Terima kasih, Maaf, dan pengumuman.

Sebelumnya, gua mau ngucapin banyak-banyak terima kasih buat para pembaca setia LIMA BELAS MENIT, meskipun makin kebelakang makin lama updatenya, wkwkwkwk. Seenggaknya ada dua hal, satu ngumpulin mood. Dan yang kedua kalau masih inget di pertengahan cerita update jadi seminggu sekali karena gua kepikiran buat jadiin cerita di kelas tiga ke dalam buku. Tentu aja nggak segampang itu dan nggak kesampean.

Dari awal gue menulis cerita ini, gue sama sekali nggak nyangka kalau ternyata respon yang diberikan cukup positif. Meskipun makin kebelakang komentarnya kebanyakan nanyain lanjutan postnya, tapi gue sadar itu karena gua yang nggak menjaga pace dan hype cerita waktu awal-awal cerita ini gue buat. Sering juga gue ngerasa nggak enak sendiri gara-gara updatenya kelamaan. Terutama buat penutupan ini.

160 ribu lebih read, dan komentar hampir mencapai seribu. Emang nggak bisa disandingin dengan cerita-cerita legend yang ada di forum SFTH ini. Tapi dengan angka segitu aja sangat amat ngebuat gue seneng. Karena dalam hidup gue hampir nggak pernah gue mendapat apresiasi seperti ini.

Karena dari itu, gue ingin mengucapkan TERIMA KASIH sebesar-besarnya buat agan dan sista yang udah ngeluangin waktunya buat baca cerita yang nggak seberapa ini. Terutama buat para readers yang selalu setia bahkan sampe kesel karena ceritanya makin lama makin jarang diupdedate. Gue sekali lagi mengucapkan banyak-banyak TERIMA KASIH.

Satu lagi mungkin yang ngebuat epilog dan part special lama gue update. Secara nggak langsung gue juga nggak menginginkan cerita yang gue tulis ini habis, selesai, atau apa pun itu. Secara nggak langsung cerita ini udah menjadi bagian dari hidup gue selama tiga tahun kebelakang. Disaat gue lagi seneng, disaat gue merasakan diri gue yang terpuruk. Melanjutkan cerita ini menjadi pelarian atau bahkan sesuatu yang sangat ingin gue lakukan selamanya.

Selain itu, gue juga ingin meminta MAAF yang sebesar-besarnya bagi agan dan sista setelah membaca part epilog dan merasa tertipu atau merasa kecewa dengan cerita yang udah gue buat. Sungguh nggak ada niatan seperti itu dari gue.

Sebelum menulis cerita ini, gue kepikiran, gimana yaaa kalau misalnya gue melakukan langkah awal seperti yang ada di dalam cerita ini buat ngedeketin cewek yang gue suka. Mungkin kelanjutannya bakal seperti yang gue tulis di cerita ini. Atau gue bahkan ngerasain yang namanya penolakan. Apa pun pilihan yang gue ambil, dulu dan sekarang, semuanya pasti akan berpengaruh terhadap hidup gue kedepannya. Seperti memilih satu dari dua cabang jalan dan nggak ada cara buat kembali.

Kalau dibilang seratus persen karangan, selain kakak perempuan gue yang gue karang, ekskul band, dan rumah Bobby yang ada studio bandnnya, gue berusaha menggambarkan apa yang bener-bener gue rasakan saat di sekolah.Setiap sudut ruangan. Temen-temen gue yang gue ambil dari refrensi yang gue alami sendiri. Kalau boleh berkilah, mungkin perbandingannya 50 karangan dan 50 lagi pengalaman yang gue alami.

Tapi gue sadar alasan tersebut mungkin kurang memuaskan bagi agan dan sista yang udah repot-repot meluangkan waktunya buat membaca cerita ini. Karena hal tersebut, gue bener-bener minta MAAF.

Kalau ada dari agan dan sista mau dan ingin bertanya yang berkaitan dengan cerita ini, gue dengan senang hati akan menjawabnya. Tentu akan gue sesuaikan dengan batas-batas secara sosial seperti informasi pribadi para tokoh, kecuali TREYA. Karena bisa dibilang TREYA itu adalah manisfetasi dari diri gue sendiri.

Lalu, bagaimana kelanjutan cerita ‘TREYA’. Sejujurnya, gue juga nggak menginginkan buat cerita ini selesai. Gue sangat suka bercerita dan menulis. Sebagai pelarian atau pun sebagai suatu hal yang gue sukai. Tapi gue sadar, kalau kelanjutan cerita ini bukanlah bagian dari hidup gue. Mungkin sekitar 30 persen cerita yang TREYA alami, dan latar belakang yang dimiliki TREYA akan sama, tapi tentu tidak dengan jalan hidup yang gitartua24 miliki.

Sebenrnya gua ingin melanjutkan kisah hidup TREYA di forum SFTH ini, tapi gue juga nggak tau bagaimana dengan respon kalian ketika membaca kisah TREYA yang udah kalian tahu kebenarannya. Apakah antusiasnya masih sama, atau malah nggak diterima sama sekali.

Gue juga kepikiran mau ngelanjutin cerita ini di platform lain, dimana di platform tersebut para pembaca bisa memberikan donasi seikhlasnya atau bahkan jika perpartnya nanti akan dikenakan biaya kalian masih mau membacanya atau nggak. Yaah, seandainya cara ini berhasil, gue anggap kalau itu adalah apresiasi dari para pembaca.

Tetapi, seandainya gue masih diizinkan buat melanjutkan kisah hidup TREYA di forum SFTH ini, gue dengan senang hati untuk melajutkannya tanpa harus memikirkan donasi, biaya, ataupun ‘apresiasi’ tersebut. Karena seperti yang udah gue bilang sebelumnya, menulis cerita LIMA BELAS MENIT ini udah menjadi bagian dari hidup gue.

Akhir kata, sekali lagi gue mengucapkan TERIMA KASIH DAN MAAF bagi para agan dan sista yang udah setia buat mengikuti kisah kehidupan TREYA. Tanpa kalian, cerita ini bukan apa-apa.

Sincerely Yours,
gitartua24

P.S : Abis ini masih ada special part

P.S : Kalau ada yang mau buat follow-followan langsung di instagram atau pun twitter untuk menjalin hubungan di dunia nyata gue sangat senang. Siapa tau bisa menjalin relasi kedepannya, sekalian gue juga mau ngepromosiin hal lain yang gue lakukan, hehe. Jangan sungkan buat ngePM yaaa.