Ada yang menarik pada pulau Jawa, pulau sebagai pusat peradaban di Indonesia karena banyak kota besar yang ada disini.

Pulau Jawa memang menjadi pusat peradaban bangsa Indonesia, namun hadirnya IKN bisa saja peradaban bangsa Indonesia tidak akan berpusat di Pulau Jawa lagi.

Namun di pulau Jawa ada 2 suku bangsa yang hebat yaitu antara Sunda dan Jawa, bila populasi mereka digabung hampir 60% dari populasi dari bangsa Indonesia. Keduanya juga memiliki historis yang panjang.



Banyak histori pertentangan antara orang Sunda dan orang Jawa, seperti kultur dilarang menikah diantara mereka. Atau ada persaingan diantara mereka, tapi bukan itu yang kita bahas namun apa perbedaan karakter dari kedua suku ini yang akan diulas!

Sebenarnya keduanya berasal dari rumpun autronesia, suku ini mengarungi negara Taiwan, kemudian di sepanjang pantai Asia Tenggara (pantai Champa), lalu ke Indonesia, dan ke Madagaskar.

Orang Jawa dan Sunda juga berasal dari suku ini, ini memang sebatas teori awal ketika ditemukannya gerabah dan lainnya oleh peneliti. Namun ada teori menarik dari Stephen Oppenheimer di tahun 1998. Dimana ia mengemukakan Teori Sundaland, bahwa yang melakukan migrasi bukan dari Yunan justru sebaliknya manusia dari tanah Melayu atau Sundaland (paparan Sunda), yang migrasi kesana dan Sundaland adalah benua cikal bakal Kepulauan Nusantara. Ini diungkap dari bukunya Eden in the East: The Drowned Continent of Southeast Asia.



Lalu ada teori lain yang liar, dimana Orang Jawa berasal dari Yahudi dengan cocoklogi Jews = Jawa. Maka akhirnya ada teori yang mengatakan Nabi Sulaiman itu bukan orang Israel tetapi orang Jawa, bahkan teorinya candi Borobudur itu dibuat oleh Nabi Sulaiman. Dengan nama awalan Su identik dengan nama-nama orang Jawa. Seperti Sukarno, Suharto, Sutejo, Sutomo, Subagio dan lainnya. Teori ini dikembangkan oleh KH Fahmi Basya, tapi untung Superman ndak di klaim orang Jawa.

Tapi apapun itu teorinya kita sepakat bahwa Sunda dan Jawa bagian dari rumpun autronesia. Tapi mana yang lebih awal ada di pulau Jawa, Sunda atau Jawa.

Menurut historis adalah Sunda, yang ada lebih awal, dimana suku Sunda sudah bisa menulis diabad ke 4-5 masehi dimana ada prasasti yang ditulis Raja Purnawarman bahwa dia adalah Raja yang tinggal di Sundapura, sekarang ini daerah Bekasi.



Karena kerajaan Tarumanagara adalah kerajaan tertua di Indonesia, Tarumanegara ialah kerajaan yang pernah menguasai kawasan yang kini menjadi wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Namun sebelum itu ada kerajaan yang lebih tua lagi, yaitu kerajaan Salakanagara diyakini sebagai leluhur Suku Sunda, karena wilayah peradaban keduanya sama persis. Menariknya lagi kerajaan Salakanagara, bermula ketika seorang pedagang dari India yang bernama Dewawarman 1 yang menikah dengan putri penguasa Sunda "Aki Tirem", akhirnya ia menetap di pulau Jawa, dan diteruskan pada keturunannya. Tahun 358 M baru muncul Kerajaan Tarumanegara yang dipimpin seorang raja bernama Maharesi Jayasingawarman yang juga berasal dari India menikah dengan putri dari kerajaan Salakanegara.



Dari historis ini suku sunda bisa dibilang ada campuran berdarah India.

Selanjutnya kapan orang Jawa memulai peradaban catatan tertulis mereka, dari historis dimulai pada Raja Sanjaya pendiri Kerajaan Mataram kuno. Konon raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mataram ini memiliki keturunan dari tanah Sunda.

Walaupun kerajaan ini baru muncul, namun mulai mendominasi histori pulau Jawa, keturunannya mulai mendirikan Kerajaan baru seperti Kerajaan Medang, Kahuripan, Kadiri, Singhasari, hingga Majapahit.



Sejak saat itu catatan histori orang Jawa mulai mendominasi nusantara, sementara itu catatan baru tentang orang Sunda perlahan menghilang. Karena wilayah yang diklaim awalnya kerajaan orang Sunda diambil alih oleh Kerajaan Demak hingga menguasai Cirebon, Banten dan Sunda Kalapa 1572.

Lah orang sunda kemana? Mereka berada di wilayah Priangan dikenal di daerah timur antara lain Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Sumedang, dan daerah pegunungan sekitarnya. Bisa dibilang wilayah orang sunda meliputi wilayah Gunung Gede, Gunung Galunggung, Gunung Papandayan, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Guntur, dan Gunung Cikuray.



Maka, wilayah Priangan dihuni sebagian besar oleh suku Sunda yang sering disebut urang gunung. Dan tanah priangan ini tanah yang paling subur di pulau Jawa, bahkan airpun mudah didapat.

Hal inilah yang mengakibatkan perbedaan besar karakter orang Sunda dan orang Jawa seperti saat ini. Karena kesuburan tanahnya menyebabkan orang sunda menjadi malas untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa yang lain.

Makanan utama orang Sunda masa itu adalah Singkong sampe daunnya juga dimakan, singkong cukup mudah untuk dikembangkan karena tinggal tanam batangnya, maka hasilnya singkong bisa tumbuh subur tanpa harus banyak pupuk atau banyak bekerja. Mereka mau daging hewan juga mudah, ada yang diternak atau pun yang liar tinggal berburu, maka apalagi yang ingin mereka cari? Istilahnya "tongkat batu jadi tanaman, saking suburnya"



Otomatis mereka tidak ingin pergi dari wilayahnya, apalagi berinteraksi dengan suku bangsa yang lain. Nah, ketika perkembangan zaman mereka pun harus berinteraksi dengan bangsa yang lain akhirnya menjadi inferior dan mudah terpengaruh mengikuti budaya bangsa lain.

Kalau orang Jawa kebalikannya, kultur Jawa yang banyak dataran rendah, pegunungan yang sedikit, bahkan sering berinteraksi dengan bangsa lain akibat perdagangan yang dilakukan membuat orang Jawa harus banyak bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain.

Maka, karakter mereka menjadi orang yang ulet, gigih dan pekerja keras kalau tidak mau ditindas.

Apalagi makanan utama mereka nasi, dimana prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar. Hingga watak sabar, berfikir jangka panjang dan lainnya sering kita lihat pada karakter orang Jawa.



Sedangkan representasi karakter orang sunda adalah karakter si Kabayan, dimana dirinya pemalas tapi cerdas.

Maka, kecerdasan orang sunda ini melahirkan seni tingkat tinggi banyak seniman lahir dari suku Sunda, sedangkan orang Jawa ini ulet dan gigih maka banyak yang berhasil menjadi pemimpin dari kepala desa hingga Presiden, dan mampu berbaur dengan suku bangsa manapun.



Itulah perbedaan karakter menurut saya, kalau kisanak dan nisanak apa ada tanggapan yang lain?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google