Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Akibat Perang Rusia-Ukraina, Uganda Meminta India Melakukan Maintenance Su-30MK2
Quote:


Perang Rusia dan Ukraina kini mulai membawa dampak buruk bagi negara pengguna alutsista Rusia, pasalnya negara-negara pengguna alutsista Rusia kini kebingungan ke mana mereka harus melakukn proses "Maintenance Repair and Overhaul (MRO).Dan baru-baru ini menurut laporan Air Recognition, Uganda telah memutuskn untuk mengirim Su-30MK2 milik mereka ke India untuk menjalani MRO. MoU antara kedua negara itu ditandatangani pada 4 Maret 2022, dengan kesepakatan itu India akan membantu melakukan perawatan dan dukungan teknis untuk Su-30 Uganda. Sebelumnya MRO Su-30 Uganda dikerjakan oleh Pabrik Pesawat Komsomolsk-on-Amur, yang merupaka bagian dari United Aircraft Corporation (UAC) Rusia.

India akan menunjuk Hindustan Aeronautics Limited (HAL) untuk MRO tersebut, di mana perushaan ini memiliki lisensi untuk produksi Sukhoi SU-MK30I. Sementara itu pihak HAL menyebut telah siap melakukan MRO jet tempur Uganda tersebut. Sebagai negara yang dipercaya mrmproduksi Su-30MKI secara mandiri, India saat ini juga punya fasilitas sendiro untuk MRO sekitar 200-an pesawat Su-30 miliknya. Selain India, negara di Asia yang bisa melakukan MRO Su-30 adalah China. Di mana China juga dapat lisensi untuk produksi Su-30 secara lokal.

Setelah diterbitkannya undang-undang Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) semasa rezim Pakde Trump, negara-negara pengguna alutsista buatan Rusia sebenarnya masih bisa mengandalkan Belarus untuk maintenance, repair and overhaul (MRO). Hal ini pernah dilakukan Indonesia, di mana tahun 2017 lalu; Su-30 Indonesia dikirim ke Belarus untuk proses MRO. Namun, apesnya Belarus saat ini juga terkena sanksi yang sama oleh Barat karena membanru Rusia dalam konflik Ukraina. Jadi, baik Indonesia dan negara lain pengguna alutsista Rusia tak bisa lagi bergantung ke Belarus.

Hubungan India dan Uganda memnag dikenal baik selama ini, sebagai tambahan infornasi dalam beberapa tahun terakhir; India telah meningkatkan kerjasamanya dengan negara-negara Afrika. Pada tahun 2018, Narendra Modi menjadi PM India pertama yang mengunjungi Uganda dalam lebih dari 20 tahun. Kedua negara kemudian sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang pertahanan. Selanjutnya, India menjadi pilihan yang menguntungkan bagi Uganda untuk mencari dukungan Su-30MK karena armada India didominasi oleh Su-30MKI.


Kiprah Flanker di Benua Afrika

Quote:


Uganda memang tidak membeli Su-30 dalam jumlah banyak tercatat mereka hanya membeli 6 unit saja. Dan saat ini hanya tersisa 5 unit, karena satu unit jatuh pada tahun 2020 dan menewaskan pilotnya. Di sisi lain Ugnda adalah negara Afrika pertama yang membeli jet tempur Su-30 Rusia pada tahun 2011. Banyak yang percaya pembelian itu dilakukan untuk memastikan sumber daya minyak Uganda dilindungi, jet tempur itu telah dikerahkan dalam serangan udara terhadap kamp pemberontak ADF.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF), Letnan Kolonel Ronald Kakurungu, mengatakan bahwa Su-30MK2 telah digunakan dalam “Operasi Shujaa." Yaitu operasi perburuan pejuang ADF di Republik Demokratik Kongo pada bulan November 2021. Pada April 2010, badan ekspor senjata negara Rusia Rosoboronexport menandatangani perjanjian awal dengan Uganda untuk enam jet tempur multiperan Sukhoi Su-30MK2. Tetapi negosiasi berlangsung berlarut-larut akibat masalah harga, kesepakatan itu pada akhirnya terealisasi pada Mei 2011 dengan nilai US$740 juta.

Dua pesawat pertama dikirim pada Juli 2011 (pesawat dengan nomor ekor AF 011 dan AF 015), diikuti oleh dua lainnya pada Oktober 2011 (AF 019 dan AF 023). Pada 30 Mei 2012, dua Su-30MK terakhir dikirim (AF 027 dan AF 031) Pesawat-pesawat tersebut kemudian berbasis di Entebbe.


Indonesia Juga Harus Memikirkan MRO Su-30 TNI AU


Quote:


Berkaca pada kasus Uganda, pemerintah Indonesia juga harus memikirkan di mana kelak 16 unit pesawat tempur Sukhoi yang terdiri dari campuran Su-27 dan Su-30MK2 melakukan proses MRO ? Selama ini TNI AU melakukan MRO pesawat tempur Sukhoi mereka di Belarus. Tetapi saat ini hal tersebut tak bisa lagi dilakukan.

Jika perang Rusia dan Ukraina berlangsung berlarut-larut, hal itu bisa membuat kerugian bagi TNI AU. Meski sebelumnya KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan bahws, sejak lama TNI AU telah mempersiapkan suku cadang untuk perawatan jangka panjang alutsistanya. Meski penggantian suku cadang bisa dilakukan teknisi TNI AU, tapi untuk urusan perawatan berat seperti MRO apakah para teknisi TNI AU benae-benar sudah bisa dan siap melakukannya sendiri ? Mengingat jet tempur dan helikopter Rusia harus melakukan MRO di tempat kelahirannya, yakni Rusia.

Bisa jadi Indonesia dan negara lain pengguna pesawat tempur Rusia harus melakukan MRO Su-30 miliknya di India, meskipun China juga bisa melakukan proses MRO tersebut. Tetapi perlu adaptasi dan proses yang tidak mudah untuk memilih opsi terakhir tersebut. Rumitnya MRO alustsista Rusia tak hanya menghantui TNI AU, TNI AD yang mengoperasikan helikoter serang Mi-35P dan helikopter angkut Mi-17 V5 juga mengalami kerumitan yang sama. Di mana kedua helikopter ini biasanya menjalani MRO di Rusia, entah ke mana kelak kedua helikopter ini akan menjalani MRO ?


Referensi Tulisan: eurasiantimes.com& Air Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas

TuanLi
69banditos
gabener.edan
gabener.edan dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.7K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Tampilkan semua post
gonugraha76Avatar border
gonugraha76
#5
Nah ini yang perlu diluruskan. Para teknisi di satuan teknik dan skuadron teknik TNI AU sudah certified untuk dapat melakukan perawatan dan perbaikan ringan dan sedang pada struktur, fuel sistem, motor penggerak, pembangkit daya listrik, sistem elektronik dasar, sistem hidrolis dan sistem mekanis pespur TNI AU termasuk Sukhoi SU 27 SKM dan Sukhoi SU 30 MK2. Kemampuan para teknisi ini didapat karena pada saat melakukan kontrak pengadaan pespur pasti sudah lengkap dengan pelatihan ground crew nya dalam melakukan perawatan dan perbaikan.
MRO engine pespur termasuk Sukhoi TNI AU sudah dapat dilakukan dalam batasan tertentu di Depohar 80 TNI AU yang bertempat di lanud Iswahyudi - Magetan Jatim. Kemampuan para teknisi dan tenaga ahli di Depohar 80 TNI AU sudah mendapat pengakuan dan certified dari Lockheed Martin dan Sukhoi.

Yang belum bisa dilakukan oleh para teknisi TNI AU adalah :

1. MRO sistem elektronik, radar, sensor dan peesenjataan karena tidak ada izin berkaitan dengan perlindungan teknologi oleh produsen, tidak ada lisensi teknisi dan kekurangan alat dan sarana pendukung.
2. Perbaikan berat karena pespur crash, terbakar hingga 60 % dan tertembak hingga airframe rusak parah.
3. Upgrade berat yang melibatkan perubahan sistem elektronik, radar, sensor dan persenjataan karena tidak ada izin berkaitan dengan perlindungan teknologi oleh produsen dan pengakuan certified teknisi oleh produsennya.

Upaya alternatif yang bisa dilakukan oleh TNI AU :

1. Kemampuan para teknisi PT DI bisa lebih diberdayakan untuk membantu TNI merawat pespur Sukhoi terutama yang berkaitan dengan struktur airframe dan engine dalam batas tertentu sesuai dengan keahlian mereka. Kemampuan teknisi dan tenaga ahli PT DI tak perlu diragukan karena selama ini sudah banyak membantu TNI AU dalam hal MRO pespur dari US.
2. Kemampuan PT LEN juga bisa menjadi rujukan bagi TNI AU untuk perbaikan dan kalibrasi sistem elektronik, radar dan sensor pespur Sukhoi. Kemampuan teknisi dan tenaga ahli PT LEN tak perlu diragukan karena sudah banyak membantu TNI dalam MRO sistem elektronik, radar dan sensor pada beragam alutsista TNI.
3. Menjalin kerjasama MRO dengan negara netral seperti India untuk membantu MRO pespur Sukhoi TNI AU.

Yang paling menjadi perhatian sebenarnya justru ada pada kontinuitas pasokan suku cadang, senjata strategis dan paket upgrade nya yang sangat mempengaruhi performa dan tingkat kemampuan tempur pespur Sukhoi TNI AU dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
Diubah oleh gonugraha76 24-03-2022 22:58
pratamarie
69banditos
ecchi.senpai
ecchi.senpai dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.