Benarkah Ustadz Khalid Basalamah Mengharamkan Wayang? Ini Penjelasannya.



Beberapa hari ini, nama pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen tanah air dan sempat menjadi trending topik di akun media sosial twitter. Musababnya adalah beredar sebuah cuplikan potongan tanya-jawab dalam ceramah beliau yang menyinggung soal tradisi wayang dan profesi dalang, yang mana hal ini sangat kental dengan budaya Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, sehingga sempat menimbulkan polemik dan gesekan di tengah-tengah masyarakat.

Terbaru, artis Sandy Tumiwa kemudian melaporkan Ustadz Khalid ke pihak kepolisian Bareskrim Polri karena dia menganggap pernyataan sang dai dalam sesi tanya-jawab tersebut melecehkan dan menyinggung adat istiadat kelompok tertentu, yang mana mereka menganggap wayang adalah bagian dari tradisi mereka dan itu tidak boleh di ganggu atau di usik. Perkembangan terbaru menyebutkan, bahwa laporan tersebut di tolak oleh pihak kepolisian, dalam hal ini Bareskrim Polri.

Namun jika di telisik lebih jauh, benarkah Ustadz Khalid Basalamah mengharamkan Wayang secara umum, bahkan menyuruh atau memusnahkannya? Berikut klarifikasi lengkap Ustadz Khalid Basalamah mengenai hal tersebut seperti di lansir oleh Chanel Youtube beliau Khalid Basalamah Official yang tayang pada 14 Februari 2022 lalu.

" Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah Washolatu Wassalamu ala Rasulillah. Segala puji dan puja kehadirat Allah SWT juga Sholawat dan Taslim kepada junjungan nabi besar Muhammad Wa ala alihi washohbihi Wasallam. Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf tentunya atas potongan pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jamaah beberapa tahun lalu di salah satu masjid di blok M Jakarta dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang" demikian Ustadz Khalid Mengawali klarifikasinya.

Berdasarkan tayangan tersebut, Ustadz Khalid menyampaikan beberapa hal yaitu bahwa klarifikasi tersebut beliau bagi ruang lingkupnya menjadi tiga hal.

Yang pertama beliau menyampaikan lingkupnya adalah pengajian yang tertutup di dalam masjid dan beliau sedang dalam posisi sebagaimana seorang dai muslim memberikan penjelasan dan jawaban kepada penanya muslim. Jadi pada bagian ini, penjelasan ataupun jawaban beliau sifatnya adalah kajian ilmiah agama Islam  dalam internal jamaah di lingkungan pengajiannya. Saat di tanya mengenai wayang, beliau memberikan pandangan dan menyarankan untuk menjadikan Islam sebagai tradisi dan jangan menjadikan tradisi sebagai Islam dan tidak ada kata-kata beliau " mengharamkan". Makananya, jika ada tradisi yang tidak bertentangan dengan Islam maka tidak ada masalah dan sebaliknya jika berseberangan dengan Islam ada baiknya di tinggalkan dan hal tersebut adalah sebuah saran dan bukan larangan.

Bagian yang kedua adalah pada saat penanya memberikan pertanyaan tentang bagaimana tobatnya seorang dalang. Pertanyaan tersebut beliau jawab secara umum dengan menganalogikan bagaimana tobatnya profesi-profesi lain seperti pedagang dan guru. Jawaban beliau umumnya jika seorang muslim bertobat yang mana setiap muslim pasti akan merasa bahagia dan senang, maka dia menyatakan kembali kepada Islam dengan tobat nasuha, tobat yang sesungguhnya.

Selanjutnya bagian yang ketiga adalah beliau memberikan saran jika ada orang yang mau bertobat dengan sungguh-sungguh, maka dia juga harus meninggalkan dan memusnahkan segala hal yang di kerjakan sebelumnya. Dalam kaitan ini, jika dia adalah seorang dalang yang kemudian tidak mau lagi melakukan kegiatan dan profesi tersebut sebab menurut keyakinannya hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam, maka tindakan yang paling bijak adalah memusnahkan atau membuang wayang-wayangnya. Ini jelas merujuk kepada individu dan tidak mengarah kepada generalisasi untuk menyerukan memusnahkan semua wayang di Indonesia. Dia juga tidak pernah berpikir untuk menyuruh memusnahkan wayang dari sejarah nenek moyang bangsa Indonesia atau menyuruh dalang-dalang di seluruh Indonesia untuk bertobat.

Pada bagian terakhir beliau juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung atas pernyataan atau jawaban Ustadz Khalid dalam ceramah tersebut dan mengajak dan berdoa agar semua kalangan untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan selalu merasa bangga dan mencintai negara ini.

Sumber :





https://www.suara.com/entertainment/...olak-bareskrim