Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Multiverse, Ruang di Mana Segalanya Mungkin.
Multiverse, Ruang di Mana Segalanya Mungkin.

Coba bayangkan, di suatu tempat di luar dunia ini, ada alam semesta di mana Anda merupakan seorang milyuner dengan 4 istri super model tercantik di bumi. Di semesta lain, Anda merupakan seorang astronot yang berjuang di garis depan untuk melawan alien. Di alam semesta lain, Anda merupakan seorang gembel yang akan mati karena hipotermia di pinggir jalan. Di setiap alam semesta Anda merupakan seseorang yang berbeda dan jumlah dari alam semesta tersebut tidak terbatas.

Itu adalah konsep utama dari teori yang dikenal sebagai multiverse. Di luar sana (entah di mana) ada sebuah alam semesta lain yang amat mirip dengan alam semesta ini atau bisa juga amat berbeda. Contohnya, di suatu alam semesta alternatif ada versi lain dari diri saya yang menulis artikel serupa, perbedaannya hanyalah saya di alam semesta lain tidak menambahkan titik pada judul artikel ini.

Multiverse, Ruang di Mana Segalanya Mungkin.

Seperti itulah multiverse. Multiverse tercipta dengan menggunakan konsep What-If yang mana setiap kali kita membuat suatu pilihan maka akan muncul alam semesta alternatif di mana kita memilih pilihan yang lain. Istilah kasarnya mirip dengan alternatif ending. Bedanya alternatif ending itu hidup dan terus, teruuuuuuuusssss mengambil pilihan-pilihan yang akan terus memunculkan dunia paralel sehingga bisa di bilang jumlah multiverse itu benar-benar tak terbatas.

Konsep multiverse sebenarnya sudah muncul sejak jaman Yunani kuno, tetapi menjadi lebih jelas di masa abad pertengahan. Kendati demikian teori ini mendapatkan banyak pertentangan dan terlebih lagi terasa tidak ada gunanya meskipun benar adanya. Karena itulah teori ini jarang dibahas oleh para fisikawan ternama dan lebih sering digunakan dalam cerita-cerita fiksi.

Multiverse, Ruang di Mana Segalanya Mungkin.

Karena tak ada bukti yang konkret, semua yang kita ketahui tentang multiverse hanyalah praduga semata. Contohnya, blackhole merupakan pintu menuju alam semesta lain, atau ada seorang penjelajah alam semesta yang hidup di tengah-tengah kita, atau suatu saat nanti semua alam semesta akan melebur dan menjadi kiamat. Well, untungnya itu cuma katanya.

Multiverse mungkin terdengar rumit secara fisika, tetapi sangat menarik setelah menjadi cerita. Ada banyak film yang sukses mengusung konsep multiverse, yang paling heboh baru-baru ini adalah Spiderman: No Way Home. Karenanya, anggap saja multiverse sebagai hiburan semata, tak perlu dianggap serius karena meski benar-benar ada sekalipun itu tak ada hubungannya dengan Anda.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
yasuracha
mahasisau
myasanmia
myasanmia dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.6K
22
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Tampilkan semua post
bingsunyataAvatar border
bingsunyata
#4
Kalau alam yang tercipta karena proses "what if", kiranya fiksi aja 'gan ...
Lha wong tidak dilakoni atau dilakoni, dengan sendirinya apa yang jadi lawannya juga tidak mungkin mengada.

...
Bedain dengan "dunia lain" tapi versi "matter-anti matter". Secara teori, kalau ada suatu jenis partikel, maka akan mengada pula partikel lainnya dari jenis yang cenderung berlawanan. Semisal elektron dan positron. Tapi karena sifatnya yang cenderung saling meniadakan itu (selain karena ukurannya yang sangat kecil), agak sulit bagi kita untuk menemuinya pada suatu "wadah" dalam jumlah yang setara.
Terkait itu, secara teori ..., kalau saat ini kita hidup di "alam" dimana elektron yang pegang peranan, maka ada "alam" lain dimana si positron itu yang pegang peranan. Terkait letaknya ..., mungkin "berseberangan" dengan alam semesta yang kita tinggali saat ini. Itu jangkauannya pakai satuan tahun cahaya. emoticon-Big Grin
Dan sekalipun begitu, tidak dapat dikatakan juga bahwa disana akan ada kembaran kita. Kecuali kalau yang dimaksud dengan "kita" itu disini adalah sebuah partikel doang.

...
Kemudian ada dugaan lain lagi yang turut menyertai ...
Semisal si elektron itu bergetar pada jenis frekwensi tertentu (cosinus misalnya), maka yang menjadi lawannya tentunya memiliki getaran pada jenis sinus. Tapi kalau memang demikian, menurut teori matematis ..., dimungkinkan pula adanya jenis partikel dengan jenis getaran lain. Tangen, Cotangen dan lainnya ..
Diubah oleh bingsunyata 22-02-2022 03:44
ih.sul
Intifadah
Intifadah dan ih.sul memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.