• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mendag Tak Sanggup Atasi Harga Minyak! Netizen Menyuruh Mundur Atau Harakiri?

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Mendag Tak Sanggup Atasi Harga Minyak! Netizen Menyuruh Mundur Atau Harakiri?




Minyak mahal setelah kebijakan Het dicabut, yang sebelumnya langka kini banyak stok tersedia dimana-mana memang menimbulkan tanda tanya.

Kalau sebelumnya pagelaran MotoGP menuai pujian karena pemerintah sukses membangun Lombok untuk destinasi wisata di masa depan, kini kritik harus ditujukan pada pemerintah yang dipimpin Jokowi.

Terutama kepada Mendag Muhammad Lutfi yang curhat dan meminta maaf dihadapan para anggota Komisi VI DPR RI, dirinya mengaku tidak bisa mengontrol dan juga melawan penyimpangan minyak goreng yang diakibatkan ulah mafia.



Tentu jabatan Mendag bukan jabatan sekelas ketua RT/RW dirinya punya kuasa untuk memberantas mafia. Apalagi dirinya menilai ada penyelundupan, kalau tahu ya diungkap kalau tidak bisa diungkap berarti yang bermain levelnya di atas Mendag. Apalagi masalah impor beras sebelumnya juga bermasalah.



Maka, sikap Mendag seharusnya menurut netizen kalau sulit memberantas Mafia lebih baik mundur atau harakiri karena malu mengurus mafia saja tidak becus. Karena rakyat butuh solusi bukan butuh permintaan maaf.

Maaf, tapi gaji perbulan terus mengalir untuk apa? Maka Presiden dimohon mengganti kabinet yang kerjanya tidak becus, kalau bisa mafia dagang ini di buru oleh densus 88.

Sebab kebijakan mafia bisa meneror seluruh masyarakat Indonesia, perekonomian jadi goyah. Kalau sistem negara ini tidak berbenah, ditakutkan semua ingin menjadi mafia.



Karena cita-cita menjadi mafia sungguh menggiurkan di Indonesia, bayangkan tidak bisa terdeteksi, bisa mengontrol perdagangan dan ekonomi secara tak langsung, bebas tidak tersentuh walau pihak pemerintah tahu akan sepak terjangnya, tentu saja yang terhebat adalah susah ditangkap karena punya kuasa di atas orang yang berkuasa.

Amazing, bila cita-cita mafia ini masuk kurikulum nasional sangat menarik. Karena untuk menjadi mafia di abad modern juga harus cerdas, dan mempunyai strategi yang brilian.



Quote:

Sampai-sampai Mendag pun tak sanggup melawannya hingga minta maaf, ini suatu prestasi luar biasa bagi mafia. Karena kebijakan Het justru menguntungkan mafia untuk mencari selisih harga yang lebih besar lagi.

Jadi bagaimana nih juragan, ketika Mendag tak sanggup dan menyerah. Netizen pun mulai kesal dan menyuruhnya lebih baik mundur atau harakiri? Tapi seperti biasa pejabat Indonesia tak punya malu, yang penting perut kenyang mereka akan tetap bertahan hingga batas yang tidak bisa ditentukan.



Solusi singkat, Om Luhut harus mengambil alih Mendagri agar mafia dagang hilang.

Solusi masa depan mari beralih menggunakan mentega hehehe, karena Minyak goreng dan mentega memang memiliki fungsi yang sama untuk memasak, apalagi keberadaan keduanya bisa memperlezat makanan. Tapi, nambah mahal dan bikin kolesterol meningkat jadinya!

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.



emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




Diubah oleh c4punk1950... 18-03-2022 05:42
asamboigan
McTravish
screamo37
screamo37 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
8.3K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Tampilkan semua post
prabasAvatar border
prabas
#1
quote hari ini
kalo minyak goreng langka dan mahal..
kenapa nggak direbus,dikukus...dibikin rujak???
hemmmm...
emoticon-Bingungemoticon-Bingung emoticon-Bingung


saya juga bingung
emoticon-Bingung
nisemono
muhamad.hanif.2
screamo37
screamo37 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.