Sangat terasa plandemic sudah menyerang negeri selama lebih dari 2 tahun. Selama itu pula, penghasilan ane hancur2an tak menentu. Ane adalah seorang tulang punggung dalam keluarga dimana satu2nya profesi ane adalah Driver G*jek. Sedangkan istri adalah seorang ibu rumah tangga tanpa seorangpun ART . Kami memiliki seorang anak putri berusia 1 tahun 6 bulan dan saat ini istri ane sedang mengandung calon anak ke-2 kami.

Selama 2 tahun belakangan, sistem bonus G*jek dihapus dan orderan menurun. Kebijakan ini diambil karena konon perusahaan Decacorn tersebut merugi hingga harus melakukan pengetatan dan perampingan perusahaan. Anepun mengakalinya dengan menambah jam kerja, dari yang biasanya perhari 6-8 jam, sekarang rata2 15-18 jam.

Selama hampir 1 bulan terakhir, orderan yang masuk ke akun G*jek ane sangat langka. Bahkan selama 24 jam ane onbid hanya mendapatkan 1-2 order . Situasi ini bahkan mengalahkan situasi langkanya orderan di awal2 PSBB pertama dimana saat itu semua mall, restoran, toko, sekolah, kampus kantor dll dipaksa tutup.



Sudah segala daya dan upaya ane lakukan agar ane mendapatkan order. Mulai dari online selama 24 jam tak henti, autobid, menjaga performa 100% dengan tidak pernah melewati dan membatalkan orderan, selalu memberikan pelayanan terbaik (dibuktikan dengan selalu mendapat *5) dan bahkan ane secara lancang menghubungi salah satu pegawai kantor G*jek via WA untuk meminta beliau mengecek sebenarnya ada apa atau apa ada yang salah dengan akun ane. Mengapa harus menghubungi personal? Karena setiap ane menghubungi pihak aplikator baik melalui pesan bantuan maupun email selalu dibalas oleh robot dengan templates-templatesyang sama sekali tidak menjawab.



Kini amunisi dapur, kebutuhan debay dll sudah mengosong. Senyuman istri sudah tak selebar sebelumnya. Sang debaypun berat badannya kian menurun. Harga kebutuhan pokok yang semakin membumbung tinggi tak masuk akal membuat hidup kami jauh dari layak. Ane pribadi ga masalah kalau ane ga makan. Asalkan istri dengan anak dalam kandungannya dan anak ane bisa cukup makan

Nyaris putus asa karena sudah berbagai upaya mencari pekerjaan2 lain yang bisa ane lakukan dengan segala keterampilan yang ane punya namun hasilnya nihil. Bisa dikatakan ini adalah titik terendah ane selama 33 tahun hidup. Merasa gagal menjadi tulang punggung karena sudah berusaha maksimal dan melupakan tidur demi mendapatkan sebagian rezeki namun hasilnya nihil. Ingin melepaskan istri dan anak bersama pria lain yang mapan atau setidaknya tidak begitu susah namun hati dirasa tidak ikhlas

Hai Bubu, Sativa dan calon adeknya Sativa . Maafkan Baba ya, Baba sendiripun tidak tahu mengapa jalan satu2nya Baba mencari rezeki untuk kalian terhalang sebuah tembok besar yang abstrak. Tembok besar yang tidak ada satu manusia di muka bumi dapat menjelaskannya. Baba mungkin tidak menangis namun percayalah hati ini benar2 terluka hingga Baba larut dalam kesedihan dan depresi yang begitu mendalam. Baba tak butuh kata semangat, sabar yaa atau kata2 motivator ulung lainnya karena sesungguhnya yang Baba butuhkan adalah orderan agar kalian tetap bisa hidup

Terimakasih banyak kepada para agan dan sis yang sudah meluangkan sebagian waktunya untuk membaca curahan hati ini. Semoga kalian tidak bernasib sama karena demi apapun, posisi, situasi dan kondisi ini sangatlah menyakitkan