Malam Jumat di Indonesia identik dengan kisah misteri dan horor terkait para mahkluk tak kasat mata, selain itu malam Jumat juga diidentikkan dengan malam di mana banyak mahkluk tak kasat mata bermunculan lebih banyak dari hari biasanya.

Pada kesempatan kali ini TS tidak akan membahas hal-hal berbau mistis gan (jin, setan, mak lampir dll), tapi pada kesempatan ini ane akan membahas sedikit tentang misteri kecelakaan yang menimpa MiG-21 LanceR dan helikopter IAR 330 Puma milik Rumania pada awal Maret lalu. Lalu seperti apa kisah misteri dibalik hilangnya pesawat tempur ini ?


Hilang Dalam Misi Patroli

Pada hari Rabutanggal 2 Maret 2022 dua MiG-21 LanceR lepas landas dari Mihail Kogălniceanu Air Base pukul 19:50 waktu sempat untuk melaksanakan misi rutin patroli udara di Gura Dobrogei, tak lama setelah lepas landas menara kontrol kehilangan komunikasi dengan salah satu pesawat MiG-21 LanceR pada pukul 20:00. Pesawat tersebut lantas menghilang dari radar pada pukul 20:03.

Setelah ditunggu hampir 15 menit pesawat yang dimaksud tak kunjung muncul di layar radar, maka Angkatan Udara Romania mengirim helikopter SAR IAR 330 Puma untuk mencari pesawat tersebut, helikopter yang membaws 8 personel tersebut lepas landas dari Mihail Kogălniceanu Air Base pada pukul 20:21.

Nasib kurang baik juga menimpa helikopter SAR yang dikirim, pada pukul 20:44 helikopter ini hilang dari radar. Berniat mencari rekannya yang hilang, 8 personel yang dikirim untuk misi SAR justru mengalami insiden kecelakaan, helikopter tersebut dikabarkan jatuh di wilayah Gura Dobrogei. Sekitar 11 km dari pangkalan mereka. Delapan personel dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Sebuah pernyataan resmi mengatakan bahwa, kontak dengan helikopter itu hilang setelah pilot melaporkan cuaca buruk dan telah diberitahu untuk kembali ke pangkalan. IAR 330 kedua yang diharapkan juga keluar untuk mencari MiG-21 kemudian di-grounded. Sampai saat ini MiG-21 juga dalam status grounded.





Insiden hilangnya MiG-21 LanceR hingga jatuhnya helikpopter SAR yang menwaskan seluruh awaknya menjadi kabar duka bagi Romania. Pasalnya kedua alutsista itu mengalami musibaj di hari yang sama. Menurut informasi yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan Romania melalui Facebook, pillot pesawat MiG-21 LanceR ditemukan keesokan harinya di sebuah wilyah tak berpenghuni di kota Cogelac. Dan sang pilot ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Pada 3 Maret 2022, seluruh unit militer Romania yang bertugas di dalam dan luar negeri mengadakan upacara peringatan militer dan keagamaan untuk seluruh korban yang gugur dalam kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2 Maret 2022.

Pilot MiG-21 LanceR yang mengalami kecelakaan bernama Kapten Costinel Iosif Nita yang berusia 31 tahun. Sang pilot sudah menikah tapi belum memiliki anak. Kapten Costinel bertugas bersama 861st Combat Aviation Squadron yang merupakan bagian dari 86th Air Base di Borcea sejak 2014. Sepanjang karirnya ia sudah mencetak 570 jam terbang bersama LanceR.


Diduga Karena Cuaca Buruk



Sampai saat ini belum jelas apa yang menyebabkan LanceR dan Puma mengalami kecelakaan, tetapi faktor cuaca yang buruk diduga jadi penyebabnya. Jika kita berbicara tentang pesawat yang jatuh tak lama setelah lepas landas di hari yang sama dan juga di area yang kira-kira sama, serta dalam kondisi cuaca yang sama juga. Maka kemungkinan faktor alam jadi penyebabnya, di mana pilot helikopter sempat melaporkan cuaca buruk, dan kemudian diminta kembali ke pangkalan.

Sementara itu menurut artikel The Romania Journaldalam kasus helikopter, hipotesis pertama adalah pengendapan lapisan es (es) pada bilah rotor; yang akan menyebabkan penurunan daya angkat dan jatuhnya pesawat. Di lain sisi pihak penyelidik akan mencari kemungkinan penyebab lain, seperti kemungkinan kegagalan teknis atau kesalahan pilot. Sementara untuk kasus LanceR sampai saat ini belum ada rincian lebih lengkap. Bagaimanapun, Kementerian Pertahanan Rumania menolak hubungan apa pun dengan situasi perang di Ukraina.

Tak heran jika beberapa pihak menghubungkan kecelakaan yang menimpa LanceR dan Puma berkaitan dengan konflik Rusia dan Ukraina, pasalnya pada hari Selasa (01/03/2022) dua unit MiG-21 yang berbasis di 95th RoAF Air Base di timur laut Rumania, yang berada di kota Bacău mengawal Su-27 Ukraina keluar dari negara tersebut menuju wilayah perbatasan.

Pada awal invasi tanggal 24 Februari 2022, seuah Su-37 Ukraina mendekati wilayah Romania, Su-27 tersebut diketahui membawa muatan senjata berupa rudal udara ke udara sejumlah 8 unit. Pesawat tersebut lantas dicegat oleh F-16 Rumania dan diperintahkan untuk segera mendarat di 95th RoAF Air Base. Setelah ditahan selama 5 hari, pilot beserta pesaawatnya diizinkan kembali ke Ukraina.



Romania dan Kecelakaan Pesawatnya

Pesawat-pesawat milik Rumania bisa dibilang sebagai pesawat yang sering mengalami kecelakaan, pada Juli 2010; 12 orang tewas dan dua terluka ketika sebuah pesawat An-2 jatuh pada misi penerbangan pelatihan penerjunan. Kejadian ini terjadi tak lama setelah An-2 lepas landas. Hal ini menyebabkan tentara Rumania menyerah pada jenis pesawat tersebut, yang tidak lagi dianggap aman. Belakangan pada bulan itu, enam tentara Israel dan seorang tentara Romania tewas ketika helikopter mereka jatuh di Rumania tengah. Selama beberapa tahun setelah insiden tersrbut, kecelakaan yang melibatkan pesawat lain seperti MiG-21 juga masih terjadi.

Pada tahun 2018, seorang pilot Angkatan Udara Rumania meninggal setelah MiG-21 LanceR-nya jatuh selama pertunjukan udara di tenggara negara itu. Saat ini Angkatan Udara Rumania masih mengandalkan MiG era Soviet untuk misi patroli udara, sambil memunggu proses memodernisasi pesawatnya.


Pesawat Tua yang Disayang

MiG-21 milik Angkatan Udara Rumania (RoAF) merupakan salah satu jajaran petarung NATO yang paling tua umurnya, karena pesawat ini sudah eksis sejak era 1960-an. Yang biasa disebut sebagai era Perang Dingin. MiG-21 Rumania memang didapatkan dari Uni Soviet dalam jumlah ratusan unit, setelah Soviet bubar Romania masih tetap mempertahankan operasional MiG-21.

Mengalami kesulitan suku cadang setelah runtuhnya Soviet, maka pesawat yang tersisa kemudain ditingkatkan seluruhnya, program peningkatan 111 peawatberlangsung antara tahun 1995 dan 2002 dengan bantuan perusahaan Elbit dari Israel. Program ini kemudian diberi nama LanceR, huruf "R" di sini berarti Rumania. Satu-satunya operator Eropa lainnya adalah Serbia, dengan hanya tiga yang tersisa di armada mereka pada 2017.

Pada pekembangannya LanceR juga terus mendapat upgrade tambahan untuk membuatnya kompatibel dengan sistem dan perangkat NATO. Peningkatan radikal itu teemasuk HOTAS system, multifunctional color display (MFCD), multifunctional display (MFD), Elop 921 HUD, DASH helmet, hybrid navigation system (HNS), radionavigation system (RNAV), IFF Plessey transponder, improved armament system, MMR radar, CHAFF dan FLARE.

Pesawat ini dibekali satu kanon laras ganda 23 mm dan punya kemampuan meluncurkan berbagai jenis rudal udara ke udara dan udara ke permukaan, serta bisa dipasangi jamming pod. Ada 3 varian dalam versi LanceR, yakni LanceR-A versi ground attack), LanceR-B versi latih dan LanceR-C versi interceptor.





Bergabung bersama NATO pada tahun 2004, MiG-21 LanceR dikendalikan secara taktis oleh Pusat Operasi Udara Gabungan Torrejon, Spanyol. Pesawat ini memiliki peran yang sangat penting karena menjaga keutuhan wilayah udara NATO di sisi timur. Dengan cara ini, MiG-21 dari Angkatan Udara Rumania berkontribusi pada pertahanan kolektif aliansi.

Saat ini Rumania sedang dalam tahap memodernisasi pesawat tempurnya, awal tahun ini mereka dikabarkan tertarik membeli F-35. Tapi sampai saat ini tidak disebutkan kapan hal itu direalisasikan. Selain LanceR, Romania kini juga telah mengoperasikan 17 unit F-16. Dan pada akhir tahun lalu mereka memborong 32 unit F-16 bekas Norwegia.





Sampai saat ini penyebab pasti musibah yang menimpa LanceR dan Puma masih belum jelas, setidaknya butuh waktu berbulan-bulan untuk mendapat hasil investigasi terkait kecelakaan semacam ini. Yang pasti ada dua hal yang harus dilakukan Rumania saat ini, pertama adalah mulai hentikan operasional MiG-21 LanceR. Sehebat apa pun pesawat versi upgrade ini, MiG-21 adalah pesawt uzur. Terus menerbangkannya bukan hal yang kurang tepat dan berpotensi akan menimbulkan insiden yang lainnya di masa depan.

Yang kedua tentu prosedur evakuasi SAR, seharusnya jika cuaca buruk; pihak berwenang tidak memaksakan operasi pencarian tersebut. Dalam kasus kecelakaan helikopter Puma, sang pilot melaporkan adnya cuaca buruk. Dan ia diperinrahkan untuk kembali. Tentu banyak pelajaran beharga bagi Romania dari insiden kali ini, tentu kita berharap tidak ada lagi kecelakaan yang melibatkan pesawat militer milik Romania.






Referensi Tulisan: blogbeforeflight.net, aljazeera.com, airtatto.com, The Romania Journal& The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera di atas