Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr1Avatar border
TS
valkyr1
Sudjiwo Tedjo: Indonesia Ini Mayoritas Muslim, Kenapa Enggak Logo Haram?


Jakarta - Peluncuran logo halal baru oleh Kementerian Agama menuai pro dan kontra. Budayawan Sujiwo Tejo berpendapat mengapa Indonesia harus memiliki sertifikat halal tetapi tidak ada sertifikat haram.

Sujiwo Tejo menyebut, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, bahkan dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia.

Namun, Indonesia masih menerapkan sertifikat dan logo halal pada produk makanan, tetapi tidak ada sertifikat produk haram.


Pertanyaan itu disampaikan budayawan Sujiwo Tejo saat menjadi tamu di acara TV One bertajuk Catatan Demokrasi, Selasa (15/3/2022). Sujiwo Tejo mengatakan ada yang lebih penting dari pro dan kontra logo, yakni soal sertifikat haram.

“Sebetulnya ada yang lebih penting yang ingin saya katakan. Ini loh kalau kita pergi ke kolam lele yang ditandai itu yang bukan lele, kalau kita pergi ke kandang ayam, semua mayoritas ayam, yang ditandai itu yang bebek. Ini Indonesia ini mayoritas Muslim kenapa harus ada logo halal, kenapa enggak logo haram?” kata Sujiwo Tejo.

Di kesempatan yang sama, Sujiwo Tejo ditanya soal pendapatnya tentang logo halal baru. Ia menjelaskan jika logo berkembang mulai awal 1960-an, di mana setelah medio tersebut logo menunjukkan aktivitas.

“Jadi logo kopi tidak harus berbentuk kopi, tidak harus orang yang menyeruput kopi, tapi misalnya ada orang yang terjaga. Jadi koneksinya nggak langsung ngopi,” ucap dia.

Logo jenis lainnya menurut Sujiwo Tejo adalah bukan menunjukkan siapa pemilik produk, tapi siapa kliennya.

“Bukan siapa kami, tapi siapa konsumen kami. Logo (halal) yang sekarang ini menurut teman-teman yang ahli logo diperlukan sejauh mana kalian mengerti kami para konsumen,” ucap dia.

Karena itu, Sujiwo Tejo pun menantang untuk mendiskusikan apakah logo halal yang baru dimengerti oleh semua orang.

“Menurut aku dari cekcok begini, enggak terlalu dimengerti dan hanya dimengerti oleh sebagian,” kata dia seraya menjelaskan semua orang mengerti logo halal baru itu adalah kaligrafi dan gunungan wayang. 

https://fajar.co.id/2022/03/17/logo-...-logo-haram/2/

Masa ga ngerti??.. emoticon-Malu (S)





emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
MasterSims
viniest
arya_bro
arya_bro dan 22 lainnya memberi reputasi
23
4.6K
126
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
kardus2020Avatar border
kardus2020
#11
Ane tahun 2013 termasuk yang anti RUU JPH pernah ikut seminar dari MUI ada yang nanya kenapa tidak pakai sertifikasi haram? Mereka bilang kalo nanti sertifikasi haram, berarti mereka akan bekerja dua kali karena yang tidak ada label haram belum tentu halal juga...

Padahal pada saat itu udah ada voluntary sertifikasi halal. Semua orang yang ada di seminar tersebut banyak yang keheranan dengan jawaban itu yang menyiratkan memang pada dasarnya UU JPH ini memang akal akalan mereka memonopoli bisnis makanan dan obat obatan..

Pada saat itu nggak terfikir presidennya bakal jokowi dan menterinya seberani ini melawan UU akal akalan MUI dan Aktivis Islam.
caerbannogrbbt
viniest
giphytrelele
giphytrelele dan 18 lainnya memberi reputasi
19
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.