Cerita ini sebenernya bukan ane yang mengalami seratus persen. Cuman ane bertemu dengan orang yang benar2 berperan dalam membuat berkas tuntutan salah satu institusi terkenal di negeri kita yang menghajar para koruptor lewat Otetenya bukan o tet*k ya . Mungkin ente bisa percaya atau tidak silahkan, tetapi bagi para pejabat pemerintahan tingkat nasional atau para politikus kelas kakap di negeri kita, urusan ghoib dan ilmu akal demit lebih menjanjingkan daripada sekedar koar2 di akademik. Tak heran jika para pejabat yang menjadi politikus senayan bergelar S.AG atau Sarjana Agama, selalu disindir para politikus dengan Sarjana Alam Ghaib .

Perkenalan ane dengan salah satu pria yang katakanlah sangat dicurigai sebagai wali atau katakanlah dia benar2 tidak ada kerjaan lain selain ingin menshalawati nusantara. Sementara ini dia hanya berhasil di pulau jawa dan madura sejak ada jembatan sura madu. Bahkan ini pria yang berumur sekitar awal 40 tahun berkeyakinan nanti akan ada jalur darat yang bisa membuat dia menshalawati bumi dengan jalan kaki tanpa alas kaki. Konsep paspor dan visa tidak dia kenal dan masih menunggu datangnya waktu terbentuknya jalur darat. Uniknya, dia mendalami ilmu yang namanya ilmu jalan kaki. Pokoknya dia hanya berjalan kaki dan tidak mengenal yang namanya kendaraan umum. Bekal selama dia jalan kaki pun tidak pernah dia bawa, hanya makan dan minum ketika dikasih orang atau bekas buangan orang di sampah. Namun, sampai saat aane ketemu dia mengakui tak pernah sakit.

Kita sebut aja ne orang namanya kang maman. Kebetulan dia ini salah satu abang dari kawan kantor abang ane. Perlu ente ketahuin, ne keluarga kawan abang ane bukan orang yang tak punya jabatan mentereng di pemerintahan dan kementerian. Ane tak perlu sebut namanya nanti jadi heboh dan viral. Cukup sebagai khasanah menambah pengetahuan ente, bahwa banyak hal yang tak mungkin bisa terjadi di tanah nusantara kita. Justru ini menambah kewaspadaan diri kita bahwa apa yang kita yakini dan ketahui, pasti akan pada akhirnya diuji Allah dengan yang bertentangan supaya kita makin mahfum, kita harus senantiasa membuka wawasan dan pengetahuan jangan jadi sumbu pendek .

Suatu hari, ketika ane sedang berkutat mencari rekomendasi dari orang yang mentereng di negeri kita buat keperluan beasiswa ane ke China. Ane pun disarankan abang ane buat berkenalan dengan kawannya yang saudara kang Maman ini. Bertemulah ane dengan kawan abang ane di kantor tempatnya para politikus senayan berkumpul. kita sebut aja namanya kang Adam.
"eh, Adit, kamu mau minta rekomendasi siapa?", tanya kang Adam
"ga tau kang, terserah aja, yang jelas mesti Doktor kalau bisa, aku udah dapet dari kalangan akdemisi, kalau bisa dari politikus dan orang yang ada afiliasi dengan Presiden lah soalnya kan mau ke China", ujar ane
"oh, bisa, kalau gitu kita minta sama politikus kang J**** orang banteng merah sama staf presiden gimana?", ujar kang Adam
"ah serius bisa? mantap kalau gitu", ujar ane
"bisalah, nanti kamu bikinkan rekomendasi suratnya, terus pakai kop Institusi mereka aja, kamu yang setting suratnya oke? nanti bareng2 kita kesana", ujar kang Adam.

Seminggu kemudian ane dan kang Adam pun menyambangi para target pemberi rekomendasi. Istana presiden dan gedung senayan pun ane datangi. Sembari ane ngobrol2 dengan kang Adam, tiba2 telpon berdering.
"halo, hah, masya Allah. Ya coba nanti saya bantu dan cari, tapi kang maman ga tau kemana, dia mana pernah bisa dihubungin, coba saya tanya istrinya apa sudah ada di rumah apa pernah ngabarin, ya, ya saya paham", ujar Kang Adam di telfon
wajah kang Adam pun menjadi tegang dan seperti kebingungan. Dia tampak mengecek whatsapp group dan juga beberapa berita nasional yang sedang heboh.
kebetulan ane waktu itu sangat tidak mengikuti berita nasional karena sedang fokus dengan persiapan buat ane pergi ke China.

"Dit, kamu tau ini siapa?", tanya kang Adam
"ini, ga tau kang, tapi wajahnya kek kenal, emang siapa dia kang", ujar Ane
"ini rupanya masih keluarga, tadi pamanku di kementerian nelpon bahwa si Fulan sedang ketar ketir karena berkasnya sudah siap dan dalam antrian masuk ke berkas pengadilan. Soalnya berkas dia ditunda dulu, di dahulukan yang kena otete", ujar kang Adam
"waduh gawat, emang dia beneran korupsi?", tanya ane
"nah itu dia, sebenernya dia ini mungkin iya mungkin enggak, tapi yang jelas duitnya sudah habis buat bantu suara dan buat menangin dia di pemilihan ****. Jadi ya samar2, menurut salah satu kyai di jatim sana, masih bisa ditolong dengan bertaubat dan mengadakan wiridan tanpa putus 40 hari sebanyak 1000 orang, biar dibukakan pintu langit dan mendapat persetujuan dari alam ghaib buat dicarikan jalan keluar biar ga kena penjara atau lepas", ujar kang Adam.

"cuman dicari dimana kang maman ini", ujar kang Adam sembari ngecek2 nomer hape dan tidak bisa dihubungin
"apa kaitannya dengan kang maman kang? terus siapa kang maman ini", tanya ane
"aku pun belum jelas, ga berani nanya soalnya yang minta ini paman di Dirjen Alam Ghaib, pokoknya dia minta laporan segera mungkin gimana caranya supaya ketemu kang Maman", keluh kang Adam
ane pun cuman bisa melongo dan ga berani nanya karena kang Adam sudah kebingungan dan banyak pikiran.

Setelah bertemu dengan salah satu staf presiden, kami pun mengobrol sebentar dan mendapatkan tanda tangan. Kami pun berlalu kembali ke senayan untuk solat jumat bareng. ketika kami berjalan ke masjid, tiba2 ada suara yang memanggil kang Adam.
"hoy, Adam, masa sama saudara sendiri ga ciren lagi", ujar kang Mamaan
ane pun menoleh ke samping dan terkejut karena ane sangat hakkul yakin bahwa ketika ane berjalan ke masjid senayan dan di samping ane yang ada pohon rindangnya itu, ane tidak melihat ada sosok orang yang duduk atau berdiri. Sedangkan tiba2 ada sosok kang Maman yang memanggil kami ketika persis melewati pohon ini.

"masya Allah, kang, kamu kemana aja, kamu di cariin paman, orang ada perlu sama kamu, kamu jangan kemana2 dulu, tunggu disini", ujar kang Adam dengan terkejut namun juga gembira
Sejurus kemudian kang Adam langsung menelpon pamannya di Dirjen kementerian Alam ghaib.
"halo, mas, ini sudah ada kang mamannya, mau disuruh apa dia?", tanya kang Adam di telfon
"oh baik. ya bagusnya begitu", ujar kang Adam yang langsung memberikan telfon ke kang maman.
"oh, ya bisa tapi saya juga ga tau solusinya, perlu tirakatan dan wiridan dulu 3 hari, kalau dikasih tau ya bisa tapi kalau tak dikasih ya saya mohon maaf, orang yang ijinin kan bukan saya", ujar kang maman
mungkin maksud kang maman kalau dia dikasih petunjuk sama Allah berarti memang diijinkan buat membantu sang politikus plontos ini yang terkenal koar2nya.
"ah tenang itu masih lama, sudah saya intip sedikit, saya juga sudah tau dia masih keluarga, makanya saya pulang dulu karena ada yang ngasih tau keluarga ada yang perlu bantuan, masih lama itu karena banyak yang lain (kena otete), tapi memang sudah siap itu berkasnya", ujar kang maman.

setelah ngomong di telfon, kang maman pun memberikan telfon dan kami bertiga solat jumat bareng di masjid politikus senayan.
"eh, ini siapa? mau kamu saya dongengin?", ujar kang maman
kang adam pun menatap ane dan berbisik ke ane
"kalau dia mau dongengin, kamu beruntung karena banyak cerita rahasia di negeri ini yang tak ada di koran2 dan siapapun, ajak dia ngumpul di rumah abangmu aja, sekalian dia solawatin dan belikan aja dia rokok", ujar kang Adam
kebetulan abang ane pun bergabung dengan kami bertiga dan kebetulan memang abang ane sudah banyak dengar cerita tentang kang maman tapi belum pernah bertemu
"ayok kang, nanti malam datang ke rumah, atau kami yang kerumah kang Adam", ujar abang ane
"ya kalian ke rumah kang Adam aja ya kali ini, soalnya saya ada yang mau saya cek dulu", ujar kang maman
abang ane dan kang adam kembali ke kantor sedangkan ane balik duluan, kang adam hanya duduk di masjid kemungkinan besar berzikir.
Sempat ane bertanya kang maman balik naik apa, tapi kang adam bilang jangan ditanya dia ga pernah mau naek kendaraan katanya buat apa cuman bikin jadi pemalas

oh ya ane belum cerita perawakan kang maman ini. Jujur aja, bentuknya bener2 seperti orang yang sangat biasa, walau tak terlihat seperti orang kantoran tapi juga ga kelihatan seperti orang jalanan alias dekil. Satu hal yang ane curigain adalah apa iya kang adam Bohong bahwa si kang Maman ini kerjaannya malang melintang keliling pulau jawa dan madura dengan jalan kaki tapi kulitnya sangat tidak hitam legam. Bahkan terkesan putih dan sedikit kemerahan layaknya orang yang tak pernah kena panas. Bahkan ketika dia sudah ambil wudhu, wajahnya kembali putih bersih layaknya hilang seketika kemerahan karena panas. Untuk ukuran badan, bentuk tubuhnya sedikit gempal dan berotot. Sangat tidak mungkin melihat dari bentuk tubuhnya orang yang kekurangan makan. Tapi menurut kang Adam, memang dia sangat jarang melihat kang maman makan, paling cuman sedikit tapi badannya ya berisi begitu kecuali ngerokok aja.

Selepas isya kami pun berangkat ke kediaman kang Adam. Sembari merokok dan membawa goreng2an, kami mengobrol2 ringan dengan kang Adam. sepuluh menit kemudian kang Maman hadir dengan peci putih. Jujur aja tampang kang maman pas malam sangat berbeda. Namun jangan bayangkan tampang kang maman yang berbeda kalau malam layaknya biduan orgen tunggal. Ketika malam sangat aduhai tapi kalau siang masya allah . Wajah kang maman tampak seperti seorang Gus atau kyai yang teduh namun perilakunya masih sangat cablak dan santai. sangat berbanding terbalik dengan kang Adam yang jarang ngomong dan berwajah serius.

Ketika sudah datang, kang Adam pun buru2 menelpon beberapa teman lamanya atau juga beberapa anak asuhannya di salah satu media yang dia bentuk.
"heh, mau dongeng ga, ini ada kang Maman ada di rumah", ujar kang Adam
"lah bener, masa saya bohong, sudah kesini sekarang keburu dalu (larut malam)", ujar kang Adam
kang maman pun hanya tersenyum2 dan ane segera memberikan satu pack rokok kesukaan kang maman. Dia pun berterima kasih dan dia mau menerimanya.
"hmmmm... kamu mau ke China ya katanya, ya sudah saya kasih kamu bekal, mau ga?", tanya kang maman
"hah bekal apa kang?", tanya ane.
waktu itu ane cuman berfikir seperti wejangan dan nasihat karena ane tak mungkin dibekalin karena kelihatan bener kang Maman bukanlah sosok yang tajir seperti kang Adam.

"ini, saya keliling2 pulau jawa dan madura nemu ini", ujar kang maman
kang maman pun mengeluarkan sesuatu dari saku dadanya. Rupanya kang Maman memberikan beberapa item, ada bawang merah, bawang putih, cabe merah dan gula merah kecil).
ane pun kaget dan bingung ini maksudnya bercanda apa gimana karena yang dibawa oleh kang maman ini bumbu masakan.
"ini cuman pilih salah satu kang?", ujar ane
"iya, pilih silahkan yang kamu mau, saya dapet waktu keliling2 jawa dan madura, dapatnya ya cuman ini", ujar kang maman
"ini metik apa nemu apa beli apa gimana kang?", tanya ane sambil bercanda
"hahaha ya itu rahasia, tapi yang jelas dikasih, nah siapa yang ngasih kamu ga boleh tau, katanya yang ngasih saya oleh2 buat dikasih di jakarta sana", ujar kang maman
ane pun berfikir sejenak dan memutuskan untuk memilih bawang putih satu ruas atau kalau kata orang ini bawang putih lanang.

gambaran bawang putih yang ane makan

(Source: genpi.co)
ane segera mengunyah dan seketika ane telan dan efek yang lumayan walau tidak begitu dahsyat. Ane sangat memperhatikan kang maman yang melihat ane dengan serius dan seperti mengamati sesuatu dari ane. Tak pernah kang maman memasang muka seperti itu. tiba2 badan ane berasa seperti ada jubah atau selimut hangat yang nempel di bahu dan punggung ane. kepala ane semakin enteng dan ya mulut ane sedikit pedas ala bawang putih. Tapi sama sekali biasa dan tidak ada reaksi berlebih.

kang maman pun melihat ane beberapa saat dan lantas tersenyum sembari mengangguk2.
"bagus, berarti memang cocok. Saya pernah ngasih ini ada yang muntah2, ada yang sesak nafas ada yang pusing, kalau kamu gimana, cuman hangat aja ya", ujar kang maman yang sepertinya tau apa yang ane rasakan.
ane pun menanyakan apa efeknya dan pertanda kalau ane milih bawang putih ketimbang yang laen.
"ah itu rahasia, jangan membuat cemburu bawang, cabai dan gula merah, masing2 punya titahnya masing2, ini ditakdirkan buat yang laen juga", ujar kang Maman
"kamu shalawatnya diperbanyak ya, jangan lupa di China sana shalawatan juga biar ada tower shalawat juga disana", ujar kang maman
ane pun menyanggupi dan insya allah melaksanakan dengan rutin.

"kang maman emangnya dimintain tolong apa?", tanya ane
"minta tolong biar ga masuk jeruji, memang saya sudah intip, duitnya tak dimakan dia, terus juga memang sudah wiridan 40 hari dengan 1000 orang tanpa putus, syarat awalnya sudah cukup (manggil saya), tinggal saya lanjutin wirid saya, coba lihat kalau ada petunjuk, kalau tidak ya sudah takdirnya berarti hahaha", ujar kang maman sembari tertawa
"kang maman ini ceritanya gimana sih, kok ga sama seperti kang Adam?", tanya ane
jujur aja ane sangat tersentuh hati ane dengan orang2 semacam kang maman ini yang sangat tidak peduli dunia dan sangat tidak pula sibuk koar2 tentang agama.

Dalam hati ane waktu itu sewaktu kang maman bercerita selalu merefleksikan diri dengan apa yang ane jalanin. Soalnya ane yakin walaupun ane kuat, ga mungkin keluarga ane kuat. Sedangkan kang Adam yang memang sudah ada turun temurun ada kaitan dengan salah satu Gus besar, sangat tidak sepakat dengan kang Maman dan menanggap kang maman ini anak bandel. Tapi uniknya, kalau ada keluarga yang kerepotan, kang maman selalu hadir tapi dengan syarat sudah ditebus dosanya. Misal kalau nyolong maka duit colongan harus dikeluarkan atau bukan dia yang makan. Maka kang Maman bersedia mencoba wiridan mencari jalan solusi.

"saya ini ga mau pinter kayak si Adam ini, dia kan tertib. Maunya sekolah rajin2, tuh sampai doktor. ya bagus juga, tapi kalau saya memang sukanya bandel dan sukanya "lelaku mlaku" (jalan kaki) ketimbang ngantor atau kerja. Waktu itu sempet juga dikasih kerjaan jadi tukang taman di senayan situ. Ga pernah saya potong dan saya sapu dikit2 aja, soalnya saya minta tolong sama pohon jangan boros2 buang daun, saya mau keliling dulu. Si Adam ga tau kalau saya itu ga kerja, tapi tamannya masih rapi aja kan. Sekarang lihat berapa pekerja tamannya, pas zaman saya cuman orang 3 kan hahaha", tawa kang maman lepas.

"iya, saya pikir dia itu masih kerja jadi tukang kebun, pas saya cek cari2 ga ada dia, rupanya udah lama ga kelihatan tapi memang jarang kotor taman waktu itu, aneh wallahualam", ujar kang Adam
"nah ya itu, saya ilmunya yang gitu2 aja mas, ga suka yang hebat2", ujar kang Maman
"kang maman emangnya belajar dimana dan gurunya siapa?", tanya ane
"hahaha, waktu saya kecil dulu, saya sudah ga mau di rumah mas. Ada waktu itu masih ada waliyullah di Jakarta ini, dia itu kerjanya puasa aja dan saya kerjanya cuman mijitin kakinya aja sembari dengerin dia wiridan. terus setelah meninggal saya mau cari waliyullah laen, ya ketemunya lewat lelaku melaku itu. kalau di jalan ketemu wali ngasih sandal jepit saya pakai, kasih kaos saya pakai, kasih bumbu2 masakan saya ambil ya itu tadi mas makan itu", ujar kang maman

"oh ya mas, katanya mau dongeng, kasihlah dongeng", ujar ane
ane tau maksud dongeng itu bukan cerita bohong dan karang2 karena ane bisa merasakan sendiri aura ga main2 dari kang maman.
tak lama beberapa teman kang Adam dan anak didiknya pun datang sembari membawa goreng2an.
beberapa cerita tentang para politikus dan orang terkaya di Indo pun menjadi santapan ane yang membuat ane melongo dan tak percaya. Darimana sumber yang dia ketahuin begitu karena ane yakin tak pernah ada di berita ataupun darimana pun ane dengar selain dari kang Maman.

Singkat cerita semingu kemudian kang maman pun mengabarkan mau lelaku melaku lagi dan ane pengen bertemu sebelum dia berangkat.
"kang gimana cerita si politikus plontos itu?", tanya ane
"hahaha, udah aman dia, berkasnya sudah dihilangin sama anak buah Malaikat dengan izin Allah karena tak ada yang sanggup melawan mau jin atau siluman apa kek kalau udah berhadapan dengan anak buahnya malaikat hahaha", ujar kang maman
"emangnya kang maman minta tolong sama anak buah malaikat? gimana caranya?", tanya ane
"hah, enggak saya cuman wiridan terus dapat ilham saya disuruh nyelem di laut (sekitar pantai banten), ada rapalan wiridan (tulisan arab) yang harus dibacakan 1000 orang sebagai lanjutan buat ngaktifin ntu anak buah mailakat", ujar kang maman
"hah, rapalan wiridan dalam laut itu, emang siapa yang buat itu, emang ada?", ujar ane tak percaya

"hahaha, itu ada salah satu waliyullah yang dia wiridan di tepi pantai terus sampai tenggelam dan jasadnya hilang dan rohnya langsung mewujud dalam tulisan arab itu. Ya mungkin yang dibilang anak buah malaikat ini, ya waliyullah ini kali ya, saya curiga gitu. Tapi memang saya pun waktu itu iseng nyuruh nyelam anak buahnya si plontos itu ga nemu apa2, pas saya nyelam dan melihat terus aku suruh nyelam lagi mereka tetap ga melihat. Yaudah saya yang nulisin di atas kertas pakai arang", ujar kang maman

"kapan kang nyelamnya?", ujar ane
"ya tengah malam", ujar kang maman
ya walah dalah, wajar anak buah kang maman ga melihat karena nyelam malam hari mana bisa melihat apalagi ga pakai peralatan lengkap bak penyelam profesional
"kok kang maman bisa melihat tulisan itu"?, tanya ane
"orang tulisan arabnya bercahaya bahkan kayak membara gitu kok, aneh ga bisa melihat, mungkin kebanyakan matanya lihat duit sama lihat cewek2 aja", ujar kang maman
ane pun tertawa terbahak2.

ane pun meminta keterangan lanjutan cerita kang maman
"ya udah terus diwiridin tuh tulisan arab, aku aja ga bisa baca kok tulisan itu. Cuman katanya salah satu penasehat spritual atau kyainya pak politkus plontos itu, cuman titisan keturunan asli kerajaan banten atau pewaris ilmunya waliyullah banten yang bisa membaca tulisan arab itu, karena jakarta masih masuk kawasan penguasaan waliyullah banten, makanya harus minta tolong sama ilmu yang disini. Kejauhan dan pantangan kalau ga sungkeman sama yang berkuasa disini, ya gitulah dongeng2 berita ghoib hahahha", ujar kang maman sembari ngakak

"kamu pantengin aja ya nanti pasti tak ada lagi isu2 korupsinya si pak politisi plontos itu", ujar kang maman
"lah kang maman minta apa sama si plontos itu?", tanya ane
"hah, aku kalau minta alphard minta apa aja dikasih, cuman aku minta dibangunin rumah ukuran kecil dan diisikan jualan warung2an buat bini biar dia ada pemasukan soalnya aku mau lanjutin melakui lagi. Kasian biar anak dan bini bisa hiduplah, ga mungkin gaya hidup melaku aku ini dipaksakan buat anak bini ya nggak, hahaha", ujar kang maman
ane pun bener2 salut dan kembali menanyakan kapan bisa ketemu lagi. Namun kang maman tidak tau kapan namun yakin pasti akan ketemu lagi karena dia bisa merasakan ada takdir buaat sering2 ngobrol dengan ane. Apalagi dia belum sempat solawatan dan tirakatan men-saikan dunia selain pulau jawa.

ane pun mengikuti perkembangan tuduhan korupsi si politisi koar2 kepala plontos yang sangat terkenal dengan ucapan berani potong leher ini. Dan memang wallahualam, benar2 hilang tidak ada lagi desas desus bahwa dia akan di bui dan dituntut perihal korupsinya. Akibat si plontos bebas, beberapa koleganya yang berusaha lolos dari jeruji pun meminta tolong supaya dicarikan kang maman ini. namun kang maman tak pernah muncul di Jakarta dan tak pernah mau membawa handphone. Bahkan tak pernah berkirim surat. Sesekali kalau orang tuanya cemans, kang maman datang lewat mimpi dan mengatakan
"aku sehat ga usa kuatir"

memang sungguh beruntung betul si kepala plontos ini lolos dari jeruji karena berkasnya hilang sewaktu hendak masuk dalam proses pengadilan. Bahkan salah satu pejabat tinggi institusi otete ini mengakui bahwa satunya2 pengalaman hilang berkas tak berbekas ya cuman ketika berurusan dengan politisi plontos ini. Mudah2an dia tak merepotkan kang maman lagi

TAMAT