The Batman garapan Matt Reeves mendapatkan sambut yang postif dan dianggap berhasil menceritakan Batman yang benar-benar kelam dan bahkan disebut lebih manusiawi dan realistis jika dibandingkan dengan trilogi The Dark Knight karya Christopher Nolan. Akan tetapi ini baru satu film dan belum membentuk trilogi, jadi belum ketahuan apakah nantinya akan menyamai bagusnya trilogi The Dark Knight atau tidak.

Trilogi The Dark Knight memang sering dijadikan patokan standar tertinggi untuk film supehero. The Dark Knight sendiri masih dianggap banyak orang sebagai film superhero terbaik sepanjang masa dan menjadi film superhero dengan rating tertinggi di IMDb.

Lantas, kenapa sih trilogi yang dibintangi oleh Christian Bale ini mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dan bahkan sebagian kalangan tak ragu menyebutnya sebagai masterpiece? Jawabannya terletak pada kualitas cerita itu sendiri dan juga para karakter yang dibangun.

Batman Begins Sebagai Permulaan



Warner Bros mempercayakan proyek reboot Batman pada Christopher Nolan, sutradara yang saat itu tengah sukses lewat dua filmnya, Memento (2000) dan Insomnia (2002). Nolan menerima tawaran itu dengan syarat tak boleh ada campur tangan pihak lain seperti yang terjadi pada pembuatan film Batman era Joel Schumacher. Nolan punya visi sendiri dalam proyeknya ini yaitu ingin "memanusiakan" Batman.

Mengingat, di empat film Batman sebelumnya, Batman terlihat sangat komikal (walaupun dua Batman Tim Burton cukup gelap juga di eranya). Nolan memilih Christian Bale untuk berperan sebagai Batman alias Bruce Wayne. Bale memberikan syarat yaitu tak boleh ada karakter Robin dalam filmnya karena nantinya akan terlihat konyol.

Batman Begins berhasil menceritakan awal mula Bruce Wayne secara mendetail dan membuat penonton benar-benar peduli dengan karakternya. Dirilis pada 2005, Batman Begins berhasil membangkitkan kembali franchise Batman setelah 8 tahun mati suri.

Joker Menggila di The Dark Knight

Kemunculan Joker di film kedua, sudah diungkapkan pada akhir film Batman Begins. Joker yang sebelumnya dibintangi oleh Jack Nicholson pada Batman (1989) yang karakternya mirip sekali dengan yang ada di komik. Heath Ledger didapuk memerankan Joker dalam The Dark Knight dan hasilnya luar biasa. Joker di sini digambarkan sebagai orang gila psikopat yang kesenangannya adalah membuat kerusakan dan kriminal. Tujuannya bukan uang atau kekuasaan, melainkan karena murni untuk kesenangan.

Cerita dalam kedua ini benar-benar nyaris sempurna sehingga dicap sebagai salah satu film terlaris sepanjang masa. Bahkan, kabarnya Heath Ledger yang meninggal akibat over dosis disebut-disebut karena terlalu mendalami karakter Joker yang diperankannya.

Penutup yang Epik di The Dark Knight Rises

Perlu waktu empat tahun setelah film keduanya dirilis agar seri penutup ini ditayangkan. The Dark Knight Rises dirilis di tahun yang sama dengan film pertama Avengers. Meskipun kalah dari Avengers dari segi pendapatan, namun The Dark Knight Rises ini juga dipuji sebagai penutup trilogi yang epik. Tanpa Joker, ternyata Nolan masih bisa meramu cerita yang tetap solid sampai akhir.

Pada saat perilisan, TDKR sempat diwarnai oleh penembakan di sebuah bioskop di Colorado pada saat pemutaran film ini. Dalam tragedi itu, 12 orang yang sedang menonton film ini tewas tertembak. Pelakunya adalah seorang psikopat bernama James Eagan Holmes. Dia melakukan itu karena terinspirasi oleh Joker.

Mampukah The Batman kalahkan Trilogi TDK?

Batman versi Matt Reeves yang diperankan oleh Robert Pattinson benar-benar digambarkan berbeda dengan Batman versi Nolan. Jika Batmannya Nolan yang diperankan oleh Christian Bale masih ada unsur "popcorn" nya. Maka tidak dengan The Batman, kadar aksinya memang lebih sedikit dan lebih mengedepankan sisi detektifnya.

Selama hampir tiga jam, The Batman lebih menyajikan rentetan cerita yang cukup lambat namun tidak membosankan. Batman di sini digambarkan masih muda, masih noob, dan lebih manusiawi. Terdapat satu adegan di mana Batman takut ketinggian ketika dikejar-kejar polisi.

Porsi penceritaan sebagai Bruce Wayne juga kurang begitu diekspos dan Bruce Wayne di sini sisi playboynya tidak ditampilkan melainkan Bruce Wayne yang selalu murung dan terlihat menyimpan kepahitan dan juga dendam. Berbeda dengan Batbale yang ketika jadi Bruce Wayne langsung keluar citra playboynya.

Yang jadi menarik, justru adalah The Riddler (Paul Dano) yang menjadi villain. Jika di film pertamanya Batbale yang jadi penjahat adalah Ra's Al Ghul yang ingin "membersihkan" Gotham karena sudah terlalu kotor, di sini The Riddler punya pemikiran yang hampir serupa. Bedanya The Riddler hanya membunuh para pejabat dan polisi yang menurutnya sudah terlalu kotor dan korup.

Kalau di lihat dari film The Batman, menurut ane kualitasnya imbang dengan Batman Begins dan The Batman bahkan lebih unggul dari sisi teknis seperti sinematografi. Tapi apakah akan mengalahkan trilogi The Dark Knight? Jawabannya adalah tergantung dua sekuelnya nanti, apakah sekuelnya akan lebih gila?

Nah, gimana gan kalau menurut agan?

Referensi