Kaskus

Story

afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)

emoticon-UltahHallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 11:14
bebyzhaAvatar border
jiren11Avatar border
mangawal871948Avatar border
mangawal871948 dan 206 lainnya memberi reputasi
195
230.8K
2.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#771
Part 8 - Peperangan (Melewati Jalur Memutar)

Setelah semua pasukanku kembali dalam keadaan fit, aku dan pasukan meneruskan perjalanan, kita mengambil rute yang baru sesuai yang disarankan oleh Abimantra, karena jalan yang kita lewati bukanlah jalan yang seharusnya maka medan yang kita temuipun cukup beraneka ragam, mulai dari banyaknya tumbuhan berduri, medan yang terjal dan tentu saja kita harus membuka jalanm, karena sepanjang jalan kita melewati ilalang dan semak semak yang cukup tinggi.

Agrani memilih untuk memantau kita dari atas seperti yang dilakukan oleh Lagatirta, namun karena saat ini Lagatirta berserta rombongan sedang dalam masalah makanya tidak ada sama sekali yang memantau dari atas, Agrani berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlihat oleh musuh, dia terbang hingga dibalik awan.

Sepanjang perjalanan aku meminta informasi yang banyak dari Abimantra, dia pasti lebih tahu bagaimana dengan keadaan yang lainnya, itu sih yang aku harapkan, hanya saja saat aku menanyainya, dia justru berkata tidak tahu bagaimana dengan kelompok yang lain, apakah berjalan mulus atau sama saperti aku tadi kalau mereka juga diserang oleh pasukan Bajra.

Abimantra hanya mengatakan padaku semoga walau strategi kita sudah bisa dibaca oleh musuh, kelompok yang lain bisa berimprovisasi sendiri, kalo aku sih yakin mereka pasti bisa, mau bagaimanapun mereka sudah biasa dengan hal seperti ini, tidak mungkin mereka akan kesusahan menghadapi semua ini.

Diperjalanan menuju kampung yang dikatakan oleh Abimantra, Shinta terus mendempel padaku, dia takut sepertinya jika akan ada serangan dadakan lagi yang diarahkan kepadaku, pandangan was wasnya menembak kesegala arah untuk memastikan tidak ada bahaya.

Aruna berjalan bersama Adiwilaga, dia berada dibarisan paling depan untuk berjaga jaga jika nantinya ada yang mencurigakan, sesekali Adiwilaga melesat terlebih dahulu kebeberapa pohon yang berada didepan kita untuk memastikan situasi, begitupun Aruna, kalau bisa dibilang Aruna dan Adiwilaga ini memiliki keserasian dalam bertindak, mereka bagai sepasang prajurit yang memiliki kemampuan yang sama dan kesigapan yang sama.

Anak kecil bersisik hijau itu awalnya digendong oleh Abimantra, namun entah dia melihat apa di sebelah kanan kita, dia kemudian meminta turun dan langsung melesat mengejar objek yang dia lihat itu.

Kita yang sedang dalam posisi was was, melihat anak kecil bersisik itu melesat kearah kanan, membuat kita langsung mengambil posisi menyerang, sambil menunggu anak kecil peliharaan Abimantra itu kembali.

Kita tunggu selama beberapa waktu namun anehnya dia samasekali belum kembali, Shinta memerintahkan satu anak buahnya untuk mengecek kearah diamana anak kecil tadi pergi, salah satu pasukan Shinta pun menuruti perintah itu, baru beberapa langkah menuju arah anak tersebut, tiba tiba kita dikagetkan dengan suara semak semak yang bergerak. Sreeekk srreekk sreekk, suara dedaunan yang bergesekan dengan sesuatu membuat nya bersuara demikian.

Pasukan Shinta yang diperintah melihat kondisi disana langsung memasang kuda kuda dan mengacungkan pedang yang dia bawa untuk berjaga jaga siapa tahu itu adalah musuh yang sedang mendekat kemari, dan setelah beberapa waktu sesuatu melompat dari arah semak semak tersebut, hal itu membuat pasukan Shinta itu langsung menebaskan pedang yang dia bawa kearah sosok yang melompat itu, dan.....

CTTIINGGG, pedang yang ditebaskan kearah tersebut tiba tiba terpental karena tangkisan dari sosok itu, yang ternyata adalah anak kecil berisik yang kembali membawa hasil buruannya berupa kelinci hitam dengan taring panjang yang digigit pada mulutnya.

Abimantra tertawa terbahak bahak melihat ekspresi kita semua yang sedikit kaget dan kesal akibat tingkah dari anak bersisik itu.

Anak kecil itu berjalan sembari menatap sinis pada pasukan Shinta yang tadi menyerangnya itu, sambil berjalan dengan kaki dan tangannya anak kecil itu membawa kelinci itu dimulutnya dan berjalan kearah Abimantra.

“Dasar anak kecil yang selalu merepotkan, kamu tahu tidak sih kita ini sedang dalam kondisi seperti apa?” protes Shinta pada anak bersisik itu

“Huh...” sambil membuang muka anak kecil itu membalas pertanyan Shinta.

“yan aku boleh nggak sih hajar dia, aku sudah sebel banget sama dia, sejak pertama ketemu sampe sekarang selalu bikin repot” tanya Shinta yang sudah emosi pada anak itu.

“haha sudah lah sudah, lagian dia kan kembali baik baik saja, kita juga tidak ada yang terluka, namanya juga anak kecil Ta” aku berusaha menenangkan dia.

“ternyata kau lapar ya, ya sudah makan dulu, baru kita lanjutkan perjalanan” tanya Abimantra pada bocah itu dan meminta kita untuk beristirahat sejenak.

“Dasar anak yang merepotkan , awas saja kalau nanti masih bikin ulah kamu akan ku ajar betul betul” ucap Shinta mengancam

“Huh....” kembali anak itu memandang Shinta lalu kemudian membuang muka kembali dan asik menyantap hasil buruannya.

“Ryaaaannnnn, sumpah aku sudah gemes banget sama anak itu, ingin ku cubit dia sampai terkelupas sisik sisiknya itu” ucap Shinta menahan emosinya dan gemas pada nya

“sudah sudah kita istirahat dulu, semuanya istirahat, gunakan waktu sebaik mungkin untuk hal yang bermanfaat” perintahku pada semua yang ada disana

Disaat kita beristirahat kita saling bercengkrama, membahas tentang strategi strategi yang mungkin bisa berhasil untuk menghajar Bajra, secara tidak langsung Abimantra dulu pernah mengetahui berita tentang si Bajra ini, tapi dia sama sekali belum pernah bertemu dengan sosok Bajra, Abimantra sangat penasaran dengan kehebatan dan kebringasan Bajra, apakah sesuai dengan omongan orang selama beratus tahun itu.

Disaat aku sedang berbincang dengan Abimantra, sepertinya Shinta akan iseng pada anak kecil itu, terlihat Shinta berjalan perlahan menuju kearah anak kecil itu yang sedang asik menyantab buruannya.

Setelah dekat dengan anak itu, Shinta kemudian mengambil posisi jongkok didepan anak kecil tersebut, melihat anak itu yang sedang asik makan.

“wih wih wih, enaknya kamu makan ya” ucap Shinta yang sudah jongkok didepan anak itu sambil melihat nya makan

“huh....” anak itu membuang muka lagi dan berbalik membelakangi Shinta

“hey hey, gimana kalau kita berdamai, maukan?” tanya Shinta membujuknya

“........” anak itu diam sambil menggelengkan kepalanya kemudian mengarahkan tangannya kebelakan sambil meletakan tulan didepan Shinta.

“-_- apa maksudmu ini bocah menyebalkan” tanya Shinta yang geram karena tiba tiba diberi tulang olehnya

“makan lah itu” ucap anak itu tetap membelakangi dan asik makan

Shinta pun berdiri dari posisi jongkoknya, dan berjalan maju kearah anak itu menghadap

“ok aku akan makan, tapi........ ini yang akan aku makan hahaha” secepat kilat Shinta mengambil buruan yang sedang dimakan itu. Kemudian kabur sejauh mungkin

Seketika itu anak bersisik itu, rewel dan mengejar Shinta dengan cakarannya yang siap ditebaskan pada Shinta.

“kembalikan makananku, dasar tante tante menyebalkan, atau akan ku tebas tubuhmu itu tante” ucap anak itu mengejek

“haha tangkap saja kalau kau bisa” jawab Shinta menantang.

Aku dan Abimantra yang sedang berbincang otomatis langsung teralih oleh tingkah mereka yang masih kekanak kanakan, mungkin wajar untuk anak bersisik itu, tapi untuk Shinta sepertinya ini sudah bukan umurnya lagi.

“Shinta sudah hentikan nanti akan memancing musuh datang kesini kalau kalian ribut terus seperti itu” Teriaku menyuruh Shinta agar berhenti.

Anak bersisik itu menambah kecepatannya dan setelah hampir sampai didekat Shinta, anak itu benar benar akan menebas tubuh Shinta dengan cakar yang sudah siap menebas.

Namun hal itu bisa dicegah oleh Abimantra yang datang tepat pada waktunya, saat anak itu menebas, Abimantra tepat menahan tubuh anak itu, walaupun anak itu sudah menggerakan cakarnya untuk menebas untung saja tidak mengenai tubuh Shinta dan hanya menyayat selendang yang dikenakan Shinta.

Melihat selendangnya yang koyak akibat serangan anak kecil itu, Shinta terlihat marah, karena selendang itu adalah pemberian dari neneku dulu,

“beraninya kau bocah ingusan merusak selendang ini” dengan tatapan penuh emosi Shinta berkata.

“sudah, sudah hentikan, kalian mau kita diserang lagi dengan keadaan yang tidak siap, ini malah ribut ribut urusan nggak penting” ucap Abimantra meminta

“aku akan tetap menghabisimu, aku sudah habis kesabaran atas tingkahmu padaku bocah sialan” Shinta tetap meluncur menyerang anak itu yang sudah berada di gendongan Abimantra

“SHINNTAA, kalau kamu tetap seperti ini, sebaiknya kamu pulang saja dirumah, temani Via, biara aku dan yang lainnya saja yang meneruskan perjalanan ini” terpaksa aku mengatakan itu supaya dia berhenti.

“tapi Ryan aku sudah habis kesabaran” Shinta berhenti dan protes padaku

“bukan dia yang berulah, kamu yang berulah, sini kemari kamu” aku meminta Shinta untuk datang kepadaku, kalau dipikir aku seperti sedang memarahi anak kecil yang sedang bertengkar.

“kamu ini, kalau tadi kamu tidak merebut makanan dia, dia pasti tidak akan mengganggumu juga, sudah kamu mau ikut melanjutkan perjalanan ini atau pulang” tanyaku tegas

“aku tetap mau disini, menemani kamu sampai misi ini selesai” dia tertunduk merasa bersalah

“kalau begitu sudah tidak usah ribut lagi, tolong bantu lah aku Ta, aku ingin membinasakan Bajra yang harus dimusnahkan” pintaku pada Shinta supaya dia tidak berulah lagi

“baiklah maaf kan aku” sambil tetap melirik kearah anak kecil itu Shinta menuruti kata kataku

Sebenarnya aku sedikit tidak enak memarahi Shinta di depan para pasukannya, mau bagaimanapun dia adalah sosok pemimpin di bangsanya,

“sudah lah tidak apa, sudah ayo kita duduk lagi disana” aku menggandeng Shinta untuk duduk disampingku seperti tadi

Shinta terlihat saat ku gandeng tetap saja melihat kearah anak yang digendong Abimantra itu, dan ternyata anak kecil itu malah menjulurkan lidah tanda mengejek khas anak anak, bukan namanya Shinta kalau tidak terpancing walau sedikit, Shinta melihat batu didepannya dan menendangnya kearah belakang dan tepat mengenai jidat anak kecil itu.

Terlihat anak yang digendong itu merasakan kesakitan saat terkena lemparan batu dari Shinta yang cukup keras, melihat anak yang digendongnya itu merasa kesakitan saat terkena batu yang dilempar Shinta, Abimantra malah justru menampahkan tepukan yang sedikit keras pada jidat anak tersebut, dan berkata...

“makanya kan sudah dibilang nggak usah main main disini, kita ini dalam keadaan serius sekarang”

Anak kecil itupun hanya terdiam dan tertunduk sama seperti Shinta tadi.

Abimantra kemudan duduk lagi berhadapan dengan ku, sepertinya dia akan menerangkan sesuatu yang penting karena terlihat dari ekspresi mukannya yang tiba tiba berubah.

"OK KU POSTING LEBIH AWAL DAH, BIAR PADA SEMANGAT KASIH CENDOL, UNTUK KELANJUTAN PART 9 ADALAH JUMLAH CENDOL DIPART INI HARUS MENCAPAI 95 CENDOL DAN 190 CENDOL PADA THREAD INI SAAT WAKTU SUBUH,

HEHE AGAK MEREPOTKAN YA, KALIAN SEMANGAT KASIH CENDOL, OGUT JUGA SEMANGAT UPDATE KOK"
deddydot16
oktavp
N_182
N_182 dan 73 lainnya memberi reputasi
74
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.