valkyr1Avatar border
TS
valkyr1
Komnas HAM Putar CCTV Penangkapan Tersangka Teroris dr Sunardi, Begini Isinya


Jakarta - Komnas HAM telah memintai keterangan Tim Detasemen Khusus (Densus 88) soal tembakan saat penangkapan tersangka teroris dokter Sunardi. Komnas HAM juga memutarkan video detik-detik penangkapan.

Video tersebut terekam CCTV masyarakat. Saat penangkapan, polisi telah menembakkan tembakan peringatan hingga tembakan ke arah tersangka dengan total sembilan kali tembakan.

"Jadi kami tunjukkan semua dalam proses tadi, termasuk juga bagaimana kronologi tembakan, jadi tembakan ada sembilan kali, jadi tembakan sembilan kali," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).


Dalam video tersebut, dokter Sunardi terlihat mengendarai mobil double cabin. Saat itu, tim Densus 88 membuntuti mobil tersebut.

"Jadi ini proses awalnya yang di ini double cabin dokter Sunardi yang awalnya memang nggak ada petugas, ini masih dalami apa dipastikan bahwa isinya dokter Sunardi," katanya.

Selanjutnya, pada video tersebut terlihat dua anggota Densus 88 mulai naik ke belakang mobil dokter Sunardi. Setelah tahu ada dua anggota, terlihat mobil dokter Sunardi melaju kencang.

"Di titik ini, ada dua orang yang di double cabin yang sudah masuk di double cabin itulah yang anggotanya. Yang dari sisi Utara itu lebih jelas. Ini ada dua orang petugas itu, jadi awalnya memang nggak ada petugasnya," ujarnya.

Anam menyebut dua anggota itu sempat memberikan peringatan untuk berhenti dan mengenalkan diri. Namun dokter Sunardi mengabaikan hingga tim Densus 88 harus memberikan tembakan peringatan.

"Ini dua orang polisi jadi setelah diperingatkan ya, disuruh berhenti dan sebagainya nanti bisa dijelaskan lebih detail, diperingatkan suruh berhenti dan sebagainya, dicegat begini sama petugas, habis itu tetap dia, mau dikasih tembakan peringatan setelah turun tunjukin bahwa dia polisi, tetap jalan. Di situlah ada nabrak pertama, nah ini petugas yang turun dari mobil petugas Innova naik ke kabin," katanya.

"Terus itu kita kejar-kejaran, cukup kencang," imbuhnya.


Selanjutnya, mobil dokter Sunardi sempat melaju hingga pinggir jalan. Bahkan sempat berserempetan dengan mobil petugas hingga timbul percikan api.

"Ini dipepet ini, tapi tetap aja disuruh berhenti nggak mau, ini batas jalan aspal ini, tanahnya, kayak di bahu jalan kalau di tol, lanjut ini ada yang lebih jelas tapi tetap nggak mau berhenti. Ini yang mulai serempet-serempetan, ini sampai muncul percikan api," ujarnya.

Sembilan tembakan itu, katanya, terdiri atas tembakan ke udara, ke sebelah bangku dari atas, ke bagian tangan hingga bahu, dan akhirnya ke bagian dada. Namun dokter Sunardi tak kunjung berhenti.

"Ketika memang peringatan dihentikan yang di situ ditunjukkan bahwa dia polisi, surat penangkapan ya. Habis itu dia kabur, mau kabur kasih tembakan peringatan pertama, terus petugasnya naik ke double cabin, kasih peringatan lagi, tembakan udara dua kali, nggak berhenti-berhenti, nembak sebelah kiri sebelah kiri bangku, itu kan sendirian kalau sopirnya sebelah kanan yang kosong sebelah kiri, itu juga ditembak dari atas juga nggak berhenti, baru tembak berikutnya tembak tangan nggak berhenti, tembak bahu-kaki nggak berhenti, baru tembak dada, nggak berhenti, itu yang pertama. Terus akhirnya nabrak itu," katanya.


Sebelumnya, dokter Sunardi (54) tewas ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Jawa Tengah, dalam penangkapan. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Sunardi telah berstatus tersangka sebelum ditangkap.

"Sebelum dilakukan penangkapan, status Saudara SU adalah tersangka tindak pidana terorisme, bukan terduga," kata Karo Pemas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers daring, Jumat (11/3).

Ahmad Ramadhan menjelaskan rentetan kejadian yang menyebabkan tersangka teroris Sunardi tewas di tempat. Penangkapan itu tersebut terjadi di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (9/11), pukul 21.15 WIB.

"Penangkapan terhadap tersangka tindak pidana terorisme dilakukan pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2022 pukul 21.15 waktu setempat, yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri di Jl Bekonang, Sukoharjo, terhadap satu tersangka atas nama SU, 54 tahun, warga Sukoharjo," jelasnya.

Dia menerangkan, pada saat penangkapan itu, polisi telah memperkenalkan diri dan bermaksud untuk menahannya. Lantas Sunardi tidak langsung memberhentikan kendaraannya.

"Saat penangkapan, petugas mencoba menghentikan kendaraan yang dikemudikan tersangka. Dan petugas sudah memperkenalkan diri serta menyatakan maksud dan tujuan," tutur Ramadhan.

Tetapi saat itu Sunardi melakukan perlawanan secara agresif kepada polisi yang hendak menangkapnya. Dia mencoba menabrakkan mobilnya ke arah polisi yang mencoba menghentikannya.

"Mengetahui mobilnya dihentikan oleh petugas, tersangka melakukan perlawanan dengan agresif dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," ujarnya.

https://news.detik.com/berita/d-5984...-begini-isinya

Hayoo.. Mau ngeles apalagi??.. emoticon-Malu (S)




emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
asurizal
antikhilafah
dragunov762mm
dragunov762mm dan 47 lainnya memberi reputasi
48
7.1K
293
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
.odysiusAvatar border
.odysius
#36
pertanyaannya:
knapa proses penangkapannya mesti di jalanan sih?
bukannya hal tsb malah membahayakan pengguna jalan, teroris dan tim densus sendiri?emoticon-Bingung

gimana kalo yg mau ditangkap bertindak macam itu karena panik?emoticon-EEK!
nabrak sana sini membahayakan banyak orang lain
malem2 dicegat di jalan dikira begal mungkin?emoticon-Leh Uga

knapa dak ditangkap di tempat dia praktek atau di kediamannya?emoticon-Confused
penangkapan munarman, teroris sukamulya dan 3 teroris di bekasi aja semua ditangkap di kediaman masing2.
dak ada korban jiwa jadinya


ini yg ane bingung.
sudah ada keterangan dari polri kah knapa nangkepnya di jalanan?emoticon-Malu
Diubah oleh .odysius 15-03-2022 14:58
nowbitool
foreveryoung90
foreveryoung90 dan nowbitool memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.