Gue berangkat sendiri dengan angkot dan tiba di restoran tersebut, terlihat di depan pintu sebuah meja kecil yang dijaga oleh seorang cowok berbadan tinggi dengan kacamata bulat. Di atas kantung kemeja yang dia kenakan terdapat name tag sticker putih bertuliskan nama "Willy"
"Hai gue, Willy" Katanya sambil menjulurkan tangan
"Yan" Kata gue membalas
"Tolong diisi dulu ya daftar hadir, coba cari nama lu terus tanda tangan di sebelahnya, nanti gue kasih name tag" Katanya sambil menuliskan nama gue di salah satu sticker di meja
Gue mencoba menemukan nama gue dari ratusan nama yang ada disana, nama gue tertera di nomor 115, dan langsung gue isi kolom kosong disebelahnya dengan tanda tangan gue.
"Oke langsung masuk aja ya, acaranya bentar lagi mulai. Tempat duduk lo sesuai dengan nomor acak yang kita kasih di nametag lo" Kata Willy sambil memberikan name tag sticker tersebut ke gue
Gue mengambil nametag tersebut , terlihat nomor 16 disebelah nama gue.
Sambil menempelkan name tag tersebut di baju gue, gue berjalan sambil mencoba mencari bangku nomor 16. Dari kejauhan gue melihat nomor tersebut , karena dituliskan disandaran bangku dengan cukup besar - diatas sebuah kertas HVS berwarna putih.
Gue berjalan ke bangku tersebut dan menyadari hampir semua tempat duduk sudah terisi penuh. Suasana ruangan restoran tersebut sangat ramai, semua orang sedang berbicara satu dengan yang lainnya- memperkenalkan diri masing-masing dan bercanda gurau. Gue bergegas ke arah tempat duduk tersebut dan melihat beberapa orang sudah mengisi bangku sekitar tempat gue duduk.
Gue yang terburu-buru secara tidak sengaja menyenggol pundak orang yang duduk di sebelah kanan bangku gue ketika gue berusaha untuk duduk.
"Eh sori nggak sengaja", kata gue sambil menggeser bangku gue menjauhi bangku dia
"Oh gapapa" katanya sambil menengok
Yang gue lihat adalah seorang perempuan cantik dengan rambut hitam sepunggung yang dibiarkan tergerai. Mengenakan kaos putih yang dilapisi kardigan hitam diluarnya. Senyumannya yang manis dengan mata berbentuk bulan sabit itu cukup membuat gue terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya menjulurkan tangan ke arahnya
"Halo, nama gue Yan.."
"Hai! Rosa" Katanya sambil menjabat tangan gue
Saat itu gue nggak tau, tapi hidup gue selama di Bandung untuk 4-5 tahun kedepan hanya akan diisi memori tentang dia
Diubah oleh book12345 16-05-2022 15:10
caporangtua259 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup