Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
PT Pindad Diberi Izin Untuk Produksi Kendaraan Serbu Amfibi MAV Zaha di Bandung
Quote:


Ada kabar baik dari industri militer dalam negeri, menurut artikel Army Recognitionantara perusahaan Turki bernama FNSS dan perusahaan BUMN dalam negeri yakni PT Pindad telah menandatagani Memorandum of Understanding (MoU) pada 20 April 2022 lalu. Di mana MoU itu ditandatangani oleh Presiden PT Pindad Abraham Mose dan Country Manager FNSS Tolgo Sipahi, isi MoU tersebut adalah disepakatinya produksi kendaraan serbu amfibi MAV (Marine Asaault Vehicle) Zaha di Indonesia.

Penandatanganan MoU tersebut disaksikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Army Recognition menyebut jika kendaraan serbu amfibi Zaha juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan pendarat amfibi baru bagi Korps Marinir Indonesia. Penandatanganan MoU tersebut juga bertepatan dengan peluncuran Program Strategis Industri Pertahanan Indonesia dengan pembentukan holding BUMN di bidang industri pertahanan yang diberi nama Defend ID.

Sampai berita ini diturunkan, tidak diketahui secara pasti berapa unit kendaraan yang akan diproduksi oleh PT Pindad kelak. Akan tetapi bagi kita pemerhati alutsista nasional, tentu penandataganan MoU ini merupakan kabar yang menggemberikan. Pasalnya sebagai negara maritim, tentunya inventaris kendaraan amfibi wajib dimiliki.

Sebelumnya, antara FNSS dan PT Pindad juga telah bekerjasama untuk produksi dan pengembangan medium tank Harimau. Di mana PT Pindad akan membangun total 18 unit tank medium tersebut untuk kebutuhan TNI AD. Produksi MAV Zaha di Indonesia tentunya akan memperkuat industri pertahanan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor alutsista buatan luar negeri, juga untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan produksi.


Quote:



Sebagai tambahan informasi, MAV Zaha merupakan desain asli dari FNSS yang diluncurkan pada tahun 2019 untuk memenuhi persyaratan Angkatan Laut Turki dan untuk memenuhi pasar ekspor. Berbeda dengan medium tank Harimau atau di Turki disebut Kaplan, yang belum dapat pesanan dari AD Turki. MAV Zaha justru sudah dipesan oleh AL Turki, dengan begitu jika Marinir TNI AL memakai MAV Zaha, maka akan ada dua negara yang sudah memakainya. Dengan begitu juga akan lebih mudah memasarkannya kelak.

Total pihak FNSS akan memproduksi 27 kendaraan MAV Zaha. Di mana 23 diantaranya adalah jenis pengangkut personel, 2 kendaraan komando dan kontrol, dan 2 lainnya sebagai kendaraan penyelamat. Seluruh proses produksi MAV Zaha dikabarkan bakal selesai pada tahun ini. MAV Zaha dioperasikan oleh tiga kru dan punya kapasitas untuk mengangkut 21 pasukan bersenjata lengkap. MAV Zaha juga punya fitur perlindungan balistik dan ranjau yang ditingkatkan.

Zaha juga akan memiliki semua fitur dan kemampuan baik kendaraan yang beroperasi di darat maupun kendaraan yang beroperasi di laut. Kendaraan ini dirancang oleh FNSS sesuai dengan persyaratan Angkatan Laut Turki dan untuk memenuhi persyaratan operasional amfibi.

MAV Zaha punya kecepatan saat berenang di air mencapai 7 knots (13 km/jam), sementara jika melaju di darat bisa menembus kecepatan sampai 70 km/jam. Untuk persenjataannya terdiri dari pelontar granat otomatis 40 mm serta senapan mesin berat 12.7 mm yang dioperasikan dari dalam kendaraan secara remote control atau dikenal dengan nama RCWS.


Quote:



Dilihat dari sekilas desainnya, kendaraan amfibi MAV Zaha mirip dengan LVTP-7 yang digunakan Korps Marinir AS. Salah satu kemiripannya adalah bobotnya yang mencapai 30 ton, akan tetapi LVTP-7 mampu mengangkut personel lebih banyak, yakni 25 personel. Untuk menekan bobot kendaraan, bodi MAV Zaha dibuat dari campuran baja dan alumunium yang ringan dan kuat. Untuk bertahan dari proyektil peluru kaliber besar, MAV Zaha dapat dipasangi kit armor applique tambahan.

Dalam operasionalnya, selain bisa diluncurkan dari kapal LHD; MAV Zaha juga bisa diluncurkan dari kapal sekelas LPD (Landing Platform Dock). Dalam doktrin Angkatan Laut Turki, Zaha digunakan untuk misi cepat dalam sebuah operasi serbu amfibi pasukan Marinir. MAV Zaha pernah ditawarkan kepada Korps Marinir pada ajang Indo Defence 2018, kendaraan tempur ini dirasa pas jika dioperasikan oleh kapal LPD TNI AL, yakni KRI Makassar dan KRI Surabaya.

Daripada menggunakan LVTP-7 yang merupakan kendaraan amfibi hibah dari Korea Selatan, tentunya akan lebih baik jika Korps Baret Ungu dibelikan MAV Zaha, apalagi produksinya di dalam negeri. Sekalian bisa menambah ilmu para insinyur Indonesia.


Quote:




Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: FNSS
Diubah oleh si.matamalaikat 05-05-2022 07:10
phyu.03
yrnfdl
rinandya
rinandya dan 29 lainnya memberi reputasi
30
10.6K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Tampilkan semua post
newfindAvatar border
newfind
#10
Mantap nih, om ane keknya bakal seneng nih secara dia marinir.... emoticon-Hansip
provocator3301
Gailham
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.