- Beranda
- Stories from the Heart
Ujung Tanggul Kali Gelis
...
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi

Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 05-02-2025 00:28
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
41.2K
1.8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
tetes.tinta
#24
Part 20

Kartika Novianti,
Sosok perempuan yang cantik dengan rambut tergerai panjang dan postur badan yang tinggi untuk usia anak kelas 5 SD.
Kulit nya putih bersih,
Dia selalu terobsesi menjadi seorang peragawati,
Namun untuk sisi akademis,kartika memang tidak terlalu pandai.
Sehingga orang tua nya berinisiatif untuk mendatangkan guru privat sebagai pembimbing belajar di rumah.
Setiap ba'da magrib,guru privat nya pasti datang untuk mengajarkan tika menyelesaikan PR dan memberikan penjelasan materi pelajaran yang akan di ajarkan di sekolah. (walau belum ada efek yang berarti)
Mengenai tawaran kartika untuk belajar bersama,aku masih merasa sungkan untuk menerima nya,setiap kali dia mengajak,aku selalu mencari barbagai alasan untuk menolak nya.
Setelah pulang sekolah, kartika berencana ke rumahku untuk mencari bahan tugas perorangan pelajaran IPA, kami di beri tugas untuk membuat sebuah ekosistem kecil dengan unsur mahluk hidup dan sarana ember kecil sebagai media nya.
Untuk mahluk hidup nya,aku dan tika berencana mencari belalang atau ikan ikan kecil di pematang sawah dan di pinggiran sungai.
Setibanya di rumah,aku ganti pakaian dan segera makan siang.
Lalu membantu emak menggoreng bakwan di dapur sambil menunggu tika datang.
Sedangkan emak sedang memperbaiki kompor minyak tanah,mengganti sumbu sumbu yang melingkar dengan sumbu baru lantaran sudah mulai memendek.
"Ciiiiiittttttt......" Terdengar suara rem sepeda di depan rumah.
Baru saja hendak menghampiri kedepan,tiba tiba kartika sudah nongol di pintu samping dapur.
Dia nyelonong ke dapur melalui samping rumah.
Tika : "Selamat siang Bu...." Sapa tika kepada emak lalu bersiap cium tangan.
Emak : "Selamat siang mbak cantik.eehhh ndak usah salim.tangan emak kotor nheng,lagi benerin kompor.
Nyari erwin ya,tuh lagi goreng bakwan.
Win..... Teman nya di tawarin bakwan yang sudah matang gih,jangan lupa buat in minum."
Aku : "iya makkk,
Sini tik.mau bakwan gak,bentar lagi matang nih."
Tika : " makasih Bu,nanti malah bakwan nya tak habisin lho,hehehe..."
Emak : " Yo ndak apa apa kalo mau di habisin.berarti masakan emak kan enak. Nheng cantik namanya siapa?"
Tika : saya kartika bu,salam kenal....."
Emak : " ow mbak tika to,iya salam kenal juga.
Sudah win,sana tika ajak keluar.
Biar emak yang ngelanjutin.
Kompor nya juga sudah beres kok."
Aku : "Iya mak...."
Aku mengangkat bakwan yang sudah matang.
Tika seperti berlindung di belakang ku ketakutan saat bakwan bakwan di penggorengan hendak ku angkat karena minyak panas yang meletup letup.
Aku :"idih,anak gadis koq takut sama minyak panas.gimana mau pinter masak coba...." Ejek ku.
Tika : "itu kan panas win,bahaya tauuuu...."
Aku : "anak mamah sih,jadi jarang jarang masuk ke dapur." Gurau ku lagi.
Tika hanya cemerut dan tersipu malu
Karena emak juga senyum senyum lihat tingkah kartika.
Tika : "Ah kamu mah gitu,ejek aja terus."
Ucap nya sambil bersedekap tangan dan memalingkan wajah nya.
Emak : "win..... Jangan gitu,kasian nheng tika tuh.ngambek."
Aku : "iya mak,bercanda koq
Iya kan tik....."
Tika : "..... Tau ah!"
Aku : "aku buat in teh manis ya?"
Tika : "nggak usah win,nanti aja.
Ayok nyari bahan buat tugas besok."
Ajak nya.
Aku : "ya udah.ayo ke sawah tik."
Setelah ijin ke emak,kami lalu pergi ke belakang rumah.
tak lupa mengambil seser jaring untuk menangkap belalang dan ikan.
Aku meraih seser yang tergantuk di kandang kambing,di atas kandang ayam yang di buat mas ilham,
Kandang nya sudah di isi 2 ekor ayam betina dan seekor ayam jantan.
Sedangkan kartika duduk duduk di balai berteduh di bawah rumpun bambu.
Aku menghampirinya sambil mmbawa seser yang ku taruh di kepala seperti memakai topi (konyol...)
Tika tertawa terbahak bahak melihat tingkah ku.
Ketika aku berdiri di depan nya dia pun bertanya pada ku,
Tika : "Rumah mu teduh banget win,nyaman. Apa anis pernah datang kesini?"
Aku :"..........ehm,iya.Anis pernah main kesini tik.
Di situ,tempat yang kamu duduk in sekarang.
Persis di situ saat dulu dia main kesini."
Tika : " ow......" Ucap nya singkat sambil kedua tangan nya memegang balai dan melihat kanan kiri menaikan posisi duduk nya seperti merasa kurang nyaman.
Aku : "Emang kenapa tik?"
Tika: "ngak apa apa kok. Aku kalah keduluan sama dia berarti." Sahut nya.
Aku : "Apaan sih,ayo ah nyari bahan nya.
Keburu semakin panas lho nanti."
Tika : "yuuuk...."
Sambil bangkit dari duduk nya.
Kami menangkap belalang di pematang sawah,menangkap nya satu persatu.
Nampak tika begitu antusias.
Berjalan mindik mindik untuk menyergap belalang yang sedang asik hinggap di ujung ilalang (walau cuma menangkap angin alias gagal)
Aku sudah menangkap cukup banyak belalang yang ku kumpulkan ke dalam botol plastik.
Aku : "Sudah dapat banyak nih tik,
Yok ke sungai nyari ikan ikan kecil."
Tika : " wah kamu jago banget win.
Aku nangkap satu aja susah nya minta ampun deh."
Aku : " beda dong,anak kampung sama anak rumahan.
Beda pengalaman.hahahaha...."
Tika : " ejek aja terus terusan....."
Ucap nya sambil merajuk.
Aku : "iya iya kartika,maaf.
Nanti belalang belalang ini aja kita bagi dua.lebih dari cukup kok."
Tika : "ya sudah, yuk ke sungai nyari ikan ikan kecil."
Kami bergegas menuju pinggiran sungai yang lumayan terjal.
Banyak bebatuan di tepian nya,
Nah,di sini lah obsesi tika sebagai peragawati muncul.
Tika melepas alas kaki nya lalu berjalan di atas bebatuan dengan gaya bak seorang model profesional,melenggak lenggok kesana kemari dengan kemayu nya.
Aku hanya memperhatikan tingkah nya sambil geleng geleng kepala.
Di iringi dengan tawa nya yang lepas.
Aku : "Hati hati tik,batu nya licin lho.ntar kepleset malah berabe."
Tika : " tenang aja win,aku kan pinter jaga keseimbangan." Sambil tetap jalan lenggak lenggok di atas batu.
Aku mulai fokus menyeser ikan ikan kecil di tepi sungai,
Satu persatu ku masuk kan ke dalam wadah.
Hingga tiba tiba tika berteriak dan berlari ke arah ku.
"Aaaarrrgggghhhhhhh......."
Aku : "hey,kamu kenapa tik malah triak triak....."
Tika : " Itu win,di situ ada kepiting.
Capit nya gede banget......"
Aku : "Ya elah,itu mah lepiting lokal(ketam sawah),asal kamu gk pegang juga gak bakalan di capit kamu nya kartika........"
Tika : "Hehehe,mana ku tau...."
Ketam itu lalu masuk ke dalam lubang di sela bebatuan yang di pakai tika sebagai pijakan.
Setelah menangkap banyak ikan dan belalang,aku juga mengambil beberapa enceng gondok sebagai pelengkap bahan tugas,lalu kami kembali ke rumah.
Berjalan menenteng seser dan botol tempat hasil tangkapan.
Sedangkan tika berjalan menenteng sandal berwarna merah muda di tangan denga kaki blepotan lumpur.
Tapi seru juga sih
Aku : "Tik,kamu tau nggak kalau di dalam agama islam.bangkai ikan dan belalang itu halal untuk di makan?"
Tika : "(mikir)...... Ow iya aku ingat tuh.
Emang kenapa win?"
Aku : "sebenarnya,selain bangkai ikan dan belalang.
Ada seorang anak perempuan yang sedang jalan di sampingku yang kelak ingin ku halal kan....."
Ucap ku sambil menatap kartika.
Tika : ".......sekolah aja masih sd koq udah mikir nikah segala.
Emang aku bangkai,koq mau di halal in." Celetuk nya.
"Hahahahahaha........." Kami tertawa bersama.
Setelah menggantung kembali seser ke atas kandang ayam,
Kami langsung ke kamar mandi.
Ku taruh ikan,belalang dan enceng gondok di samping pompa dragon,
Ku persilahkan tika membersihkan kaki nya dari aliran air yang mengalir lewat pompa dragon yang ku tarik tuas pengungkit nya.
Tika menggosok sela sela kaki nya menggunakan sabut kelapa dan sabun colek merk dangdut yang biasa di gunakan untuk mencuci perabotan dapur.
Setelah itu,aku juga mbersihkan diri dengan air yang sudah di tampung di ember.
Kami istirahat di balai bambu belakang rumah.
Ku buatkan teh dan sepiring gorengan.
Emak sedang membungkus urap sayuran ke dalam mika mika kecil di bantu kakak kakak ku untuk di jual keliling.
Setelah beristirahat,
Tika berpamitan untuk pulang.
Aku mengantar nya menggunakan sepeda jengki menuju rumah nya,
Bersepeda berdua melalui sebuah jalan kampung yang berada di belakang komplek perumahan diana tika tinggal.
Saat melalui sebuah pos ronda,
Tampak anak anak se umuran ku menatap tajam ke arah kami berdua.
"Hai tikaaa,awas hati hati lho.tuh di ikutin gembel..."
ucap salah satu dari mereka.
"Huuuuu,woey gembel di larang masuk kesini....." Sahut anak anak yang lain.
Aku cuma melirik ke arah seorang anak berambut ikal dengan postur kurus yang melotot ke arah ku.
Sialan nih anak,kata ku dalam hati.
Tika tidak menghiraukan mereka,
Setelah masuk ke komplek rumah nya,
Tika berkata padaku.
Tika : "win,jangan di masukan ke dalam hati ya ejek an anak anak tadi.
biarin aja,jangan di ladenin.
Mereka emang suka bikin rusuh."
Aku : "Iya tik,tenang aja.aku udah biasa koq di ejek seperti itu.
Ya udah.kamu masuk gih...."
Tika : "kamu nggak mampir dulu?"
Aku : "lain kali aja deh tik.udah hampir sore.mau bantu bantu emak lagi."
Tika : "ehm.... Ya udah.kamu hati hati ya....."
Aku : " hu"ump,aku langsung balik ya."
Tika : "terima kasih ya win buat hari ini,aku seneng banget main ke rumah mu."
Aku : " Aku juga senang kok tik...."
Aku meninggalkan tika untuk kembali pulang,
Saat sampai di depan pos kamling tempat anak anak urakan tadi nongkrong,
Mereka masih ada di sana.
Aku tak menghiraukan mereka yang melihat ku dengan tatapan tajam.
Setelah berlalu dari tempat mereka,tiba tiba.....
"Pletakkkk...."
Sebuah kelereng menghantam ke bagian belakang kepala ku.
Di iringi gelak tawa dari anak anak itu.
Aku berhenti sambil pegang kepala ku yang terkena kelereng tersebut.
Lumayan sakit dan ada benjolan saat ku usap usap.
Saat ku lihat ke arah mereka,ternyata anak berambut ikal itu tampak memegang ketapel sambil tertawa puas melihat ke arah ku.
Aku mulai emosi.......
Bersambung
Diubah oleh tetes.tinta 19-04-2022 07:23
erman123 dan 9 lainnya memberi reputasi
10