Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vahnguardAvatar border
TS
vahnguard
Isi Lengkap Aturan JHT Baru Bisa Cair Saat Usia 56 Tahun
Isi Lengkap Aturan JHT Baru Bisa Cair Saat Usia 56 Tahun
CNN Indonesia
Jumat, 11 Feb 2022 19:00 WIB



Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merevisi ketentuan pencairan jaminan hari tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan. Dalam aturan baru, pencairan hanya bisa dilakukan saat usia peserta 56 tahun, kecuali bagi peserta yang mengalami cacat total tetap.
Ketentuan itu diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 2 Tahun 2022. Aturan ini diteken Ida pada 2 Februari dan diundangkan pada 4 Februari. Beleid ini berlaku tiga bulan sejak diundangkan dan mencabut Permenaker Nomor 19 Tahun 2015.

Dalam Pasal 1 beleid baru itu, Ida menerangkan JHT adalah manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap.

Manfaat JHT bagi Peserta yang mencapai usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a diberikan kepada Peserta pada saat mencapai usia 56 (lima puluh enam) tahun," ujar Ida dalam Pasal 3 Permenaker 2/2022, dikutip Jumat (11/2).

Sesuai Pasal 4, manfaat JHT bagi peserta yang mencapai usia pensiun termasuk juga peserta yang berhenti kerja baik karena mengundurkan diri, terkena pemutusan hubungan kerja, maupun peserta yang meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.

"Manfaat JHT bagi Peserta mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a dan Peserta terkena pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b diberikan pada saat Peserta mencapai usia 56 (lima puluh enam) tahun," tulis Pasal 5.

Bagi warga negara asing yang meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya, manfaat JHT diberikan pada saat sebelum atau setelah peserta meninggalkan Indonesia.

Sementara, manfaat JHT bagi peserta yang mengalami cacat total tetap dapat diberikan sebelum mencapai usia pensiun.

"Hak atas manfaat JHT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Peserta ditetapkan mengalami cacat total tetap," terang Pasal 7(2).

Manfaat JHT bagi peserta yang meninggal dunia diberikan kepada ahli waris peserta meliputi janda, duda, atau anak.

Sebagai informasi, dalam Pasal 5 Permenaker Nomor 19 Tahun 2015, manfaat JHT langsung diberikan kepada peserta yang mengundurkan diri dan dibayarkan secara tunai setelah melewati masa tunggu 1 bulan terhitung sejak tanggal surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan terkait.

Sumur
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...-usia-56-tahun

______________________________________________________

Apa cuma karena ingin menutupi defisit bpjstk, peraturan ini dibuat ?
Dana JHT yg dipotong dari gaji, berharap ketika resign sebelum usia 56 tahun bisa berwirausaha dengan modal tersebut, lantas kalau peraturan direvisi baru bisa diambil setelag usia 56 tahun, terus kita harus kerja sampe usia pensiun jadi budak korporat terus gitu ? emoticon-Cape deeehh
Diubah oleh vahnguard 11-02-2022 14:18
gmc.yukon
nowbitool
hantupuskom
hantupuskom dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.5K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
adrifebriAvatar border
adrifebri
#29
Kalo bisa sih (kalo bisa lho ya .....) JHT memang dicairinnya nanti pas ketika sudah memasuki masa pensiun aja gan emoticon-Smilie
Nanti kan ketika masa pensiun sudah tidak dapet gaji lagi. Maka pencairan dana JHT yg bisa menjadi jaring pengaman.

Beralih dari karyawan menjadi wirausahawan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Mindset-nya berbeda, mentalitas dan rutinitasnya juga berbeda.
Contoh yg paling mudah aja : dari yg biasanya dapet uang bulanan steady, jadi berubah dapet uang bulanan fluktuatif. Fluktuatifnya bukan hanya misalnya bulan ini +2, bulan depan +6, bulan berikutnya +3, dsb. ya. Bisa aja bulan ini +2, bulan depan +6, eh bulan berikutnya -3. Padahal biasanya misalnya steady tiap bulan dapet +5.
Belum lagi memikirkan soal risiko bisnis, perencanaan ke depan, membikin sistem dgn merekrut karyawan, dsb.

Nyokap gue pensiunan dari perusahaan minyak asing (yg kemudian dibeli oleh PT Medco, Tbk.). Sebagai persiapan memasuki masa pensiun, perusahaan memberi semacam pelatihan wirausaha bagi para karyawan yg sebentar lagi retire.
Walaupun peserta pelatihannya sudah level senior manager ke atas, belasan tahun kemudian di hari2 sekarang ini gue ngga pernah denger nyokap cerita temennya ada yg jadi wirausahawan/wati. Di grup WA-nya paling2 ngobrolin nostalgia, becandaan jadul, sharing cerita cucu masing2, sharing penyakit tua, sampe (maaf) berita duka.
Malah kemaren nyokap gue cerita kawan seusianya (75 y.o.) menikah lagi emoticon-Big Grin
"Wah, asik dong..." kata nyokap gue ke temennya tsb.
"Capek sekarang..." demikian tukas kawannya tersebut. Entah capek apa yg dimaksud ..... emoticon-Big Grin

JHT tu sama ngga ya dengan BPJS Ketenagakerjaan ? Bila iya, mungkin kalimat2 berikut bisa jadi relevan. Bila berbeda, gue mohon maaf.

Dulu2, istri gue nanya ke gue apakah mau ikut BPJS Ketenagakerjaan dari kantornya. Soalnya orang keuangan di kantornya udah nanyain ke seluruh karyawan.
Gue bilang ke dia bahwa gue kan memang investasi di pasar modal, ya gue aja yg puter dan simpen uangnya untuk masa tua kami.
Begitu gue tau bahwa BPJS Ketenagakerjaan ada porsi iuran dari employer, dan katanya termasuk juga perlindungan jiwa, langsung gue minta istri gue ikutan.
Kan lumayan ada yg ditambahin oleh employer.

Soal bisa dicairinnya di usia 56 tahun, tebakan gue mungkin gini : dulu sih Jamsostek tu muter dananya di pasar modal juga. Saking gedenya tu dana yg diputer, kalo Jamsostek "masuk" ke market dan beli satu saham aja, indeks bisa bergerak. Jamsostek memang bisa menjadi market mover. Bahkan sampe ada yg nyebut Jamsostek tu "bandar" juga.
Ngga tau deh apakah BPJS Ketenagakerjaan juga masuk ke bursa atau ngga.
Kenapa mereka puterin duit sampe muterin ke bursa juga ? Lha kalo ngga diputerin, ya nanti sama aja kayak nabung di celengan. Begitu cair, udah tergerus habis dengan inflasi.

Seperti yg kita tau, investasi di pasar modal kan idealnya adalah long-term investment karena sifatnya yg fluktuatif. Makanya mereka mengharapkan agar dananya bisa tersimpan lama bertahun-tahun agar dananya bisa diputer lebih maksimal sehingga bisa memberikan return yg lebih baik ketika dicairkan.

Kalo menurut financial planner, (CMIIW pls), dana hari tua tu termasuk yg belakangan disiapkan. Yang pertama disiapkan adalah asuransi kesehatan dan jiwa. Berikutnya adalah dana darurat. Baru kemudian investasi termasuk investasi jangka panjang untuk hari tua.
Nah untuk menghadapi hal2 yg tidak diinginkan semisal PHK, dana darurat comes to the rescue.

O iya, gue mohon maaf bila ada salah apapun.
Kalo ada yg mau diskusi sehat, monggo.
Yg cuman asal njeplak dan debat kusir, tidak akan gue ladenin.
itkgid
itkgid memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.