Kaskus

Story

afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)

emoticon-UltahHallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
cak6bih
bebyzha
jiren11
jiren11 dan 205 lainnya memberi reputasi
194
228.4K
2.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.2KThread46.7KAnggota
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#702
Part 1 Peperangan (sisi Ryan)

Aku bersama Shinta, Aruna dan para pasukan dari kerajaan Shinta mulai berjalan menyusuri route yang sudah ditentukan tadi, aku bersama dengan Shinta menaiki Agrani dan berjalan diposisi paling depan, dimana Aruna berjalan disamping aku Shinta dan Agrani.

Dalam perjalan itu aku tidak bisa menyembunyikan rasa cemas dan takutku disepanjang perjalanan, tak sempat aku berkata kata atau ngobrol dengan Shinta seperti biasanya, dan ternyata hal itu disadari oleh Shinta, karena dia duduk dan membonceng dibelakangku otomatis dia langsung memeluku dari belakang dan mencoba menenangkan ku.

“apa yang kamu Khawatirkan yan, lihat lah sekelilingmu, mereka adalah pasukan pasukan terbaik ku dikerajaan, dan perlu kamu tahu, mereka bukanlah sekedar makhluk biasa dengan wujud wanita, mereka adalah makhluk yang kuat, tak kalah dengan pasukan dari kawan bapakmu” ucap Shinta mencoba menenangkan ku.

“bukan itu Ta, aku tidak pernah mengkhawatirkan atau meragukan kehebatan pasukan di kubu kita, aku Cuma takut jika nanti aku akan menjadi penghambat saat penyerangan, tak jauh beda saat dulu menyelamatkan Anggi, aku tak banyak membantu” jawabku ragu atas diriku.

“tidak yan, kamu saat itu juga hebat kok saat bertarung, saat itu saja kamu sudah bisa membantai beberapa musuh, dan saat ini pasti akan lebih banyak lagi, jangan ragu” ucapnya sambil memeluk erat tubuhku dari belakang.

“maaf Den, tapi benar apa yang dikatakan oleh Putri Shinta, saat itu dden Ryan banyak membantu, dan kali ini pasti akan lebih kuat lagi, tanpa den Ryan sadari, ilmu yang bapak Ryan punya dulu, sekarang sudah diturunkan pada den Ryan walau den Ryan tidak menyadarinya, seperti golok yang biasa dipakai oleh Bapak, kini bisa digunakan dan perlu Den Ryan tahu, golok itu tidak akan mau dipegang oleh orang yang tidak tepat, atau bisa dibilang golok itu lah yang memilih tuannya, dan sekarang den Ryan lah yang terpilih untuk menggunakan pusaka itu, jadi percayalah, kita bisa menghabisi seluruh pasukan Bajra” ucap Argani padaku.

“iya terimakasih kalian berdua sudah menyemangatiku, insyallah kita akan menang” senyum kecilku kembali muncul setelah mereka berdua menyemangatiku.

Saat dalam perjalaan, aku merasa nyaman dengan pelukan yang dilakukan Shinta, aku yakin perasaanku sukaku padanya belum hilang seratus persen, harum wangi yang tercium dari aroma tubuh Shinta terasa sangat jelas, begitu menenangkan, sekilat jadi teringat saat dulu pertama kali Shinta memeluku di kos dengan tanpa wujud alias saat perkenalan pertamaku dengan Shinta, dan tak kusangka kita bisa terus bersama hingga sekarang, dengan beribu cobaan perpisahan.

Dalam hatiku aku tanpa sadar berkata “andai kita adalah makhluk yang diciptakan dalam spesies yang sama, aku yakin jodohku adalah dirimu ta”, bukan berarti aku tidak mensyukuri dengan jodohku sekarang, tapi itu adalah pengandaian, lagian kan yang pertama aku kenal Shinta bukan Via, tapi yang sekarang Via adalah teman hidupku selamanya sampai ajal memisahkan, dan akan kubuat dia bahagia.

Setelah aku berkata dalam hati seperti itu, kurasa Shinta mengetahuinya, dia semakin memeluk erat tubuhku dan terdengar seperti ada isak tangis kecil darinya, yang aku rasa dia juga menginginkan hal itu kita bisa bersama didunia nyata dan tidak terpisahkan oleh alam yang berbeda.

Aku sempatkan untuk menoleh kebelakang ke arah Shinta namun dia berusaha menyembunyikan wajahnya sebelum kemudian seperti mengusap matanya dan baru berani memandangku.

“kenapa yan?” tanya nya seolah aku tidak tahu kalau dia sedikit menangis.

“kamu nangis ta?” tanyaku memastikan

“nggak, ih apaan sih kamu, mana ada aku nangis” Shinta menolak lalu kemudian membenamkan wajahnya di punggungku.

“kalian sebenarnya pasangan yang serasi, tapi takdir berkata lain” Argani memberi komentar atas tingkaku dan Shinta.

Disaat itu tiba tiba Adiwilagam berlari kedepan dan menyuruhku untuk memberhentikan pasukan, Adiwilaga melesat kedepan dan mencari pohon tertinggi untuk melihat situasi didepan, saat melesat kedepan dia juga mengajak Aruna untuk ikut mengawasi dari pohon yang berbeda.

“Den Ryan, tolong hentikan semua pasukan, Aruan bantu aku melihat kearah depan, ambil posisi dipohon tertinggi disebelah sana, aku pergi ke pohon yang disebelah sana” Adiwilaga melesat dengan cepatnya.

“baik aku kesana” Aruna pun ikut melesat dengan kecepatan tinggi yang membuat debu disekitar ku bertebaran.

“AARUUNNAA, bisa nggak sih tanpa membuat debu bertebaran, Semua pasukan berhenti dan ambil posisi siaga” protes Shinta pada Aruna dan memberi perintah berhenti pada Pasukannya.

Aruna melesat kearah pohon yang diperintahkan oleh Adiwilaga, namun saat melesat Aruna sempat melihat kearah ku dan Shinta, dan sepertinya Aruna sedikit iri dengan kedekatan Shinta padaku, yah bagaimana tidak, sudah beberapa lama Aku dan Aruna juga dekat, saat Shinta harus berlatih dengan pasukannya bang Damar, dan itu mungkin yang membuat Aruna iri karena tidak bisa lagi dekat denganku, padahal aku sendiri tidak keberatan jika dia mau dekat denganku, tapi munkin karena adatnya dengan Shinta yang memiliki kasta lebih tinggi karena dia adalah saudaranya makanya dia tidak berani.

Setelah perintah yang diberikan oleh Shinta, otomatis semua pasukan berhenti ditempat dan membuat poisisi siaga seperti yang diperintahkan oleh Shinta tadi.

Aruna langsung berada di atas pohon tertinggi disebelah timur dan Adiwilaga berada diatas pohon tertinggi di sebelah barat, Aruna melihat ada perbukitan disebelah timur kurang lebih 10Km dari tempatnya mengawasi, sedangkan Adiwilaga melihat ada sebuah danau berwarna merah berada disebelah barat, dan ditengah tengan atau bisa disebut sejajar lurus dengan koloni kita untuk maju terlihat jalan besar yang hanya ditumbuhi rumput rumput pendek berwarna orange, hanya ada satu jalan dengan disampingny adalah bukit dan danau.

Hal itu langsung disampaikan oleh Aruna dan Adiwilaga, memang terlihat sangat mudah, tapi jika mengingat ini adalah kawaasan dari musuh, jalan itu tidak mungkin jalan yang biasa biasa saja, bisa jadi kita dikepung oleh makhluk danau dan juga makhluk yang berasal dari bukit yang dilihat aruna tadi.

Kita berlima sempat berdiksusi apakah kita akan terus menyusuri jalan ini dan melewati jalan yang dihimpit oleh danau dan perbukitan itu ataukah kita akan mencari jalan memutar lainnya.

Tapi menurut Adiwilaga, dia tadi mencium ada beberapa sosok dari arah yang mengarah ke arah jalan yang dihimpit danau dan bukit itu, bisa jadi itu adalah pancingan untuk kita segera menyerang kesana, dan seakan akan mereka sudah memberi kode kalau disana memang adalah jebakan, dan terlihat mereka tidak sengaja ketahuan oleh Adiwilaga, jadi saran dari Adiwilaga adalah mencari jalan lain.

Sedangkan dari sisi pandangan Aruna, lebih baik itu adalah jalan yang sudah disepakati tadi oleh Alhazam karena dia sudah begitu paham dengan jalan yang kita lalui, tapi yang membuat Aruna bimbang adalah, jika memang nanti kita akan disergap disana bagaimana akan lolos karena dari sisi timur dan barat akan ada pasukan yang kita sendiri tidak tahu berapa jumlahnya.

Karena dalam keadaan yang benar benar bingung, karena kita dalam perjalanan ini sebisa mungkin tidak kehilangan satu pasukanpun, kita akan melawan musuh yang sangat berat, jangan sampai kekuatan kita berkurang diperjalanan.

Argani menawarkan diri untuk terbang dang melihat keadaan dari langit, dan memastikan manakah jalan yang aman, saat Argani berkata demikian, aku langsung menolaknya, aku tidak mau dia menjadi umpan dan memastikan musuh itu ada disana atau tidak, kita belum tahu musuh yang kita hadapi itu seperti apa disana, apakah bisa melakukan serangn udara atau tidak, untung kalau tidak, dan akan buntung kalau mereka juga menguasai peperangan diudara, sedangkan Argani sendirian, mentok berdua ya kalau musuhnya hanya menembakan anak panah satu buah, kalau ribuan anak panah langsung menyerang Argani bersama yang lain bagaimana.

Sekali lagi aku tegaskan kita akan terus bersama dalam keadaan apapun kita harus bersama, jika memang harus maju kita maju, jika kita masih bimbang lebih baik kita menunggu Lagatirta yang memang memantau keadaan dari udara, dan saat ini sepertinya Lagatirta sedang mengawasi koloni yang lain, entah ditempat Mbah Margono atau di tempat Bang Damar.

Karena dalam keadaan yang bingung kita memutuskan untuk berhenti terlebih dahulu, kita memutuskan untuk beristirahat dan menunggu Lagatirta lewat diatas kita, suasana mencengkam terus dirasakan, udara dingin bercampur aroma amis tidak pernah hilang sama sekali dan terus terasa selama kita berada disana.

Pasukan Dari kerajaan Shinta memang bisa dibilang siap tempur, walau sudah diberikan perintah untuk beristirahat terlebih dahulu, mata mereka tidak pernah berhenti untuk mengawasi daerah sekitar, berjaga jaga siapa tahu akan ada serangan dadakan.

Disaat kita sedang beristirahat dan membicarakan tentang strategi yang akan kita gunakan tiba tiba Adiwilaga kembali memberikan respon seolah ada yang mendekat kearah kita, namun bau yang dicium oleh Adiwilaga bukanlah dari koloni kita ataupun 2 koloni yang lain, bau itu cukup asing untuk diendusnya.

Dengan sekejap kepala Adiwilaga, mengarah kearah jalan lurus yang dihimpit oleh danau dan perbukitan, ekspresinya berubah semakin serius, dan kemudian mengubah posisinya untuk berancang ancang, dan tiba tiba...

“Siap siap, Serangaaaaannnn!!!” Adiwilaga sepontan memberikan kode kalau ada serangan mendekat pada kita.

Seluruh pasukan mendengar apa yang diteriakan oleh Adiwilaga, sesuatu melesat dari jauh mengarah kepasukan kita, sama sekali tidak terlihat apakah yang melesat itu, tiba tiba sesuatu yang mendekat dengan cepat itu menghadang tubuh Shinta yang kebetulan memberikan refleks pertahan yang tepat, tubuh Shinta mulai terseret kebelakang karena dorongan atau serangan yang dilancarkan oleh sosok yang tiba tiba melesat itu.

Satu serangan mengarah ke arah Shinta, namun tak disangka beberapa serangan selanjutnya juga mulai bermunculan, sesuatu melesat satu persatu dan menghantam beberapa pasukan yang lain, dan karena dari kerajaan yang sama dengan Shinta, mereka bisa menahan serangan yang dilontarkan oleh para musuhnya itu, Aruna pun termasuk yang diserang oleh sosok yang belum kelihatan tersebut.

Setelah serangan yang berhasil ditangkis, dengan secepat kilat juga mereka menarik mundur kemudian menyerang kembali, dan kembali karena serangan itu, setiap orang yang menahan serangan itu pasti terseret mundur karena kekuatan yang diterima sangat besar.

Hingga tiga kali serangan itu dilancarkan dan membuat beberapa pasukan dariku terseret mundur, dan baru aku sadar ternyata semua yang terseret mundur adalah para petinggi dari kerajaan Shinta, yang jelas Shinta Aruna dan beberapa petinggi terseret dan menyisakan dibarisan depan hanya tinggal Aku Argani, Adiwilaga dan beberapa pasukan Shinta.

Setelah itu sosok yang menyerang menarik mundur dan bersembunyi di balik pepohonan yang cukup rindang disana.

Terdengar suara tawa yang begitu keras dan perlahan munculah sosok..........
sampeuk
bebyzha
itkgid
itkgid dan 37 lainnya memberi reputasi
38
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.