[Ukraina-Rusia] Apakah salah jika warganet indonesia mempunyai standar ganda?
TS
aizehn
[Ukraina-Rusia] Apakah salah jika warganet indonesia mempunyai standar ganda?
Hingga saat ini konflik antara Ukraina dan Rusia belum berakhir. Banyak warganet Indonesia yang ikut-ikutan berpendapat terkait konflik tersebut. Namun terlepas dari isi pendapat yang disampaikan oleh warganet Indonesia, beberapa media mempublish beberapa komentar dari narasumber terkait pendapat warganet Indonesia itu sendiri.
Dikutip dari halaman voaindonesia.com bahwa warganet indonesia punya standar ganda.
Spoiler for Voaindonesia.com:
Tidak Berpengaruh Radityo memahami kritik warganet terhadap Amerika dan negara-negara Barat yang menerapkan standar ganda saat menanggapi invasi Rusia ke Ukraina. Menurutnya, standar ganda itu memang dianut negara-negara Barat, terutama AS. “Tapi yang menjadi masalah buat saya adalah ketika kritik itu hanya berhenti sampai kritik Amerika dan seakan-akan malah dukung Rusia,” tutur Radityo, yang saat ini menjadi peneliti di Johan Skytte Institute of Political Studies di Universitas Tartu. “Tidak lantas kita mendukung apa yang dilakukan Putin, apalagi sampai mengecilkan tragedi yang terjadi di Ukraina.” Kekhawatiran serupa diungkapkan peneliti Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia, Delia Wildianti. Dalam wawancara dengan VOA, Delia berharap warganet tidak ikut-ikutan menerapkan standar ganda dalam merespons konflik yang menelan korban warga sipil. “Untuk kasus Palestina mungkin banyak dari masyarakat kita menolak yang dilakukan oleh Israel, tetapi untuk kasus invasi Rusia terhadap Ukraina kan sebaliknya. Ini jadi satu hal yang kontradiktif memang,” tutur Delia saat diwawancarai VOA (24/3). “Kenapa? Apakah memang karena ada pandangan soal kelompok Islam itu sendiri? Ketika yang terdampak kelompok Islam maka itu menjadi tidak boleh, tetapi kalau misalnya di luar kelompok Islam itu menjadi boleh?”
Selain itu, terdapat media theconversation.com yang beranggapan bahwa indonesia kurang bersimpati terhadap ukraina.
Spoiler for theconversation.com:
Mengapa para ahli kurang bersimpati terhadap Ukraina? Kajian dan studi HI di Indonesia masih bersifat Western dan American-centric, atau berkiblat pada pandangan Barat, termasuk AS, yang mengutamakan rasionalitas dan persaingan antar kekuatan besar. Sebagian besar pakar HI pastinya familiar dengan sebuah artikel yang ditulis oleh ahli HI asal AS yang juga ahli teori neorealis, John Mearsheimer, yang mengkritik Barat karena memprovokasi Rusia. Artikel tersebut sebenarnya sudah banyak menuai kritik karena cacat logika, namun tetap sangat populer di Indonesia dan banyak digunakan oleh para pakar untuk menjelaskan apa yang terjadi di Ukraina, yakni tentang ekspansi NATO ke arah Timur serta kompetisi antar kekuatan besar Rusia dan NATO. Hal ini telah menyebabkan banyak proposal kebijakan yang menjadi salah arah. Narasi tersebut jelas telah gagal mengakomodasi perspektif Ukraina dan membuat para pakar justru menjadi korban westplainingUkraina karena hanya menggunakan logika Barat untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Kemudian, pada halaman bbc.com/indonesia yang menggunakan subheadline Rakyat Indonesia dicap hipokrit
Spoiler for bbc.com:
Rakyat Indonesia dicap hipokrit Bagi Radityo sikap publik Indonesia yang tidak seragam membela korban invasi -seperti yang terjadi pada Palestina- berdampak pada hilangnya legitimasi moral sebagai bangsa. "Kita enggak bisa lagi banyak komentar, karena kita ragu-ragu ketika dihadapkan pada situasi begini dan masyarakat kita mudah sekali diubah posisinya karena keberadaan AS." Lebih dari itu, posisi masyarakat Indonesia di mata dunia terkesan hipokrit. Sebab publik akan cenderung peduli jika korban penindasan adalah kelompok Islam. "Kalau bukan (kelompok Islam), kesannya tidak mendukung. Ini agak mengkhawatirkan."
Sejauh ini yang saya pahami bahwa warganet Indonesia :
1. Menolak perang itu sendiri karena memakan korban jiwa
2. Tidak mendukung sangsi barat kepada rusia selain karena indonesia merupakan non-blok, terbukti saat ini memperparah kondisi konflik Ukraina-Rusia
3. Mempertanyakan standar ganda barat karena perlakuannya ke Rusia berbeda dengan perlakuannya ke Israel
Dengan adanya poin no. 2 dan 3, mungkin inilah yang membuat warganet Indonesia dilihat memiliki standar ganda padahal poin absolutnya ada di no. 1.
Apakah agan-aganwati disini ada yang setuju perang ukraina-rusia terjadi?
Jika ya, mohon isi kenapa agan-aganwati setuju.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 12 suara
Apakah kalian mendukung perang Ukraina-Rusia
Ya
25%
Tidak
75%
Diubah oleh aizehn 05-05-2022 14:02
0
1.1K
Kutip
28
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!