Habib Bahar bin Smith mengaku dirinya telah membantu beberapa narapidana (Napi) menjadi mualaf.

Hal itu disampaikan Habib Bahar bin Smith melalui Podcast Refly Harun pada Kamis, 2 Desember 2021 silam.

Menanggapi hal ini, mantan napi teroris (Napiter) kasus bom bunuh diri Sarinah, Rizal Afif mengaku bahwa sebelum bertemu dengan Habib Bahar bin Smith, dirinya menganut radikalisme.

Karena itu, ia sering bermasalah dan berpindah-pindah lapas hingga akhirnya bertemu dengan Habib Bahar bin Smith di Lapas Gunung Sindur Bogor, Jawa Barat.

Rizal Afif mengungkapkan, pada awalnya dia memiliki pemahaman yang berseberangan dengan Habib Bahar bin Smith dan Habib Rizieq.

"Jadi karena pemahaman FPI yang demokrasi, kita yang anti dengan demokrasi jadi tidak sejalan," kata Rizal Afif, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 21 April 2022.

"Waktu itu saya sempat mengkafirkan seseorang yang di luar kelompok kita, bahkan mengharamkan Maulid," ujarnya.

Rizal Afif mengatakan, Habib Bahar bin Smith merupakan pribadi yang tidak pernah memperolok kelompok lain yang berbeda paham.


Dari hal tersebut, kata Rizal Afif, Habib Bahar bin Smith mengajarkan Islam sebagai agama yang Rahmatan lil 'Alamin.

"Dari situ saya mulai merasa beliau yang saya tahu bahwa banyak lah orang yang mengklaim Habib Bahar bin Smith atau Habib Rizieq adalah kelompok radikal, beliau yang dianggap banyak mendirikan kelompok-kelompok separatis," ucapnya.

"Sedangkan bagi kelompok yang kita, yang separatis saja, yang jelas-jelas sudah masuk kelompok radikal bingung," kata Rizal Afif menambahkan.

Rizal Afif mengatakan, Habib Bahar bin Smith banyak mengajarkan hal baik, termasuk terkait cinta Tanah Air atau nasionalisme.

Bahkan menurut Rizal Afif, Habib Bahar bin Smith lah yang telah membela ia dan keluarganya dari intimidasi. Hal itulah awal kedekatan keduanya.

Sumber: https://seputartangsel.pikiran-rakya...adikal-bingung