Jakarta, IDN Times - Sebanyak 172 kios Lenggang Jakarta yang berada di Monas, Jakarta Pusat terbakar pada Kamis (31/3/2022) pagi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku prihatin dan menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan kios yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 600 meter persegi tersebut.

“Kita tentu prihatin atas kejadian kebakaran di IRTI apalagi yang terbakar kios-kios UMKM, ini jadi perhatian kita bersama untuk ke depan lebih hati-hati lagi. Nanti kita akan pastikan cek apa sesungguhnya menjadi penyebab,” terang Riza kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).

Dia meminta agar pihak pengelola dan pengguna kios bisa lebih hati-hati supaya kebakaran ini tak terulang lagi. Riza juga belum dapat memberikan kepastian terkait pembangunan kembali kios-kios tersebut, sebab menurutnya harus dikroscek terlebih dulu.

“Nilai kerugian itu berapa kan baru dikira-kira, nanti kepastiannya berapa nanti kita carikan solusi terkait pembangunan kembali kios di kawasan parkir,” ungkap dia.

1. Kebakaran Lenggang Jakarta diduga akibat korsleting listrik
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan, penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik.

"Api diduga muncul dari lapak atau kios sepatu dan tas milik Pak Lubis, kemudian merambat dengan cepat karena banyak bahan mudah terbakar," kata Asril saat dikonfirmasi, dikutip dari ANTARA.

Tim perwira piket menerima informasi kebakaran tersebut pada pukul 05.20 WIB. Kemudian, sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kebakaran.

2. Tak ada korban jiwa, tapi kerugian ditaksir Rp1,2 miliar
Petugas berhasil mendinginkan lokasi pada pukul 05.50 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini.

Asril menjelaskan, sebanyak 166 kios suvenir atau cenderamata dan enam kios kuliner hangus akibat kebakaran tersebut. "Akibat kebakaran 172 kios tersebut, kerugian diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar," kata dia.

3. Dibangun Ahok untuk para PKL
Kawasan Lenggang Jakarta dibangun saat masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan diresmikan pada 2015 lalu. Ahok membangunnya selama 1,5 tahun. Kawasan ini sengaja dibangun untuk para pedagang kaki lima yang selama ini tidak terurus.

Lenggang Jakarta dibangun atas kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan perusahaan swasta menggunakan dana coorporate social responsibility (CSR). Setidaknya, terdapat 339 PKL yang menjajakan dagangannya di sini.

https://www.idntimes.com/news/indone...ini-kata-wagub

Wuih...