shinsounAvatar border
TS
shinsoun
Denny Siregar Iri Lihat Singapura Hapus Pelajaran Agama, Yan: Pindah Negara Aja!


JAKARTA– Politikus Partai Demokrat Yan Harahap meminta pegiat media sosial Denny Siregar untuk pindah negara.

Permintaan itu, setelah Denny Siregar meminta pemerintah Indonesia meniru Singapura yang menghapus mata pelajaran agama di kurikulum nasional.

“Suruh pindah negara aja ini orang. Mendikbud bukan, Menag pun tidak. Kok ngurusin kurikulum dan agama di Republik ini?,” kata Yan di akun Twitter @YanHarahap, Selasa (8/2/2022).

Sebelumnya, Denny mengatakan, kemajuan negara-negara maju tak lepas dari cara berpikirnya yang mengutamakan bidang eknomoni dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi (iptek).

Hal itu tentu jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia di mana banyak masyarakat yang membawa isu agama ke arena publik sehingga terjadi persilihan. Salah satu negara maju yang bisa ditiru oleh Indonesia ialah negara tetangga, yakni Singapura.

“Saya sebenarnya iri dengan banyak negara maju yang lebih prioritas pada ekonomi, teknologi, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Mereka fokus pada bagaimana berpikir ke depan dan menjadikan agama sebagai ruang pribadi manusia bukan sebagai arena debat publik yang tidak berujung arahnya,” kata Denny Siregar dalam saluran YouTube 2045 TV.

“Kita harus belajar dari Singapura salah satu negara tetangga kita yang sudah sangat maju ekonominya,” sambungnya.

Denny menjelaskan sejarah perkembangan negara Singapura yang perlahan mulai mengubah cara berpikir soal agama. Awalnya pada tahun 1984, pemerintah Singapura sempat memasukkan pelajaran agama di kurikulum sekolah.

Siswanya diberi kebebasan memilih salah satu pelajaran agama yang mereka suka yaitu Islam, Kristen, dan Buddha.

“Sebagai catatan ya mayoritas warga Singapura penganut agama Buddha sebanyak 31 persen, kemudian ada Tao, baru Islam dan Kristen,” ujar Denny Siregar.

Lima tahun kemudian pemerintah Singapura mencabut kebijakan tersebut dan pelajaran agama tidak boleh lagi diajarkan di sekolah negeri kecuali di sekolah agama.

Denny menambahkan, pemerintah Singapura di bawah Perdana Menteri Lee Kuan Yew saat itu melihat kalau ternyata pelajaran agama malah membuat guru dan siswa di sekolah negeri menjadi terkotak-kotak, bahkan ada ketegangan di masing-masing agama.

“Singapura kemudian menetapkan negaranya sebagai negara sekuler yang memisahkan antara agama dengan kebijakan negara. Itu bukan berarti Singapura melarang penduduknya beragama tetapi agama dalam bentuk apapun seperti diskusi dan penerapan ibadahnya haruslah cuma ada di ruang pribadi mukanya ruang publik,” jelas Denny Siregar.(msn/fajar)

Sumber: https://fajar.co.id/2022/02/08/denny...negara-aja/2/?
nurade247
cor7
viniest
viniest dan 16 lainnya memberi reputasi
17
6.2K
408
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Tampilkan semua post
333555Avatar border
333555
#32
eh, justru kalau gk ada standardidasi kurikulum agama di sekolah, adanya malah yg sesat2 kayak kadrun2 makin gak kekontrol

kalau banding2in negara barat, gw taruh link ini aja deh, bandingin indonesia sama negara2 barat
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_suicide_rate
ruuuruuu
ruuuruuu memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.