Kaskus

Entertainment

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !

kiehartantoAvatar border
TS
kiehartanto
Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !
Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !


Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !
ilustrasi wanita korea
pic : google.

Beberapa hari terakhir ini muncul sebuah clip di media sosial yang membuat heboh netizen, yaitu tentang Luna Maya artis cantik dan seksi yang mendapat pertanyaan dari Venna melinda "Ini menarik nih Luna maksudnya aku ingin tanya, kenapa harus lama menikah kalau memang ternyata kan Luna juga umur kan lumayan ya?".

Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !
pic : google

Yes, pertanyaan yang terkesan sederhana tapi cukup 'sensitif' itu pun menuai reaksi dari netizen yang menganggap pertanyaan tersebut tidak sepantasnya ditanyakan di sebuah tayangan/konten yang tentu akan menjadi konsumsi publik.

Tapi, pertanyaanya adalah apakah menikah sebelum umurnya 'lumayan' itu bagi seorang wanita adalah sebuah keharusan?
kalau pria sepertinya tidak masalah mau menikah pada usia berapapun tergantung kesiapannya.

Kalau kita ambil contoh di Korea selatan, justru para wanita disana banyak juga yang tidak ingin menikah atau bahkan memiliki anak, dan hal inipun tidak jarang di lakukan para kaum pria disana,
tentunya bukan tanpa alasan jelas kenapa masyarakat Korea selatan mengambil prinsip seperti ini, jika berbicara para artis atau aktor (selebritis) Korea yang memutuskan untuk tetap tidak menikah tentu alasannya masih bisa kita pahami dan maklumi, yaitu terkait dengan karir ataupun perjanjian dalam kontrak kerja,
lantas bagaimana dengan alasan umum warga disana yang memilih enggan menikah?
pertama karena pola pikir mereka terutama kaum wanitanya adalah tidak ingin dibuat repot dengan kehidupan rumah tangga termasuk memiliki anak, maka tidak heran di Korea selatan menurut data resmi pemerintah, tingkat kelahiran bayinya cukup rendah.

Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !
pic : google

Sementara bagi para pria, jika mereka menikah maka dirinya harus menanggung tanggung jawab sangat berat terutama dalam hal memberi nafkah bagi keluarga dan sebenarnya dimanapun ya konsep berumah tangga memang wajarnya harus seperti itu sebagai seorang kepala keluarga, hanya saja kembali ke biaya hidup yang mahal disana membuat banyak pria menjadi harus berfikir berkali-kali jika memutuskan untuk menikah, apalagi mereka juga tidak ingin dianggap hanya sebagai ATM berjalan yang bekerja siang-malam tapi penghasilannya selalu habis untuk kebutuhan keluarga, maka karena pola pikir antara pria dan wanita inilah yang membuat akhirnya mereka memutuskan untuk tidak menikah.

Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !
pic : google

Alasan lainnya yang membuat banyak masyarakat Korea Selatan tidak menikah adalah karena faktor biaya hidup yang sangat tinggi, terutama dalam hal tempat tinggal, jika harus menikah tentu dirinya harus memiliki tempat yang nyaman untuk ditempati bersama pasangannya, dan untuk mendapatkan tempat tinggal yang nyaman inilah yang harus mau tidak mau membutuhkan biaya yang sangat mahal, belum ditambah jika mereka memiliki anak, biaya kebutuhannya pasti akan berlipat-lipat.

Belum Menikah Padahal Umur Sudah 'LUMAYAN' ? Beginilah Pola Pikir Masyarakat Korea !
pic : google

Jadi bagaimana dengan di Indonesia sendiri?
memang harus diakui, pola pikir masyarakat di kita selalu menganggap umur dan pernikahan itu adalah hal yang penting, terutama bagi para wanita, maka dalam setiap pertemuan baik dengan keluarga besar atau teman-teman lama pertanyaan yang akan muncul adalah 'KAPAN NIIKAH?'

Gimana menurut gansis?



emoticon-televisiemoticon-Cendol Gan emoticon-televisi


Penulis : Kie hartanto

Referensi :  Sumber 1 dan Sumber 2

Gambar : google



KIEHARTANTO-KASKUS 2022
Diubah oleh kiehartanto 06-04-2022 11:39
goeltom25338186Avatar border
Third.ReichAvatar border
zooroAvatar border
zooro dan 27 lainnya memberi reputasi
28
14.4K
191
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
1.3MThread103.8KAnggota
Tampilkan semua post
Third.ReichAvatar border
Third.Reich 
#89
Menurut ane sih..misal seseorang memilih untuk lajang atau single, karena dia rasa itulah yang terbaik untuknya. Dia mungkin pernah mencoba dekat dengan seseorang, tapi tidak berjalan mulus. Dia tidak nyaman berada di dekatnya. Dia memutuskan untuk menjauh.

Itu mungkin tidak terjadi sekali saja. Bahkan terjadi berkali-kali. Dia mungkin pernah menyesali, kenapa dia tidak bisa cocok dengan satu orang pun. Apakah dia punya kelainan? Boleh jadi tidak.

Dia hanya sedang menjadi dirinya sendiri. Dia tidak cocok dengan 5 orang, sebenarnya biasa saja. Bisa jadi kebetulan 5 orang yang pernah dekat dengannya itu memang toxic, asshole dkk. Bisa jadi pula memang sekadar tidak cocok. 5 bukanlah sampel yang cukup untuk dijadikan dasar untuk menghakimi bahwa dia tidak normal.

Atau dia pernah menjalani pernikahan, dan gagal. Itu pun biasa saja. Tidak perlu terbebani, lalu mencoba lagi. Dia boleh menikah lagi kalau dia memang butuh. Kalau tidak, buat apa? Tidak ada gunanya menikah kalau tujuannya sekadar melepas status “janda” atau “duda”.

Justru dia sangat normal ketika dia memilih untuk menempatkan dirinya paling tinggi, melebihi berbagai tekanan sosial.

Perhatikan bahwa di luar sana ada jutaan manusia yang akhirnya memilih untuk menikah dengan orang yang tidak ia sukai, hanya demi menghindari status “perawan tua” atau “bujang lapuk”. Mereka tidak sedang menjadi diri sendiri. Lha, urusan selangkangan saja mereka biarkan orang lain ikut mengatur. emoticon-Ngakak (S)

Sebagian dari mereka bahagia, ya itu biasa saja. Itu bukan hal yang mengherankan. Bahagia itu bisa jadi sangat sederhana. Orang yang tidak punya target bisa sangat bahagia, karena itu tidak pernah gagal. Orang yang tidak punya prinsip juga bisa bahagia, karena tidak ada yang ia langgar.

Tidak ada yang salah dengan diri Agan ketika Agan melepaskan diri dari berbagai tekanan itu. Itu artinya Agan orang yang merdeka.

Juga tidak ada yang salah pada diri Agan kalau ternyata Agan memang tidak butuh partner. Agan butuh teman, seperti manusia lain. Tapi Agan tidak butuh keterikatan. Itu normal saja.

Apakah Agan tidak punya cinta? Tentu punya. Agan berteman, Agan mencintai mereka. Agan juga cinta pada sanak saudara. Bagi Agan itu sudah lebih dari cukup. Agan sangatlah normal.

Nothing is wrong with you. You are just very good at being alone.

Dengan cara pandang yang berbeda, sendiri itu artinya bebas. Agan bebas mau pergi ke mana saja, kapan saja. Agan bebas mau memakai uang Agan untuk apa. Agan sesekali bisa bertindak suka2, tanpa khawatir akan jadi pengaruh buruk pada anak2.

Coba bandingkan dengan mereka yang berkeluarga, berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan hanya untuk pergi jalan2. Dan juga jadwal perencanaan mereka..harus disingkronkan dengan banyak orang.

Percayalah, Agan punya banyak hal yang membahagiakan dalam diri Agan, sebagaimana oranglain juga begitu. Itulah kunci kebahagiaan, yaitu melihat sisi-sisi baik dalam hidup kita, dan menikmatinya.

Ane pribadi melihat ada sangat banyak orang yang memilih untuk hidup sendiri dan berbahagia. Orang2 yang menganggap mereka tidak bahagia, justru adalah orang2 yang hanya paham satu jenis kebahagiaan.

Nice Trit emoticon-2 Jempol
voydkun
wen12691
ichad14
ichad14 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.