Apa Anda pernah merasa ragu dengan identitas Anda sendiri? Mungkin Anda pernah bertanya mengapa Anda dilahirkan atau mengapa Anda tak terlahir sebagai saudaranya Rafathar. Jika iya maka coba tahan dulu keraguan Anda karena Theseus punya keraguan yang lebih besar.

Alkisah ada sebuah kapal super megah yang dibangun oleh tangan-tangan paling terampil para arsitek Yunani. Kapal itu dibangun dengan kayu jati terbaik, dihias dengan permata dan benda-benda paling indah yang bisa mereka temukan, dibangun semegah dan sebesar mungkin untuk bisa menaklukkan lautan. Konon kabarnya, Titanic akan menangis karena iri saat melihat Theseus.



Singkat kata, Theseus pun berlayar mengarungi lautan. Tahun demi tahun berlalu. Badan kapal yang semula dikira tak akan pernah kalah oleh lautan sedikit demi sedikit terkikis oleh ombak. Ornamen-ornamen dari Yunani yang semula dikira paling indah akhirnya diturunkan dan digantikan dengan ornamen luar negeri. Bahkan para awak kapal pun satu per satu memilih untuk turun dan menetap di pulau yang mereka kunjungi. Akhirnya saat Theseus kembali pulang ke Yunani, tak ada sedikit pun bagian yang masih sama dari awal keberangkatannya.

Melihat itu para arsitek pencipta Thesus pun merasa kecewa. Akhirnya mereka pergi mengarungi lautan dan secara ajaib mengumpulkan kembali semua bagian-bagian Theseus yang lama dan menyatukannya untuk membentuk Theseus yang mereka kenal di masa lalu.

Sekarang ada dua Theseus. Theseus yang dibangun dengan bagian-bagian lama dan Theseus yang telah mengalami ribuan renovasi hingga menjadi baru seutuhnya. Sekarang, mana Theseus yang asli?



Kapal yang lama tentu saja asli, itulah wujud awal dari Theseus dan seluruh suku cadangnya adalah suku cadang yang sama dengan yang digunakan para arsitek untuk membangun Theseus. Namun, kapal yang baru juga asli. Itulah kapal yang telah berlabuh mengelilingi dunia dengan membawa nama Theseus. Seluruh suku cadangnya memang berganti, tapi suku cadang itu juga memiliki sejarah panjang dengan suku cadang yang lama.

Mana yang asli, mana yang palsu. Dua-duanya asli, dua-duanya palsu. Apakah ada jawaban untuk paradoks ini?

Ada dong. Jawabannya bisa kita temukan pada pelajaran Biologi, bab regenerasi sel, meskipun kita harus sedikit membawa-bawa filosofi.

Menurut penelitian, tubuh manusia membutuhkan sepuluh hingga dua belas tahun untuk sepenuhnya meregenerasi sel. Artinya, dalam 12 tahun ke depan seluruh sel yang menyusun tubuh Anda sekarang tidak akan tersisa lagi. Sel-sel itu akan mati dan akhirnya terbuang, digantikan oleh sel-sel baru. Prosesnya memang amat sangat kecil sampai-sampai kita tidak menyadarinya, tetapi setiap hari tubuh kita terus mengalami perubahan.



Lalu, manakah yang asli, diri Anda saat ini atau diri Anda 12 tahun ke depan? Jawabannya sederhana saja, untuk saat ini Anda adalah yang asli sedangkan di masa depan Anda yang saat ini hanyalah bagian dari masa lalu. Dua belas tahun ke depan Anda akan melihat ke belakang untuk menenang diri Anda di masa lalu dan menyadari betapa banyaknya Anda berubah. Anda di masa lalu memang asli, tapi di masa depan itu tak lebih dari sekedar memori. Meskipun entah bagaimana seseorang bisa mengumpulkan kembali sel-sel Anda dari masa itu dan membangun tubuh Anda 12 tahun yang lalu, tubuh itu sudah mati. Tak ada keaslian di dalam sana.

Theseus juga serupa. Meskipun para arsitek bisa mengumpulkan kembali bagian-bagian Theseus dan membangunnya seperti sedia kala, tapi Theseus itu hanyalah bagian dari masa lalu. Waktu berubah, manusia berubah, Theseus pun harus mengalami perubahan. Waktu sudah, dan akan terus, merubah sifat dan keaslian seseorang/sesuatu dan yang bisa kita lakukan hanyalah berdamai dengannya.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur