Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jpnn.comAvatar border
TS
jpnn.com
Dibuang di Negeri Sendiri, Teknologi Pendeteksi Covid-19 Ini Kini Dipakai Amerika
Dibuang di Negeri Sendiri, Teknologi Pendeteksi Covid-19 Ini Kini Dipakai Amerika
Arsip - Tabung reaksi bertuliskan "Tes COVID-19 varian Omicron positif" terlihat dalam foto ilustrasi yang dibuat pada 15 Januari 2022. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as

WASHINGTON DC - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Kamis (14/4) untuk pertama kalinya menerbitkan izin penggunaan darurat alat pendeteksi COVID-19 lewat sampel napas.

Baca Juga:
Febri Hariyadi Dapat Kontrak Baru 4 Musim dari Persib, Ini Targetnya

Melalui InspectIR COVID-19 Breathalyzer, tes "dapat dilakukan di lingkungan di mana spesimen pasien dikumpulkan dan dianalisis, seperti kantor dokter, rumah sakit dan lokasi tes mobile, menggunakan instrumen seukuran barang bawaan," kata FDA lewat pernyataan.

"Tes dilakukan oleh operator berkualitas dan terlatih di bawah pengawasan penyedia layanan kesehatan berlisensi atau yang disahkan oleh undang-undang negara bagian untuk meresepkan tes dan dapat menyediakan hasilnya kurang dari tiga menit," kata badan itu.

Direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi (CDRH) FDA Jeff Shuren mengatakan izin tersebut merupakan contoh lain dari inovasi cepat yang terjadi dengan tes diagnostik untuk COVID-19.

Baca Juga:
Soal Aturan Media Sosial, Presiden Duterte Bersikap Tegas

"FDA terus mendukung pengembangan tes COVID-19 baru dengan tujuan meningkatkan teknologi yang dapat membantu mengatasi pandemi saat ini sekaligus memosisikan AS dengan lebih baik untuk menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat umum selanjutnya," katanya.

InspectIR COVID-19 Breathalyzer menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) untuk memisahkan serta mengidentifikasi campuran kimia.

Teknologi serupa pernah digunakan di Indonesia ketika varian Delta menyebabkan gelombang kedua wabah Covid-19 pada Mei 2021.

Baca Juga:
Harga Pertalite Bakal Naik? Begini Tanggapan Pertamina

Sayangnya, meski sudah mendapat izin edar dan izin pakai dari Kemenkes, alat bernama Genose C19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut dianggap kurang akurat.

Ketika pemerintah memberlakukan PPKM Darurat Jawa-Bali pada Juli tahun itu, hasil tes Genose sudah tidak diakui lagi sebagai syarat perjalanan dan produksinya dihentikan. (ant/dil/jpnn)

Sumber:
Dibuang Indonesia, Teknologi Pendeteksi Covid-19 Ini Kini Dipakai Amerika


Kabar Baik Untuk ASN, TNI, dan Polri Soal THR



Diubah oleh jpnn.com 16-04-2022 07:55
pein666
qavir
aldonistic
aldonistic dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
verata.wily441Avatar border
verata.wily441
#5
Jelas ditolak indonesia dong
Kan ada yg dagang PCR emoticon-Ngacir Tubrukan
qavir
aldonistic
pyong
pyong dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.