NinaahmadAvatar border
TS
Ninaahmad
Motif Orangtua Tiri Kerap Melakukan Penganiayaan Terhadap Anak Tiri
Orangtua Tiri Kerap Melakukan Penganiayaan



Seorang anak sejatinya tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang harmonis. Namun, tidak sedikit orang tua terkadang mengakhiri pernikahan dan memilih membangun keluarga bersama orang baru. Baik posisi sebagai ibu tiri maupun ayah tiri. Tentunya hal ini akan berdampak bagi tumbuh kembang anak, entah anak akan tumbuh dengan nyaman atau justru akan menimbulkan tekanan batin pada anak itu sendiri, tergantung bagaimana sang orang tua tiri membangun ikatan batin bersama anak, yang notabene bukan darah daging akan sangat sulit membangun kekompakan. Namun, tidak sedikit pula anak yang bertumbuh dengan sang baik dalam lingkungan keluarga tiri. Contoh, pada kehidupan publik figur Sony Septian dan Fairuz A. Rafiq, di mana Sony dapat menerima kehadiran sang anak tiri King Faaz dengan penuh kehangatan dan penuh dengan kasih sayang, hingga Faaz pun tumbuh menjadi anak yang membanggakan. Tidak hanya memiliki paras yang rupawan, pembawaan yang manis dan sopan tidak terlepas dari peranan Sony dalam membentuk karakter sang anak.


Di sisi lain, kasus demi kasus penganiayaan orang tua tiri terhadap anak tiri kerap menghiasi pemberitaan baik media elektronik maupun media cetak dengan berbagai motif yang melatar belakangi. Kehadiran orang tua tiri bagi seorang anak adalah ketakutan tersendiri. Layaknya dalam dongeng image ibu tiri sudah sangat buruk di mata sang anak tiri. Meski tidak seluruhnya seseorang yang menyandang sebagai orang tua tiri memerankan tokoh jahat dalam kehidupan nyata. Tak sedikit pula seorang anak tiri justru merasa sangat nyaman tumbuh dan berkembang dalam dekapan orang tua tiri.


Meski pada kenyataannya kasus kasus penganiayaan orang tua tiri terhadap anak tiri terus terjadi. Motif apa saja yang kerap melatarbelakanginya? Berikut ulasannya :


Menganggap Kehadiran Anak Tiri Adalah Beban

Konten Sensitif



Menerima seseorang yang pernah gagal dalam berumah tangga dan memiliki anak dari pernikahan sebelumnya tentu adalah suatu beban tersendiri. Mencintai pasangan belum tentu juga dapat mencintai sepenuhnya orang-orang yang ada di sekelilingnya. Orang tua dengan status sebagai orang tua tiri yang tidak dapat sepenuhnya berdamai dengan keadaan serta menganggap kehadiran anak yang bukan anak kandungnya kerap menimbulkan tekanan tersendiri hingga kerap berujung pada penganiaan meski hanya persoalan sepele.


Prilaku Anak Tiri yang Kurang Tepuji




Anak terlahir dengan berbagai macam perbedaan karakter. Perpisahan atau perceraian orang tua dapat memicu perubahan prilaku bagi sang anak. Tidak menutup kemungkinan akan tumbuh menjadi anak yang liar sebagai bentuk kekecewaan terhadap pilihan orang tuanya, dan terbawa dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan keluarga baru. Kerap sang anak menunjukkan sikap yang tak terpuji yang dapat memicu orang tua tiri akan meradang.


Persoalan Ekonomi




Ekonomi yang terhimpit dapat menjadikan sebagai salah satu motif orang tua berprilaku buruk teradap anak tiri. Kekecewaan akibat himpitan ekonomi terkadang dilampiaskan pada sang anak, meski pada kenyataannya sebenarnya kekecewaan tersebut pada pasangan yang tak mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Namun, terkadang bentuki ketakutan untuk melawan pasangan sehingga anaklah yang menjadi sasaran empuk pelampiasan kekecewaan.


Keterlibatan Orang Lain


Sumber :https://images.app.goo.gl/4NiCzQmBKrun9rnB9

Pesoalan dalam rumah tangga tentulah tidak dapat dielakkan. Mustahil keluarga selamanya berjalan secara sempurna. Tentu akan ada hal-hal yang dapat memicu timbulnya konflik dalm rumah tangga. Ketika persoalan tersebut muncul, keterlibatan orang lain tidak hanya dapat meredakan konflik tetapi, terkadang membuat persoalan semakin meruncing. Hal ini dapat menimbulkan persoalan baru bagi anak tiri, tidak menutup kemungkinan akan menjadi sasaran pelampiasan kemarahan orang tua meski sang anak tidak memahami persoalan apapun.


Kehadiran orangtua tiri tidak hanya dapat menjadi sumber kebahagian bagi sang anak tetapi, terkadang menjadi sumber tekanan batin. Jika kehadiran orang baru dalam kehidupan anak dapat menimbulkan dampak psikologis yang buruk bagi anak itu sendiri, sebaiknya para orangtua berfikir ulang untuk menghadirkan orang baru dalam kehidupan sang anak. Sebelum menghadirkan kehidupan baru bagi sang anak, sesorang yang telah mengalami kegagalan berumah tangga sebelumnya, sangat penting membangun komunikasi dan membuat kesepakatan dengan calon pasangan baru demi tumbuh kembang sang anak.
alifrian.
emineminna
cheria021
cheria021 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
5.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread4.8KAnggota
Tampilkan semua post
yosefulAvatar border
yoseful
#7
Mau ortu asuh, tiri, kandung, angkat, semua pihak bs lakukan abuse thd para anak2 nya itu sendiri, gan......
Diubah oleh yoseful 25-04-2022 15:15
Jamaludin45
qiyazya
caerbannogrbbt
caerbannogrbbt dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.