Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Kang Emil Khawatir IKN Tidak Cerminkan Peradaban, Kok Bisa?
Kang Emil Khawatir IKN Tidak Cerminkan Peradaban, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota negara baru di Kalimantan Timur dinilai terlalu boros lahan. Bahkan lebih besar luas wilayahnya dari ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sebuah diskusi publik Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menjelaskan, kecenderungan pembangunan di Indonesia itu boros lahan.
Menurut dia keberhasilan sebuah kota harus masuk dalam faktor livability, namun banyak arsitek mendesain skala besar itu cenderung suka hal yang luas.


"Kota yang baik itu compact city, dimana orang jalan kaki dengan sukarela bukan terpaksa," jelasnya.

Dimana masyarakat saat ini terbiasa menerima budaya untuk menikmati sebuah perkotaan dengan kendaraan. Dia mencontohkan seperti di Dubai.
"Siapa yang jalan kaki di Dubai? Nggak ada. Kita di Dubai itu naik mobil naik kendaraan mengagumi teknologi inovasi, teknologi, tapi tidak menghadirkan kehidupan sebenarnya dimana kaya miskin bisa bersanding, dan ruang publik secara adil," jelasnya.
Satu hal yang ditakutkan oleh Ridwan adalah IKN baru ini hanya menjadi kumpulan katalog arsitektur bangunan yang membahas estetika, tapi tidak mencerminkan peradaban kota.

Kang Emil Khawatir IKN Tidak Cerminkan Peradaban, Kok Bisa?

Menurut dia untuk jadi peradaban kota harus masuk dalam 3 unsur, yaitu design, diversity, dan destiny (3D).
"Desain saja tanpa diversity itu yang terjadi di Sudirman - Thamrin. Fungsinya hanya kantor saja akibatnya magrib nggak ada kegiatan karena tidak ada diversity-nya atau fungsi campuran," jelasnya.
"Makanya kita seru dengan Malioboro, makanya 3D ini harus di jaga dalam IKN. Baru masuk sifat sustainable, smart city," jelasnya.
Dia melihat pembangunan IKN ini sudah boros lahan, dibandingkan dengan Washington DC, wilayah IKN jauh lebih besar. 


"Washington DC itu hanya 17.000 hektare, segede Bandung sementara IKN 250.000 hektare pengembangannya. Jadi saya khawatir itu," jelasnya.

Dia berharap wilayah Istana Negara nanti seperti masuk kawasan khusus bukan bagian dari artefak urban desain, lebih ke objek khusus yang dibangun di tanah yang luas. 

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...daban-kok-bisa
Diubah oleh Lockdown666 10-02-2022 16:59
anu.ku.l
gabener.edan
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.3K
83
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
37sanchiAvatar border
37sanchi
#11
Sekarang dia mulai cerewet ya bund...

emoticon-Big Grin
pilotugal2an541
abunsaurus
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.