Setelah kejadian malam tadi ane kan disuruh istirahat sama Bang Yono. Ane pun langsung istirahat tidur dengan pulas wkwkwkw soalnya semaleman masak sih.
Sore hari ane pun terbangun dari tidur ane gan/sist. Sore itu hujan lebat disertai kabut tebal turun di tenda dapur kami. Ya dingin sih, kita semua tidak bisa beraktivitas di luar karena hujan. Di dalam tenda tidur kita semua bercanda, tanpa adanya batas senior maupun junior. Walaupun tiada batas, didalam TNI pangkat juga menentukan, ane sebagai junior juga berpegang pada adab kepangkatan. Tidak sembarangan dalam bercanda. Next... Setelah hujan reda pada malam harinya kita semua kembali lagi menyiapkan bahan-bahan yang akan di masak pada pagi harinya. Kita semua berkumpul dalam tenda Dapur dan sibuk pada masing-masing bahan. Pada suatu ketika Bang Mudi mendekati ane gan. Di situ ada ane, Bang Udin dan Bang Arwan.



Semua yang ada di situ terdiam tanpa ada suara sedikit pun mendengar cerita Bang Mudi.



Di saat itu ane diem aja dan nggak berani cerita apa yang ane liat kemarin pas perjalanan ke sini. Ane belum juga tau tempat sebenernya yang buat kita dirikan tenda, taunya ya jalan ke tempat wisata ada tanah lapang gitu aja sih.
Disaat selesai bercerita kita tetap fokus dengan apa yang kita semua kerjakan.
Setelah dinilai semua selesai kita semua beristirahat di tenda tidur.
(Kan ada dua tenda nih gan/sist, satu buat tidur dan satunya buat dapur + tempat tidur)
Ane posisi itu kebelet pengen banget nih buang air kecil. Ane jalan sendirian ke depan tenda nih. Pas ane jalan, perasaan ane udah beda banget. Kayanya pas ane jalan kek ada yang ngawasin pergerakan ane gan. Setelah selesai kencing, ane langsung aja jalan cepet cepet ke tenda. Maklum udaranya dingin gan/sist ditambah angin kenceng dan Kabut. Ane mutusin langsung tidur sih...
Jam 02:45 kita semua mulai bangun pagi untuk menyiapkan logistik pagi hari.
Ane posisi saat itu antara setengah sadar jalan keluar tenda.
Begitu ane keluar tenda...
Wssssttttt.... Ane liat sosok putih terbang diantara pohon pinus.... Sumpah... Sosoknya tidak begitu jelas wujudnya seperti apa. Sosok tsb nampak terbang dan hinggap dari satu pohon ke pohon yang lain gan/sist. Ane pantengin tuh sambil kebingungan. Kemudian Sosok tsb menghilang di balik bukit sembari pundak ane di tepuk sama Bang Mudi.



Tanpa bercerita tentang apa yang ane liat barusan, ane pun langsung mengerjakan apa yang harus ane kerjakan saat itu juga.
Sampai akhirnya fajar mulai menampakan dirinya.
Ane pun keluar tenda untuk menikmati pemandangan sekitar.
Tentang apa yang ane liat semalem, ane memutuskan untuk mencoba menaiki bukit dimana sosok tsb menghilang.
Ane mengajak junior ane gan,



Ane dan Andri naik menuju bukit depan tenda. Cuman berjalan beberapa langkah aja kita pun sampai.
Sumpah... Pemandangannya bagus bener gan/sist ane ga bo'ong dah...



Kita berdua tidak lama sih berada di atas bukitnya dan kita memutuskan untuk langsung turun kembali setelah berfoto-foto. Nahhhh pas kita mau turun betapa terkejutnya ane gan...
Nampak jelas di depan ane ada Makam tua dengan nisan batu dan nisan kayu yang sudah mulai lapuk...
Dengan tidak ada maksud apa-apa ane mengucapkan salam ketika lewat samping makam tsb.



Setelah ane turun, banyak pertanyaan yang timbul dalam benak ane. Kok bisa banyak makam makam tua di tempat kaya gini? (nanti ada ceritanya gan/sist, whehehe sumpah gan/sist ane nulis ini dalam tenda juga merinding)