Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

toukakunAvatar border
TS
toukakun
Takane No Hana "Bunga di Puncak Tinggi"



Prolog


Takane No Hana jika diterjemahkan secara harfiah berarti "Bunga di puncak yang tinggi" maknanya adalah "sesuatu di luar jangkauan seseorang". Dalam hidup, terkadang sekeras apapun kita berjuang akan selalu ada sesuatu yang tidak bisa kita raih. Ketika mengingatnya kita hanya bisa menyesalinya.

Namaku Adrian, saat ini aku bekerja di salah satu kantor perusahaan jasa konsultan yang berlokasi di kawasan bisnis Jakarta Selatan. Karena ini hari Jum’at seharusnya menjadi hari yang menyenangkan, besok adalah akhir pekan namun entah kenapa tidak ada yang spesial bagiku. Aku merasa semua hari sama saja. Tidak terasa sudut kanan monitor komputer menunjukkan angka 10:03 PM. “wah masih belum kelar juga”. Sejak beberapa tahun lalu, aku telah terbiasa berkeja dari pagi hingga malam melebihi jam kerja normal mengikuti jam kerja bosku yang maniak pekerjaan. Bisa dibilang ini adalah pelampiasanku untuk patah hati beberapa tahun yang lalu. Ya ini memang pelampiasan yang aneh.

Untuk meringankan otakku sejenak aku berhenti bekerja, memutar lagu di smartphoneku dan berselancar ke dunia maya. Tunggu…ada postingan di Line yang menyita perhatianku, foto seorang wanita dengan bayinya. “oh dia udah punya anak ya”. Dia adalah orang yang paling berjasa menyebabkan “trauma cinta” beberapa tahun lalu dan aku lampiaskan dengan kerja kerja dan kerja. Berkat “trauma cinta” itu bahkan sekarang di usiaku yang sudah 30 tahun, aku belum menikah, tidak punya pacar dan pastinya menganggap cinta itu hanya omong kosong. Sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahannya, aku merasa diriku tidak cukup baik pada saat itu. “seandainya dulu melakukannya lebih baik mungkin sekarang bukan begini jadinya”.

Aku keluar dari kantor menuju area merokok, menyalakan sebatang rokok berharap gumpalan penyesalan itu keluar bersama kepulan asap dan terbang ke angkasa, sehingga aku bisa melupakannya. Naasnya tidak sengaja lagu yang terputar di smartphoneku adalah lagu yang membuat memoriku akan masalalu makin deras mengalir. Tiba-tiba teringat kenangan-kenangan lain yang membuat penyesalan ini semakin dalam. Kenangan indah masa sekolah dan masa kuliah mungkin tidak bisa kuingat semua terkubur oleh kepahitan.

Dalam cerita Light Novel yang sering aku baca, jika sang MC sudah berada di puncak putus asa dan menyesali kehidupannya maka akan berujung sang MC berpindah ke dunia lain menjadi pahlawan atau semacamnya dan menjadi overpower yang secara ajaib bisa melakukan apa saja dengan mudah. Di beberapa cerita sang MC dilempar ke masalalu untuk mengulang hidupnya dan memperbaiki semua kesalahannya. Tapi itu tidak akan terjadi di dunia nyata yang kejam ini, aku tidak bisa mengulangnya, memperbaikinya, dan pada akhirnya yang bisa diperbuat hanyalah menyesal.

Melalui tulisan ini, aku akan menceritakan serpihan masalaluku. Cerita ini bukanlah kisah indah dua insan saling jatuh cinta, hanya kisah seorang laki-laki yang pernah merasakan jatuh cinta. Ketika dia menyadarinya, semuanya telah terlambat dan hanya bisa menyesalinya. Cerita ini dimulai saat aku masuk SMA...

Index Cerita :

Chapter 1 – Hal Bodoh
Chapter 2 - Berhentilah Bermimpi


Diubah oleh toukakun 20-02-2022 12:40
acepe
ace.file
bukhorigan
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
toukakunAvatar border
TS
toukakun
#4
Chapter 2 - Berhentilah Bermimpi
“ini aku sudah ambil kamera dari rekanku, kamu boleh menghapus sendiri fotonya”

Putri hanya membeku menatap cowok itu, terlihat wajahnya sedikit memerah. Seakan melihat sosok Pangeran, Putri terdiam beberapa detik kemudian mulai berkata "makasih kak" seraya tangannya menerima kamera digital berwarna hitam dengan strap berwarna cokelat dari cowok itu.

“untung ada penyelamat ya”bisik Deddy pelan

“siapa itu ded?”

“eh..kau gak tau siapa dia?” deddy terlihat kaget dan malah balik bertanya

“yah aku tidak begitu tertarik bergaul”

“kurasa anak baru pasti kenal dia, pas pembukaan mos bukannya dia pidato?”

“eh, emang ada acara pembukaan?”

“itu sehari sebelum mos dimulai, memang gak wajib sih kayaknya”

“aku baru pindahan hari itu, dan aku juga gak tau infonya”

“kau penyendiri yang parah”

Deddy membullyku dan aku hanya bisa menerima karena itu memang kenyataan. Ternyata kurangnya teman memang berakibat kurangnya informasi yang kita dapat.

“dia Ketua OSIS, namanya Dion. Dia siswa kelas XII, bisa dibilang dia cowok paling populer di sekolah”

“oh…”

Drama ini pun akhirnya berakhir setelah Putri menghapus fotonya dan kembali ke tempat duduknya. Ketua OSIS juga pergi meninggalkan kelas kami setelahnya.

***

Mos hari ketiga adalah kegiatan di luar kelas. Ada beberapa spot teduh yang digunakan untuk kegiatan ini, tentu saja kami disuruh untuk duduk di tanah tanpa alas, entah kenapa mereka selalu memilih hal yang merepotkan. Selain OSIS juga ada beberapa klub yang mengisi acara hari ini, mereka mempromosikan kegiatan untuk merekrut anggota baru. Diantara klub-klub itu hanya klub Pecinta Alam saja yang sedikit menarik perhatianku. Tapi mungkin akan merepotkan kalau aku masuk klub itu, untuk sementara aku lebih memilih “klub langsung pulang”.

Selesai mendengarkan promosi klub-klub kami disuruh untuk berbaris dimana beberapa Guru telah berdiri menunggu kami. Para guru memperkenalkan diri mereka sebagai “Komite Kedisiplinan” dimana mereka akan menindak dan memberi sanksi siswa yang melanggar aturan sekolah.

Para Guru mulai mengelilingi kami dan mulai menindak siswa yang seragamnya tidak rapi, baju tidak dimasukkan ke celana, beberapa cewek yang memakai kaos kaki terlalu pendek juga ikut ditindak. Aku cukup percaya diri tidak akan disanksi, aku melihat seragamku cukup rapi dan tidak melanggar aturan. Tapi seorang guru yang membawa gunting datang ke arah ku… “tunggu tunggu rambutku gak gondrong lho” pikirku. Tapi jelas guru itu ke arahku…

“hei nak, rambutmu sedikit menutupi telinga, biar Bapak rapikan”

Dia memegang kepalaku dan mengarahkan gunting ke rambut di atas telinga kananku, aku tidak melawan karena tidak ingin menimbulkan masalah. Kemudian dia beralih ke bagian sebelah kiri. Sesaat kemudian aku merasakan perih di telingaku, saat aku memegangnya ada cairan yang menempel di tanganku. “ah sial berdarah”, guru itu tidak hanya memotong rambutku tapi juga berniat menggunting kupingku? aku hanya memelototi guru itu.

“itu karena kamu banyak bergerak”

Guru itu tidak meminta maaf tapi malah berargumen. Jika itu terjadi di masa sekarang di mana semua menjadi viral. Guru itu akan berakhir sebagai samsak netizen.

Darah terus menetes, aku menggunakan tangan untuk menahannya agar tidak mengenai seragamku, di saat itu ada seorang yang menyodorkan saputangan ke arahku.

“pakai ini”

“eh?”


Aku kaget sejenak lalu menerima saputangan itu dari seorang cewek yang sepertinya seorang Senpai* dan anggota OSIS. Dia berwajah sangat cantik, tinggi dan tubuhnya proporsional, rambut sebahu. “apakah dia seorang Dewi?”. Aku menyeka luka di telinga dengan saputangan tadi namun darahnya belum berhenti menetes.

“saya minta ijin mengantarnya ke UKS” Senpai itu berbicara ke guru-guru yang menatapku dengan ekspresi sedikit khawatir.

“ya diijinkan” kata salah guru Perempuan

“ayo kamu ikuti aku” Senpai itu menatapku

“oke”

Dia berjalan sedikit cepat dan aku mengikutinya sedikit di belakang dengan tanganku tetap memegang telinga. Sesampainya di UKS aku disuruh duduk di kursi dan Senpai itu mengambil beberapa benda dari kotak P3K. Ruangan UKS ini cukup luas ukurannya sekitar 5m x 7m. Terdapat 3 bed yang ditutupi tirai dan beberapa kursi untuk sekedar duduk. Sesaat kemudian Senpai berjalan ke arahku dan membawa kapas di tangannya.

“singkirkan tanganmu, aku akan membersihkan lukamu”

“eh…aku bisa sendiri kok”

“nanti gak bersih, biar aku aja”

Senpai berdiri di sampingku, ini terlalu dekat sehingga aku bisa mencium aroma parfumnya. Aku sedikit melirik ke atas terukir nama “Rossa” di bajunya. Dia mulai membersihkan area telingaku, kapasnya terasa dingin mungkin sudah diberi alkohol sebelumnya. Dia terlihat sangat lihai melakukan hal ini, dengan teliti dia membersihkan luka dan kemudian menempelkan plester untuk luka. Senpai berjalan menjauhiku, dia mencuci tangannya wastafel.

“makasih senpai, aku sangat tertolong”

“sama-sama, itu memang tugasku sebagai anggota PMR**”

“mengenai saputanganmu, aku akan menggantinya”

“ah, gausahlah lagian itu cuma saputangan murah”

“eh, jadi gak enak”

"santai aja sih"

"ngomong-ngomong guru tadi namanya siapa?"

"namanya Pak Toni, dia guru fisika kelas X"

"huh...semoga aku gak berurusan dengan dia di masa depan"

“oh ternyata kamu bisa ngomong normal juga adrian”


“loh kok bisa tau namaku?” aku terkejut dia tau namaku karena aku belum memasang badge nama di seragamku

“kamu terkenal di OSIS tau…cowok penyendiri yang gak punya teman”

“aku hanya malas bergaul”

“kamu harus berteman, kalau gak kamu akan terasing”

“aku sudah biasa dengan hal itu”

“terserahlah…yang penting ayo balik ke tempat tadi”

“oke…sekali lagi terimakasih senpai..”


Senpai berjalan di depan seperti tadi dan aku juga mengikutinya di belakang kali ini dengan jarak agak renggang. Sesampainya di tempat berbaris tadi ternyata semua siswa telah dibubarkan, mereka menyebar di beberapa spot dan terlihat salaing bercengkrama, sepertinya kegiatan hari ini sudah selesai. Aku juga mencari spot yang teduh, aku menemukan tempat duduk di bawah pohon yang kosong.

Dari kejauhan aku melihat Rossa-Senpai sedang merapikan barang-barang yang dipakai untuk kegitan. Dia memang cantik, daripada dibilang seorang Dewi dia lebih cocok disebut “Takane No Hana”. Mau berusaha sekeras apapun kurasa akan sulit untuk meraihnya. Tapi bukankah dia terlalu baik. Aku yang telah menerima kebaikannya tadi pasti dengan mudah akan salah paham, tidak hanya aku, mungkin semua pria akan salah paham jika diperlakukan seperti itu.

“woy ngeliatin apaan?” suara seorang cowok mengagetkanku

“eh,,,”

“nih minum”
deddy memberiku minuman teh dingin kemasan gelas

“thanks ded”

“slow aja,,,gimana kondisimu?”

“udah gakpapa, darahnya udah berhenti kayaknya”

“enak ya dirawat Rossa-Senpai”

“apaan sih”


“haha…jadi apa yang kalian perbuat di UKS” kata deddy menyeringai

“cuma nempel plester luka doang…” gak mungkin kan aku cerita semuanya

“ohh…dia memang orang yang baik, cantik, sosok sempurna”

“iya bener…”

“tapi berhentilah bermimpi”

“ha?”

“dia pacarnya ketua OSIS, tuh liat”


Aku mengarahkan pandanganku ke arah Rossa-Senpai, terlihat Ketua OSIS sedang menyeka keringatnya. Melihat itu, entah kenapa luka di telingaku lebih perih dari sebelumnya.


Catatan Penulis :
*Senpai dalam bahasa Indonesia artinya senior. Aku sengaja menggunakan kata senpai agar berbau jepang emoticon-Hammer
**PMR (Palang Merah Remaja)


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku rasa cukup segini dulu buat postingan perkenalan hari ini. Makasih buat agan-agan yang udah komen dan ngasih cendol emoticon-shakehand

Kalau rame ntar diupdate lagi emoticon-Big Grin

Diubah oleh toukakun 20-02-2022 12:54
ungkaz
ace.file
ace.file dan ungkaz memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.