- Beranda
- Berita dan Politik
Hadapi Ancaman Klaim Sepihak China di Natuna, Ahli Peringatkan Indonesia
...
TS
dragonroar
Hadapi Ancaman Klaim Sepihak China di Natuna, Ahli Peringatkan Indonesia
Hadapi Ancaman Klaim Sepihak China di Natuna, Ahli Peringatkan Indonesia Jangan Asal Bikin Komplotan Sendiri
- 5 April 2022, 04:00 WIB
Ahli peringatkan Indonesia tidak buat komplotan sendiri dalam menghadapi China di Natuna Utara /tnial.mil.id
ZONAJAKARTA.com - Konflik yang terjadi di Laut Natuna Utara mengundang perhatian banyak pihak.
Sebagai wilayah perbatasan terluar Indonesia, Laut Natuna Utara sekaligus menyimpan banyak harta karun yang berharga.
Ada begitu banyak jenis ikan dan kekayaan hasil laut yang dimiliki Laut Natuna Utara.
Di bawah permukaan airnya juga menyimpan cadangan gas alam terbesar se-Indonesia sehingga bisa menjadi sumber penghasilan yang nilainya fantastis.
Tak heran jika Laut Natuna Utara sering jadi sasaran empuk kapal-kapal asing yang masuk secara ilegal, termasuk kapal nelayan China.
Kehadiran kapal nelayan China juga diikuti oleh kapal Coast Guard negara pimpinan Xi Jin Ping ini.
China merasa berhak untuk berlayar dan beroperasi di wilayah Natuna Utara lantaran klaim sepihak bahwa Laut Natuna Utara adalah wilayah mereka.
Klaim sepihak China ini berdasarkan peta sejarah nine-dash line mereka sendiri.
Sedangkan menurut hukum internasional yang sah dan legal, Laut Natuna Utara adalah Zona Ekonomi Eksklusif milik Indonesia.
Wilayah kepulauan dan perairan Natuna Utara pun dijaga ketat oleh Indonesia agar tidak muncul konflik yang tidak diinginkan.
Menghadapi banyaknya kapal asing yang 'mampir mancing' di Natuna, Curie Maharani, seorang ahli pertahanan sekaligus dosen di Universitas BINUS menjelaskan sikap yang sebaiknya diambil Indonesia.
Dalam seminar Internasional Air Force 2022 yang digelar oleh TNI AU, Curie mengatakan pentingnya sikap netral dalam menghadapi konflik Natuna Utara.
"Kondisi idealnya sebenarnya kita (Indonesia) menjadi penjaga perdamaian," ucap Curie.
"Dan untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus menjaga hubungan baik antara dua Blok (Barat dan Timur) ya," lanjutnya.
Curie menekankan bahwa Indonesia jangan berkomplot atau membuat koalisi sendiri demi menjaga sikap netral dalam politik luar negeri.
"Setiap koalisi (blok) memiliki kepentingan pertahanan. Kita tidak bisa melakukannya sendiri dan ada mekanisme di ASEAN tetapi ASEAN sendiri bukan koalisi pertahanan," ucap Curie.
Dengan demikian, tidak asal menyerang atau memperburuk keadaan juga merupakan langkah yang terbaik.
"Kita jangan membuat kondisi (di Natuna Utara) jadi semakin buruk. Kita tidak akan menyebabkan masalah yang lebih parah dengan negara-negara superpower," pungkas Curie.
Indonesia sendiri juga menjalin banyak hubungan kerja sama dengan China dan ini bisa dimanfaatkan sebagai jalur diplomasi jika diperlukan. (ZJ)
https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...sendiri?page=3
- 5 April 2022, 04:00 WIB
Ahli peringatkan Indonesia tidak buat komplotan sendiri dalam menghadapi China di Natuna Utara /tnial.mil.id
ZONAJAKARTA.com - Konflik yang terjadi di Laut Natuna Utara mengundang perhatian banyak pihak.
Sebagai wilayah perbatasan terluar Indonesia, Laut Natuna Utara sekaligus menyimpan banyak harta karun yang berharga.
Ada begitu banyak jenis ikan dan kekayaan hasil laut yang dimiliki Laut Natuna Utara.
Di bawah permukaan airnya juga menyimpan cadangan gas alam terbesar se-Indonesia sehingga bisa menjadi sumber penghasilan yang nilainya fantastis.
Tak heran jika Laut Natuna Utara sering jadi sasaran empuk kapal-kapal asing yang masuk secara ilegal, termasuk kapal nelayan China.
Kehadiran kapal nelayan China juga diikuti oleh kapal Coast Guard negara pimpinan Xi Jin Ping ini.
China merasa berhak untuk berlayar dan beroperasi di wilayah Natuna Utara lantaran klaim sepihak bahwa Laut Natuna Utara adalah wilayah mereka.
Klaim sepihak China ini berdasarkan peta sejarah nine-dash line mereka sendiri.
Sedangkan menurut hukum internasional yang sah dan legal, Laut Natuna Utara adalah Zona Ekonomi Eksklusif milik Indonesia.
Wilayah kepulauan dan perairan Natuna Utara pun dijaga ketat oleh Indonesia agar tidak muncul konflik yang tidak diinginkan.
Menghadapi banyaknya kapal asing yang 'mampir mancing' di Natuna, Curie Maharani, seorang ahli pertahanan sekaligus dosen di Universitas BINUS menjelaskan sikap yang sebaiknya diambil Indonesia.
Dalam seminar Internasional Air Force 2022 yang digelar oleh TNI AU, Curie mengatakan pentingnya sikap netral dalam menghadapi konflik Natuna Utara.
"Kondisi idealnya sebenarnya kita (Indonesia) menjadi penjaga perdamaian," ucap Curie.
"Dan untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus menjaga hubungan baik antara dua Blok (Barat dan Timur) ya," lanjutnya.
Curie menekankan bahwa Indonesia jangan berkomplot atau membuat koalisi sendiri demi menjaga sikap netral dalam politik luar negeri.
"Setiap koalisi (blok) memiliki kepentingan pertahanan. Kita tidak bisa melakukannya sendiri dan ada mekanisme di ASEAN tetapi ASEAN sendiri bukan koalisi pertahanan," ucap Curie.
Dengan demikian, tidak asal menyerang atau memperburuk keadaan juga merupakan langkah yang terbaik.
"Kita jangan membuat kondisi (di Natuna Utara) jadi semakin buruk. Kita tidak akan menyebabkan masalah yang lebih parah dengan negara-negara superpower," pungkas Curie.
Indonesia sendiri juga menjalin banyak hubungan kerja sama dengan China dan ini bisa dimanfaatkan sebagai jalur diplomasi jika diperlukan. (ZJ)
https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...sendiri?page=3
areszzjay dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.3K
36
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.2KThread•40.4KAnggota
Tampilkan semua post
samuel.tirta
#4
Udah bisa kok head to head sama PLA
(Edisi Ngayal mode ON hehe)
TNI AU
A. TEMPUR : 274
4 x SU-27SK
8 x SU-30MK2
14 x F-16EF
14 x F-16 B60
24 x F-16 VIPER
24 x F/A-18 Block III
36 x F-15ID
42 x RAFAELE M
B. TEMPUR RINGAN : 78
8 x HWAK MK 100/200
8 x HWAK MK 109/209
14 x T-50 GOLDEN EAGLE
48 x KF-21 BORAMAE
C. COIN : 14
4 x A10C WARTHOG
4 x SUPER TUCANO
6 x EMBRAER EMB-314
D. AWAC/S : 12
2 x E-3A SENTRY
2 x E/A-18G GROWLER
4 x CN-295 AWACS
4 x BOEING 737-200
E. ANGKUT BERAT : 26
2 x C17 GLOBEMASTER
4 x AIRBUS A400M ATLAS
4 x ANTONOV AN225
8 x C130H HERCULES
8 x C130J HERCULES
F. ANGKUT SEDANG : 24
8 x CN-235 CASA 212
8 x FOKKER FE27/F28
8 x NC212
G. VVIP : 8
2 x BOEING 737 BBJ2
2 x BOEING 737 VVIP
4 x BOEING 737-400
H. TANKER : 6
2 x AIRBUS A330 MRRT
4 x C-130H HERCULES
I. LATIH : 34
2 x F-16C
4 x F-16A/B
4 x HWAK MK53
8 x GROB 120TP
8 x KT-1 WOONGBEE
8 x MATCHETTI SF-260
HELI
4 x CHINOOK CH-47F
6 x CARACAL H225M
6 x AGUSTA AW-101
6 x AGUSTA AW-139
8 x EUROEC-725
8 x EURO EC-120
8 x EURO AS-332
8 x AERO SA-330
18 x NBO-105
TNI AL
A. HELI AIRCRAFT
+ 101 Mistral FRA
B. CRUISER : 4
+ 201 KRI Ticenderooga US
+ 202 KRI Ticenderooga US
+ 203 KRI Ticenderooga US
+ 204 KRI Ticenderooga US
C. DESTROTER : 7
+ 211 KRI Arleigh Burke US
+ 212 KRI Arleigh Burke US
+ 213 KRI Sejong KOR
+ 214 KRI Sejong KOR
+ 215 KRI TF2000 TUR
+ 216 KRI TF2000 TUR
+ 217 KRI TF2000 TUR
D. HEAVY FREGAT : 12
+ 218 KRI Arrowhead UK
+ 219 KRI Arrowhead UK
+ 220 KRI Hunderfield DEN
+ 221 KRI Hunderfield DEN
+ 222 KRI Mogami JAP
+ 223 KRI Mogami JAP
+ 224 KRI Mogami JAP
+ 225 KRI Mogami JAP
+ 226 KRI Mogami JAP
+ 227 KRI Mogami JAP
+ 228 KRI Mogami JAP
+ 229 KRI Mogami JAP
E. PERUSAK KAWAL RUDAL : 9
+ 331 KRI Martadinata
+ 332 KRI Ngurah Rai
+ 333 KRI PKR Nasional
+ 334 KRI PKR Nasional
+ 335 KRI PKR Nasional
+ 336 KRI PKR Nasional
+ 337 KRI PKR Nasional
+ 338 KRI PKR Nasional
+ 339 KRI PKR Nasional
F. FREGAT : 15
+ 341 KRI Maestrale ITA
+ 342 KRI Maestrale ITA
+ 343 KRI Maestrale ITA
+ 344 KRI Fremm ITA
+ 345 KRI Fremm ITA
+ 346 KRI Fremm ITA
+ 347 KRI Fremm ITA
+ 348 KRI Fremm ITA
+ 349 KRI Fremm ITA
+ 351 KRI Ahmad Yani
+ 352 KRI Slamet Riyadi
+ 353 KRI Yos Sudarso
+ 354 KRI Oswald S.
+ 355 KRI Abdul Halim
+ 356 KRI Sasuit Tubun
G. CORVETTE 30
+ 357 KRI Bung Tomo
+ 358 KRI John Lie
+ 359 KRI Usman Harun
+ 361 KRI Fatahillah
+ 362 KRI Malahayati
+ 363 KRI Nala
+ 364 KRI KH Dewantara
+ 365 KRI Diponegoro
+ 366 KRI Hasanuddin
+ 367 KRI Iskandar Muda
+ 368 KRI Frans Kasiepo
+ 371 KRI Pattimura
+ 372 KRI Untung Suropati
+ 373 KRI Nuku
+ 374 KRI Mangkurat
+ 375 KRI Cut Nyak Dhien
+ 376 KRI T. Syaifuddin
+ 377 KRI Sutanto
+ 378 KRI S. Senoputra
+ 379 KRI Wiratno
+ 381 KRI Tjipadi
+ 382 KRI Hassan Basri
+ 383 KRI Imam Bonjol
+ 384 KRI Pati Unus
+ 385 KRI Teuku Umar
+ 386 KRI Silas Papare
+ 391 KRI Pohang
+ 392 KRI Pohang
+ 393 KRI Pohang
+ 394 KRI Pohang
H. SUBMARINE 6
+ 401 KRI Cakra
+ 403 KRI Nagapasa
+ 404 KRI Ardadedal
+ 405 KRI Alugoro
+ 406 KRI Scorpene
+ 407 KRI Scorpene
I. LANDING SHIP TANK 34
+ 504 KRI Teluk Kau
+ 505 KRI Teluk Manado
+ 508 KRI Teluk Tomini
+ 509 KRI Teluk Ratai
+ 510 KRI Teluk Saleh
+ 511 KRI Teluk Bone
+ 512 KRI Teluk Semangk
+ 513 KRI Teluk Penyu
+ 514 KRI Teluk Mandar
+ 515 KRI Teluk Sampit
+ 516 KRI Teluk Banten
+ 517 KRI Teluk Ende
+ 518 KRI Teluk Kendari
+ 519 KRI Teluk Kupang
+ 520 KRI Teluk Bintuni
+ 522 KRI Teluk Youtefa
+ 523 KRI Teluk Palu
+ 524 KRI Teluk Calang
+ 526 KRI Teluk Weda
+ 527 KRI Teluk Wondama
+ 531 KRI Teluk Gilimanuk
+ 532 KRI Teluk Bawang
+ 533 KRI Teluk Cendera
+ 533 KRI Teluk Berau
+ 534 KRI Teluk Mentawai
+ 535 KRI Teluk Peleng
+ 536 KRI Teluk Sibolga
+ 537 KRI Teluk Manado
+ 538 KRI Teluk Hading
+ 539 KRI Teluk Parigi
+ 340 KRI Teluk Lampung
+ 542 KRI Teluk Skulirang
+ 543 KRI Teluk Cirebon
+ 544 KRI Teluk Sabang
J. KAPAL KOMANDO 1
+ 561 KRI Multatuli
K. LANDING PLATFORM DOCK 4
+ 2010 590 KRI Makassar
+ 2011 591 KRI Surabaya
+ 2012 592 KRI Banjarmasin
+ 2013 593 KRI Banda Aceh
+ 2014 594 KRI Semarang
L. FAST MISSILE BOAT 24
+ 621 KRI Mandau
+ 623 KRI Rencong
+ 624 KRI Badik
+ 625 KRI Keris
+ 626 KRI Panah
+ 627 KRI Kerambit
+ 628 KRI Sampari
+ 629 KRI Tombak
+ 630 KRI Halasan
+ 641 KRI Clurit
+ 642 KRI Kujang
+ 643 KRI Baladu
+ 644 KRI Alamang
+ 645 Surik
+ 646 Siwar
+ 647 Parang
+ 648 Terapang
+ 650 KRI Andau
+ 651 KRI Singa
+ 652 KRI Tongkak
+ 653 KRI Ajak
+ 688 KRI Golok
M. MINESWEEPER VESSEL 10
+ 711 KRI Pulau Rengat
+ 712 KRI Pulau Rupat
+ 721 KRI Pulau Rote
+ 722 KRI Pulau Raas
+ 723 KRI Pulau Romang
+ 724 KRI Pulau Rimau
+ 726 KRI Pulau Rusa
+ 727 KRI Pulau Rangsang
+ 728 KRI Pulau Rondo
+ 729 KRI Pulau Rempang
N. PATROL BOAT 57
+ 801 KRI Pandrong
+ 802 KRI Sura
+ 803 KRI Todak
+ 804 KRI Hiu
+ 805 KRILayang
+ 806 KRI Lemadang
+ 807 KRI Boa
+ 808 KRI Welang
+ 809 KRI Suluh Pari
+ 810 KRI Katon
+ 811 KRI Kakap
+ 812 KRI Kerapu
+ 813 KRI Tongkol
+ 814 KRI Barrakuda
+ 815 KRI Sanca
+ 816 KRI Warakas
+ 817 KRI Panana
+ 818 KRI Kalakay
+ 819 KRI Tedung Naga
+ 820 KRI Piton
+ 821 KRI Viper
+ 822 KRI Weling
+ 823 KRI Metacora
+ 824 KRI Tedung Selar
+ 826 KRI Kelabang
+ 827 KRI Krait
+ 828 KRI Saat Hitam
+ 829 KRI Tarihu
+ 830 KRI Akurang
+ 831 KRI Birang
+ 832 KRI Mulga
+ 841 KRI Badau
+ 842 KRI Salawaku
+ 847 KRI Sibarau
+ 848 KRI Siliman
+ 849 KRI Pari
+ 850 KRI Sembilang
+ 851 KRI Sidat
+ 852 KRI Cakalang
+ 853 KRI Tatihu
+ 854 KRI Layaran
+ 855 KRI Madihidang
+ 856 KRI Kurau
+ 857 KRI Sigalu
+ 858 KRI Sirea
+ 859 KRI Siribua
+ 861 KRI Waigwo
+ 862 KRI Siada
+ 867 KRI Kobra
+ 868 KRI Anakonda
+ 869 KRI Patola
+ 870 KRI Taliwangsa
+ 871 KRI Kalagian
+ 874 KRI Dorang
+ 875 KRI Bawal
+ 885 KRI Tenggiri
+ 886 KRI Cucut
O. KAPAL TANKER 5
+ 901 KRI Balikpapan
+ 902 KRI Sumbu
+ 903 KRI Arun
+ 906 KRI Sungai Gerong
+ 911 KRI Sorong
P. KAPAL TUNDA 3
+ 922 KRI Rakata
+ 923 KRI Soputen
+ 924 KRI Leuser
Q. KAPAL HIDROGRAFI 2
+ 932 KRI Dewa Kembar
+ 933 KRI Rigel
R. KAPAL BANTU 3
+ 952 KRI Nuse Telu
+ 960 KRI Karimata
+ 961 KRI Waigeo
S. KAPAL ANGKUT PERSONEL 6
+ 972 KRI Tanjung Oisina
+ 973 KRI Tanjung Nusanive
+ 974 KRI Tanjung Fatagar
+ 981 KRI Karang Pilang
+ 982 KRI Karang Tekok
+ 983 KRI Karang Banteng
T. KAPAL BANTU RUMAH SAKIT 2
+ 990 KRI dr Soeharso
+ 991 KRI dr Wahidin
++++ PESAWAT ++++
3 x P8A-POSEIDON
3 x PC3-ORION
4 x MPA BOEING 737-200
8 x MPA CN235-220
8 x CASA C212
8 x GAF NOMAD
8 x SOCATA TB
8 x BEACH BONANZ
++++ HELICOPTER ++++
18 x S70B SEAHWAK
18 x PANTHER 565
18 x AW159 WILDCAT
22 x SUPER PUMA
22 x MIL MI-2 HOPLITE
24 x EC-120 COLIBRI
26 x BELL 412E
28 x MBB BO-105
28 x BELL 505
++++ MARINIR ++++
30 x TANK PT-76
30 x IFV BFV-2
34 x IFV BMP-3F
40 x IFV AMX-10P
40 x APC BTR-50
42 x APC BTR-80
44 x ATV PTS
48 x ATV LVTP-7
50 x HOWITZER LG1 105
50 x MERIAM 122
60 x MLRS RM70
66 x MLRS PINDAD
++ PERS MARINIR ++
3 x BRIGADE PENDARAT
3 x BRIGADE INFANTERI
3 x BRIGADE KAVALERI
3 x BATALYON HOWITZER
3 x BATALYON ARTILERI
3 x BATALYON MLRS
edisi ngarep
(Edisi Ngayal mode ON hehe)
TNI AU
A. TEMPUR : 274
4 x SU-27SK
8 x SU-30MK2
14 x F-16EF
14 x F-16 B60
24 x F-16 VIPER
24 x F/A-18 Block III
36 x F-15ID
42 x RAFAELE M
B. TEMPUR RINGAN : 78
8 x HWAK MK 100/200
8 x HWAK MK 109/209
14 x T-50 GOLDEN EAGLE
48 x KF-21 BORAMAE
C. COIN : 14
4 x A10C WARTHOG
4 x SUPER TUCANO
6 x EMBRAER EMB-314
D. AWAC/S : 12
2 x E-3A SENTRY
2 x E/A-18G GROWLER
4 x CN-295 AWACS
4 x BOEING 737-200
E. ANGKUT BERAT : 26
2 x C17 GLOBEMASTER
4 x AIRBUS A400M ATLAS
4 x ANTONOV AN225
8 x C130H HERCULES
8 x C130J HERCULES
F. ANGKUT SEDANG : 24
8 x CN-235 CASA 212
8 x FOKKER FE27/F28
8 x NC212
G. VVIP : 8
2 x BOEING 737 BBJ2
2 x BOEING 737 VVIP
4 x BOEING 737-400
H. TANKER : 6
2 x AIRBUS A330 MRRT
4 x C-130H HERCULES
I. LATIH : 34
2 x F-16C
4 x F-16A/B
4 x HWAK MK53
8 x GROB 120TP
8 x KT-1 WOONGBEE
8 x MATCHETTI SF-260
HELI
4 x CHINOOK CH-47F
6 x CARACAL H225M
6 x AGUSTA AW-101
6 x AGUSTA AW-139
8 x EUROEC-725
8 x EURO EC-120
8 x EURO AS-332
8 x AERO SA-330
18 x NBO-105
TNI AL
A. HELI AIRCRAFT
+ 101 Mistral FRA
B. CRUISER : 4
+ 201 KRI Ticenderooga US
+ 202 KRI Ticenderooga US
+ 203 KRI Ticenderooga US
+ 204 KRI Ticenderooga US
C. DESTROTER : 7
+ 211 KRI Arleigh Burke US
+ 212 KRI Arleigh Burke US
+ 213 KRI Sejong KOR
+ 214 KRI Sejong KOR
+ 215 KRI TF2000 TUR
+ 216 KRI TF2000 TUR
+ 217 KRI TF2000 TUR
D. HEAVY FREGAT : 12
+ 218 KRI Arrowhead UK
+ 219 KRI Arrowhead UK
+ 220 KRI Hunderfield DEN
+ 221 KRI Hunderfield DEN
+ 222 KRI Mogami JAP
+ 223 KRI Mogami JAP
+ 224 KRI Mogami JAP
+ 225 KRI Mogami JAP
+ 226 KRI Mogami JAP
+ 227 KRI Mogami JAP
+ 228 KRI Mogami JAP
+ 229 KRI Mogami JAP
E. PERUSAK KAWAL RUDAL : 9
+ 331 KRI Martadinata
+ 332 KRI Ngurah Rai
+ 333 KRI PKR Nasional
+ 334 KRI PKR Nasional
+ 335 KRI PKR Nasional
+ 336 KRI PKR Nasional
+ 337 KRI PKR Nasional
+ 338 KRI PKR Nasional
+ 339 KRI PKR Nasional
F. FREGAT : 15
+ 341 KRI Maestrale ITA
+ 342 KRI Maestrale ITA
+ 343 KRI Maestrale ITA
+ 344 KRI Fremm ITA
+ 345 KRI Fremm ITA
+ 346 KRI Fremm ITA
+ 347 KRI Fremm ITA
+ 348 KRI Fremm ITA
+ 349 KRI Fremm ITA
+ 351 KRI Ahmad Yani
+ 352 KRI Slamet Riyadi
+ 353 KRI Yos Sudarso
+ 354 KRI Oswald S.
+ 355 KRI Abdul Halim
+ 356 KRI Sasuit Tubun
G. CORVETTE 30
+ 357 KRI Bung Tomo
+ 358 KRI John Lie
+ 359 KRI Usman Harun
+ 361 KRI Fatahillah
+ 362 KRI Malahayati
+ 363 KRI Nala
+ 364 KRI KH Dewantara
+ 365 KRI Diponegoro
+ 366 KRI Hasanuddin
+ 367 KRI Iskandar Muda
+ 368 KRI Frans Kasiepo
+ 371 KRI Pattimura
+ 372 KRI Untung Suropati
+ 373 KRI Nuku
+ 374 KRI Mangkurat
+ 375 KRI Cut Nyak Dhien
+ 376 KRI T. Syaifuddin
+ 377 KRI Sutanto
+ 378 KRI S. Senoputra
+ 379 KRI Wiratno
+ 381 KRI Tjipadi
+ 382 KRI Hassan Basri
+ 383 KRI Imam Bonjol
+ 384 KRI Pati Unus
+ 385 KRI Teuku Umar
+ 386 KRI Silas Papare
+ 391 KRI Pohang
+ 392 KRI Pohang
+ 393 KRI Pohang
+ 394 KRI Pohang
H. SUBMARINE 6
+ 401 KRI Cakra
+ 403 KRI Nagapasa
+ 404 KRI Ardadedal
+ 405 KRI Alugoro
+ 406 KRI Scorpene
+ 407 KRI Scorpene
I. LANDING SHIP TANK 34
+ 504 KRI Teluk Kau
+ 505 KRI Teluk Manado
+ 508 KRI Teluk Tomini
+ 509 KRI Teluk Ratai
+ 510 KRI Teluk Saleh
+ 511 KRI Teluk Bone
+ 512 KRI Teluk Semangk
+ 513 KRI Teluk Penyu
+ 514 KRI Teluk Mandar
+ 515 KRI Teluk Sampit
+ 516 KRI Teluk Banten
+ 517 KRI Teluk Ende
+ 518 KRI Teluk Kendari
+ 519 KRI Teluk Kupang
+ 520 KRI Teluk Bintuni
+ 522 KRI Teluk Youtefa
+ 523 KRI Teluk Palu
+ 524 KRI Teluk Calang
+ 526 KRI Teluk Weda
+ 527 KRI Teluk Wondama
+ 531 KRI Teluk Gilimanuk
+ 532 KRI Teluk Bawang
+ 533 KRI Teluk Cendera
+ 533 KRI Teluk Berau
+ 534 KRI Teluk Mentawai
+ 535 KRI Teluk Peleng
+ 536 KRI Teluk Sibolga
+ 537 KRI Teluk Manado
+ 538 KRI Teluk Hading
+ 539 KRI Teluk Parigi
+ 340 KRI Teluk Lampung
+ 542 KRI Teluk Skulirang
+ 543 KRI Teluk Cirebon
+ 544 KRI Teluk Sabang
J. KAPAL KOMANDO 1
+ 561 KRI Multatuli
K. LANDING PLATFORM DOCK 4
+ 2010 590 KRI Makassar
+ 2011 591 KRI Surabaya
+ 2012 592 KRI Banjarmasin
+ 2013 593 KRI Banda Aceh
+ 2014 594 KRI Semarang
L. FAST MISSILE BOAT 24
+ 621 KRI Mandau
+ 623 KRI Rencong
+ 624 KRI Badik
+ 625 KRI Keris
+ 626 KRI Panah
+ 627 KRI Kerambit
+ 628 KRI Sampari
+ 629 KRI Tombak
+ 630 KRI Halasan
+ 641 KRI Clurit
+ 642 KRI Kujang
+ 643 KRI Baladu
+ 644 KRI Alamang
+ 645 Surik
+ 646 Siwar
+ 647 Parang
+ 648 Terapang
+ 650 KRI Andau
+ 651 KRI Singa
+ 652 KRI Tongkak
+ 653 KRI Ajak
+ 688 KRI Golok
M. MINESWEEPER VESSEL 10
+ 711 KRI Pulau Rengat
+ 712 KRI Pulau Rupat
+ 721 KRI Pulau Rote
+ 722 KRI Pulau Raas
+ 723 KRI Pulau Romang
+ 724 KRI Pulau Rimau
+ 726 KRI Pulau Rusa
+ 727 KRI Pulau Rangsang
+ 728 KRI Pulau Rondo
+ 729 KRI Pulau Rempang
N. PATROL BOAT 57
+ 801 KRI Pandrong
+ 802 KRI Sura
+ 803 KRI Todak
+ 804 KRI Hiu
+ 805 KRILayang
+ 806 KRI Lemadang
+ 807 KRI Boa
+ 808 KRI Welang
+ 809 KRI Suluh Pari
+ 810 KRI Katon
+ 811 KRI Kakap
+ 812 KRI Kerapu
+ 813 KRI Tongkol
+ 814 KRI Barrakuda
+ 815 KRI Sanca
+ 816 KRI Warakas
+ 817 KRI Panana
+ 818 KRI Kalakay
+ 819 KRI Tedung Naga
+ 820 KRI Piton
+ 821 KRI Viper
+ 822 KRI Weling
+ 823 KRI Metacora
+ 824 KRI Tedung Selar
+ 826 KRI Kelabang
+ 827 KRI Krait
+ 828 KRI Saat Hitam
+ 829 KRI Tarihu
+ 830 KRI Akurang
+ 831 KRI Birang
+ 832 KRI Mulga
+ 841 KRI Badau
+ 842 KRI Salawaku
+ 847 KRI Sibarau
+ 848 KRI Siliman
+ 849 KRI Pari
+ 850 KRI Sembilang
+ 851 KRI Sidat
+ 852 KRI Cakalang
+ 853 KRI Tatihu
+ 854 KRI Layaran
+ 855 KRI Madihidang
+ 856 KRI Kurau
+ 857 KRI Sigalu
+ 858 KRI Sirea
+ 859 KRI Siribua
+ 861 KRI Waigwo
+ 862 KRI Siada
+ 867 KRI Kobra
+ 868 KRI Anakonda
+ 869 KRI Patola
+ 870 KRI Taliwangsa
+ 871 KRI Kalagian
+ 874 KRI Dorang
+ 875 KRI Bawal
+ 885 KRI Tenggiri
+ 886 KRI Cucut
O. KAPAL TANKER 5
+ 901 KRI Balikpapan
+ 902 KRI Sumbu
+ 903 KRI Arun
+ 906 KRI Sungai Gerong
+ 911 KRI Sorong
P. KAPAL TUNDA 3
+ 922 KRI Rakata
+ 923 KRI Soputen
+ 924 KRI Leuser
Q. KAPAL HIDROGRAFI 2
+ 932 KRI Dewa Kembar
+ 933 KRI Rigel
R. KAPAL BANTU 3
+ 952 KRI Nuse Telu
+ 960 KRI Karimata
+ 961 KRI Waigeo
S. KAPAL ANGKUT PERSONEL 6
+ 972 KRI Tanjung Oisina
+ 973 KRI Tanjung Nusanive
+ 974 KRI Tanjung Fatagar
+ 981 KRI Karang Pilang
+ 982 KRI Karang Tekok
+ 983 KRI Karang Banteng
T. KAPAL BANTU RUMAH SAKIT 2
+ 990 KRI dr Soeharso
+ 991 KRI dr Wahidin
++++ PESAWAT ++++
3 x P8A-POSEIDON
3 x PC3-ORION
4 x MPA BOEING 737-200
8 x MPA CN235-220
8 x CASA C212
8 x GAF NOMAD
8 x SOCATA TB
8 x BEACH BONANZ
++++ HELICOPTER ++++
18 x S70B SEAHWAK
18 x PANTHER 565
18 x AW159 WILDCAT
22 x SUPER PUMA
22 x MIL MI-2 HOPLITE
24 x EC-120 COLIBRI
26 x BELL 412E
28 x MBB BO-105
28 x BELL 505
++++ MARINIR ++++
30 x TANK PT-76
30 x IFV BFV-2
34 x IFV BMP-3F
40 x IFV AMX-10P
40 x APC BTR-50
42 x APC BTR-80
44 x ATV PTS
48 x ATV LVTP-7
50 x HOWITZER LG1 105
50 x MERIAM 122
60 x MLRS RM70
66 x MLRS PINDAD
++ PERS MARINIR ++
3 x BRIGADE PENDARAT
3 x BRIGADE INFANTERI
3 x BRIGADE KAVALERI
3 x BATALYON HOWITZER
3 x BATALYON ARTILERI
3 x BATALYON MLRS
edisi ngarep
winehsuka dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup